Pengertian Keterlibatan Kerja Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

2.2 Keterlibatan Kerja

2.2.1 Pengertian Keterlibatan Kerja

Menurut Ardana, 2009: 22 “keterlibatan kerja adalah sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya serta menganggap kinerjanya sangat penting bagi organisasi ”. Robbins menambahkan bahwa karyawan yang memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi sangat memihak dan benar-benar peduli dengan bidang pekerjaan yang mereka lakukan. Seseorang yang memiliki job involvement keterlibatan kerja yang tinggi akan melebur dalam pekerjaan yang sedang ia lakukan. Menurut Robbins dan Judge 2008: 100 “Tingkat keterlibatan kerja yang tinggi berhubungan dengan ketidakhadiran yang lebih sedikit dan angka pengunduran diri yang lebih rendah ”. Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterlibatan kerja job involvement merupakan perasaan terikat seorang pegawai terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan karyawan memiliki kepedulian tinggi terhadap pekerjaannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai kesuksesan organisasi. Adanya perasaan terikat secara psikologis tersebut dapat membuat karyawan merasa bahwa pekerjaannya sangat penting dalam kehidupan dan mempunyai keyakinan kuat dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu.

2.2.2 Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

Menurut Luthans 2006: 568 terdapat tiga kondisi psikologis yang meningkatkan kemungkinan keterlibatan individu dalam pekerjaan, sebagai berikut: 1 Perasaaan berarti. Perasaan berarti secara psikologis adalah perasaan diterima melalui energi fisik, kognitif, dan emosional. Perasaan berarti adalah merasakan pengalaman bahwa tugas yang sedang dikerjakan adalah berharga, berguna dan atau bernilai. 2 Rasa aman. Rasa aman secara psikologis muncul ketika individu mampu menunjukan atau bekerja tanpa rasa takut atau memiliki konsekuensi negatif terhadap citra diri, status, dan atau karier. Perasaan aman dan percaya dibangun dalam situasi yang telah diperkirakan, konsisten jelas tanpa ancaman. 3 Perasaan ketersediaan. Perasaan ketersediaan secara psikologis berarti individu merasa bahwa sumber-sumber yang memberikan kecukupan fisik personal, emosional, dan kognitif tersedia pada saat-saat yang dibutuhkan. Selain tiga kondisi psikologis di atas, Gallup dalam Luthans 2006: 568 menyatakan bahwa “Penyebab utama keterlibatan kerja ialah kecocokan jenis pekerjaan dengan karyawan”. Jadi, apabila seorang pegawai merasa cocok atau senang dengan jenis pekerjaan yang ditekuninya, maka pegawai tersebut akan memiliki keterlibatan kerja yang baik.

2.2.3 Dimensi Keterlibatan Kerja