4.1.1.1 Analisis Deskriptif Persentase Variabel Keterlibatan Kerja
Variabel keterlibatan kerja terdiri dari 3 indikator, yaitu aktif berpartisipasi dalam pekerjaan, rasa memihak pada pekerjaan, dan menganggap penting kinerja
sebagai penghargaan diri. Hasil analisis deskriptif pada variabel keterlibatan kerja dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut:
Tabel 4.1. Deskriptif Persentase Variabel Keterlibatan Kerja
No. Interval
F Kriteria
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100
12 35,30
Sangat Baik 2.
68,01 ≤ skor ≤ 84 19
55,88 Baik
3. 52,01 ≤ skor ≤ 68
3 8,82
Kurang Baik 4.
36,01 ≤ skor ≤ 52 0,00
Tidak Baik 5.
20 ≤ skor ≤ 36 0,00
Sangat Tidak Baik Jumlah
34 100,00
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman 206
Berdasarkan tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian deskriptif persentase untuk variabel keterlibatan kerja diperoleh hasil bahwa
keterlibatan kerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal tergolong baik, yaitu dari 34 responden, sejumlah 19 responden atau
sebanyak 55,88 menyatakan bahwa keterlibatan kerja pegawai termasuk dalam kategori baik, 12 responden atau sebanyak 35,30 menyatakan bahwa
keterlibatan kerja termasuk dalam kategori sangat baik, dan 3 responden atau sebanyak 8,82 menyatakan bahwa keterlibatan kerja termasuk dalam kategori
kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan karena pegawai sudah aktif berpartisipasi dalam pekerjaannya, memiliki rasa memihak terhadap pekerjaan yaitu pegawai
lebih mementingkan pekerjaannya di instansi daripada kepentingan pribadinya, dan menganggap kinerjanya sebagai bentuk penghargaan diri.
Hasil perhitungan deskriptif persentase masing-masing indikator keterlibatan kerja dapat dilihat sebagai berikut:
1 Aktif Berpartisipasi dalam Pekerjaan
Aktif berpartisipasi dalam pekerjaan dapat dilihat dari keaktifan seorang pegawai dalam pekerjaannya dapat diketahui seberapa orang pegawai perhatian,
peduli, dan menguasai bidang tugas yang ditekuninya. Hasil analisis deskriptif dari indikator aktif berpartisipasi dalam pekerjaan dapat dilihat dalam tabel 4.2.
berikut:
Tabel 4.2. Deskriptif Persentase Aktif Berpartisipasi Terhadap Pekerjaan
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 9
26,47 Sangat Baik
79,53 2.
68,01 ≤ skor ≤ 84 20 58,82 Baik
3. 52,01 ≤ skor ≤ 68 5
14,71 Kurang Baik
4. 36,01 ≤ skor ≤ 52 0
0,00 Tidak Baik
5. 20 ≤ skor ≤ 36
0,00 Sangat Tidak Baik
Jumlah 34 100,00
Baik Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman
206
Berdasarkan tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa dari 34 responden, sejumlah 20 responden atau sebanyak 58,82 menyatakan bahwa aktif
berpartisipasi dalam pekerjaan termasuk dalam kategori baik, karena sebagian besar pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal
memiliki kesadaran untuk terlibat secara aktif dalam pekerjaannya. Hal ini
terbukti dari: Para pegawai bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, menyelesaikan dengan baik setiap tugas tambahan yang
diberikan, sering menyampaikan ide, pendapat, dan saran dalam menyelesaikan masalah pekerjaan.
2 Rasa Memihak terhadap Pekerjaan
Pegawai yang memihak pada pekerjaan, maka pegawai tersebut akan merasa bahwa pekerjaannya akan selalu berusaha yang terbaik untuk
pekerjaannya dan menganggap pekerjaannya sebagai pusat yang menarik dalam hidup dan yang pantas untuk diutamakan. Hasil analisis deskriptif dari indikator
rasa memihak terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam tabel 4.3. berikut:
Tabel 4.3. Deskriptif Persentase Rasa Memihak Terhadap Pekerjaan
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 16 47,06
Sangat Baik 81,57
2. 68,01 ≤ skor ≤ 84 13 38,23
Baik 3.
52,01 ≤ skor ≤ 68 5 14,71
Kurang Baik 4.
36,01 ≤ skor ≤ 52 0 0,00
Tidak Baik 5.
20 ≤ skor ≤ 36 0,00
Sangat Tidak Baik Jumlah
34 100,00 Baik
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman 206
Berdasarkan tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa dari 34 responden, sejumlah 16 responden atau sebanyak 47,06 menyatakan bahwa rasa memihak
terhadap pekerjaan yang dimiliki pegawai termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Tegal sudah berusaha yang terbaik dan penuh tanggung
jawab dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan pimpinan. Selain itu, pegawai selalu hadir dalam rapat untuk membahas masalah-masalah yang terjadi
di instansi sampai rapat selesai, artinya pegawai lebih mementingkan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadinya.
3 Menganggap Penting Kinerja sebagai Bentuk Penghargaan Diri
Pegawai yang memiliki penghargaan diri yang tinggi akan memiliki sikap, perasaan, dan kepuasan hidup yang positif dan putus asa, apabila pekerjaan
tersebut dirasa berarti dan sangat berharga baik secara materi dan psikologi bagi pekerja tersebut maka pekerja akan menghargai dan melakukan pekerjaannya
sebaik mungkin sehingga keterlibatan kerja dapat tercapai. Hasil analisis deskriptif indikator menganggap penting kinerja sebagai bentuk penghargaan diri
dapat dilihat dalam tabel 4.4. berikut:
Tabel 4.4. Deskriptif Persentase Menganggap Penting Kinerja sebagai Bentuk
Penghargaan Diri No.
Interval F
Kategori Rata-
rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 20 58,82
Sangat Baik 83,73
2. 68,01 ≤ skor ≤ 84 9
26,47 Baik
3. 52,01 ≤ skor ≤ 68 5
14,71 Kurang Baik
4. 36,01 ≤ skor ≤ 52 0
0,00 Tidak Baik
5. 20 ≤ skor ≤ 36
0,00 Sangat Tidak Baik
Jumlah 34 100,00
Baik Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman
206
Berdasarkan tabel 4.4. di atas menunjukkan bahwa dari 34 responden, sejumlah 20 responden atau sebanyak 58,82 menyatakan bahwa pegawai
menganggap penting kinerja sebagai bentuk penghargaan diri termasuk dalam
kategori sangat baik. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar pegawai selalu mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan instruksi dari pimpinan
dan pegawai yang melakukan kesalahan segera minta maaf dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Persentase Variabel Disiplin Kerja