Peran Guru pada Indikator sebagai Demonstrator

92 hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa; 2 penggunaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang berhubungan dengan sesuatu yang dapat ditemui di lingkungan sekitar siswa; 3 pemberian tekanan: guru harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting; dan 4 penggunaan balikan: guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidaktahuannya ketika penjelasan itu diberikan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa guru kelas di Sekolah Dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes mampu dalam memberikan materi seni musik kepada siswa. Teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi seni musik juga bervariasi. Guru juga antusias dalam mengajarkan materi seni musik kepada siswa, terutama materi bernyanyi. Berawal dari pengetahuan tentang seni musik yang terbatas, para guru berani menjelaskan apa yang diketahui oleh guru kepada siswa dengan percaya diri, sehingga siswa dapat menerima penjelasan guru dengan baik. Namun, guru juga mengakui jika pengetahuan tentang seni musik yang dimiliki tidak sesuai karena memang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan yang bukan berasal dari pendidikan seni musik. Hasil wawancara menyebutkan bahwa pengetahuan tentang seni musik yang terbatas menjadi penghalang bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran seni musik di kelas. Guru merasa kurang dalam memahami konsep materi seni musik yang ideal dan tepat sasaran untuk diajarkan kepada siswa sekolah dasar. 93 Pemahaman materi seni musik yang kurang dapat diatasi guru dengan cara menggali informasi lebih dalam tentang konsep seni musik, sehingga pengetahuan guru tentang seni musik dapat terus bertambah. Berdasarkan penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai demonstrator dalam pembelajaran seni musik di Sekolah Dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes berada pada kategori tinggi. Hal ini ditunjukkan bahwa pengetahuan tentang seni musik yang dimiliki sebagian besar guru masih terbatas, namun guru mampu mengajarkannya kepada siswa dengan baik.

4.3.2.2 Peran Guru pada Indikator sebagai Pengelola Kelas

Berdasarkan data hasil penelitian, peran guru pada indikator sebagai pengelola kelas berada pada kategori interval tinggi. Pada indikator guru sebagai pengelola kelas, terdapat 20 responden atau 42,55 termasuk dalam kategori sedang. Sisanya, 27 responden atau 57,45 berada pada kategori interval tinggi. Tingkat persentase tersebut diperkuat dengan hasil penghitungan rata-rata skor sebesar 14,53 atau 15 yang menunjukkan bahwa peran guru sebagai pengelola kelas berada pada kategori tinggi, karena nilai rata-rata skor lebih dari sama dengan 15. Menurut Usman 2013: 97 menjelaskan bahwa pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempertahankan kondisi yang optimal pada proses pembelajaran. Kegiatan- 94 kegiatan tersebut seperti penghentian tingkah laku siswa yang menyimpang, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma yang produktif. Peran guru sebagai pengelola kelas sangat berpengaruh demi kelancaran kegiatan pembelajaran seni musik. Kondisi kelas yang dapat dikelola dengan baik oleh guru memungkinkan terjadinya kegiatan pembelajaran seni musik yang efektif. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru harus memperhatikan prinsip penggunaannya Mulyasa, 2015: 91, yaitu: 1 kehangatan dan keantuasiasan; 2 tantangan; 3 bervariasi; 4 keluwesan; 5 penekanan pada hal-hal yang positif; dan 6 penanaman disiplin diri. Fakta di lokasi penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru dapat mengondisikan kelasnya dengan baik. Siswa dapat mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru. Namun, ada beberapa guru yang kurang begitu memperhatikan siswanya, sehingga siswa tersebut terkesan sedikit mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran seni musik. Perhatian yang kurang merata dari guru disebabkan karena jumlah siswa yang terlampau banyak, sehingga menyulitkan guru untuk mengondisikan perilaku masing-masing siswa. Hasil wawancara menjelaskan bahwa ada sebagian guru yang mengaku masih mengalami kesulitan dalam mengelola kelas. Kesulitan dalam pengelolaan kelas lebih banyak dialami oleh guru kelas rendah di mana keadaan siswanya yang masih suka bermain daripada belajar. Namun, secara umum dapat dilihat kesulitan yang dialami guru kelas rendah dalam mengelola kelas dapat teratasi dengan baik. Guru kelas rendah memang harus lebih menggunakan strategi