87
hanya sebatas pada lagu nasional, lagu daerah, dan lagu anak-anak, serta pemahaman sekilas tentang alat musik. Oleh karena itu, tak heran jika sebagian
besar pembelajaran seni musik di kelas lebih terpaku pada pembelajaran bernyanyi.
Pengambilan data observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap kemampuan mengajar guru, yaitu lembar APKG 2 Alat
Penilaian Kemampuan Guru 2. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran seni musik di kelas, diperoleh rata-rata nilai kemampuan guru mengajarkan seni musik
sebesar 76,4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengajar seni musik belum optimal karena masih terdapat beberapa guru yang
memperoleh nilai di bawah rata-rata. Uraian selengkapnya tentang nilai APKG 2 yang diperoleh guru dapat dilihat pada lampiran 14.
4.2.5 Hasil Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan peneliti selama melaksanakan penelitian di sekolah dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes yaitu dengan
mengumpulkan dokumen yang terkait dengan data guru, seperti pendidikan terakhir dan jabatan guru kelas. Berdasarkan hasil dokumentasi dapat disimpulkan
bahwa, semua guru kelas sudah melaksanakan tugasnya dengan mengajar hanya pada satu kelas atau tidak merangkap. Selain itu, terkait dengan pendidikan
terakhir, sebagian besar guru di sekolah dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes yaitu lulusan S2 dengan jumlah 1 guru, S1 sebanyak 39 guru,
lulusan D2 sebanyak 4 guru, dan lulusan SPG Sekolah Pendidikan Guru sebanyak 3 guru. Namun, masih terdapat beberapa guru yang latar pendidikannya
88
bukan berasal dari jurusan PGSD Pendidikan Guru Sekolah Dasar, seperti PKn, Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Kesehatan Masyarakat. Selain itu,
peneliti juga mengumpulkan dokumentasi berupa bukti gambar dan video pembelajaran seni musik di kelas.
4.3 Pembahasan
Pendidikan seni musik merupakan salah satu jenis kesenian berbasis budaya dengan segala keunikannya yang diberikan di sekolah, khususnya sekolah
dasar. Pendidikan seni musik dikatakan unik karena pendidikan ini tidak dapat disamakan dengan pendidikan lain, seperti pendidikan matematika, bahasa
Indonesia, IPA, IPS, dan sebagainya. Tujuan pembelajaran seni musik di sekolah pada umumnya berkaitan dengan pembentukan karakter siswa. Karakter siswa
yang dibentuk diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang tidak ada pada pembelajaran lain. Pembelajaran seni musik mencakup tiga kegiatan, yaitu kegiatan bernyanyi,
kegiatan bermain musik, dan kegiatan apresiasi. Ketiga kegiatan tersebut yang nantinya dapat membantu dalam perkembangan kecerdasan otak siswa, sehingga
siswa dapat menjadi manusia yang berkembang. Rasyid 2010: 130 menyatakan bahwa salah satu cara untuk memupuk kecerdasan otak anak adalah melalui
musik karena siswa dapat lebih mengontrol dirinya. Siswa yang mendapatkan pengajaran seni musik tentu akan memiliki prestasi yang lebih unggul daripada
siswa yang tidak mendapatkannya. Tingkat intelektual siswa akan menjadi lebih tinggi dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Oleh karena