Indikator Peran Guru sebagai Demonstrator
66
luas jarak sebaran = jumlah data maksimal
– jumlah data minimal deviasi standar
σ =
luas jarak sebaran enam satuan deviasi standar
mean teoritis µ = jumlah item x nilai tengah
Nilai tengah tiap item adalah 2,5 yang diperoleh dari setengah hasil jumlah skor terendah dengan skor tertinggi. Skor terendah pada indikator peran guru
sebagai demonstrator yang didapatkan responden yaitu jumlah item dikali skor minimal. Pada indikator peran guru sebagai demonstrator terdapat lima item
pertanyaan, sehingga lima dikali dengan skor terendah 5x1 dan diperoleh skor 5. Penghitungan skor tertinggi juga sama halnya dengan penghitungan skor terendah,
hanya saja pada skor tertinggi jumlah item dikalikan dengan empat 5x4, sehingga diperoleh skor tertinggi yaitu 20. Luas jarak sebaran skor yaitu selisih
dari jumlah skor data tertinggi dengan jumlah skor data terendah 20-5, yaitu 15. Deviasi standar
σ angket diperoleh dari luas jarak sebaran dibagi enam satuan deviasi standar 15:6, sehingga diperoleh hasil 2,5. Mean teoritis µ
angket diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah item pertanyaan dengan luas jarak sebaran pada tiap indikator 5x2,5, yaitu 12,5. Berdasarkan penghitungan
tersebut, maka dapat dirangkum data maksimal, data minimal, luas jarak sebaran, deviasi standar
σ, dan mean teoritis µ sebagai berikut. data maksimal
= 20 data minimal
= 5 luas jarak sebaran
= 15 deviasi standar
σ = 2,5
mean teoritis µ = 12,5
67
Data yang sudah diperoleh kemudian disubstitusikan ke dalam bentuk kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan penghitungan yang telah
dilakukan, nilai µ - 1,0σ dan µ + 1,0σ dapat diketahui pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.2 Kategori Interval Indikator Peran Guru sebagai Demonstrator Interval
Nilai Interval Kategori
X {12,5 – 1,02,5}
X 10 Rendah
{12,5 – 1,02,5} ≤ X {12,5 + 1,02,5}
10 ≤ X 15 Sedang
{12,5 + 1,02,5} ≤ X 15 ≤ X
Tinggi
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa responden penelitian yang memiliki skor angket kurang dari 10 pada indikator peran guru sebagai
demonstrator tergolong dalam kategori rendah. Responden yang memiliki skor dari 10 hingga kurang dari 15 berada pada kategori sedang. Responden penelitian
yang memiliki skor angket lebih dari 15, maka responden tersebut berada pada kategori tinggi. Tingkat peran guru pada indikator sebagai demonstrator lebih
lanjut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Tingkat Peran Guru pada Indikator sebagai Demonstrator Interval
Kategori Frekuensi
Persentase X 10
Rendah 10 ≤ X 15
Sedang 23
48,94 15 ≤ X
Tinggi 24
51,06
Pada tabel 4.3, diketahui bahwa tidak terdapat responden yang berada pada kategori rendah atau 0. Terdapat 23 responden atau 48,94 yang berada pada
kategori sedang. Sisanya, 24 responden atau 51,06 berada pada kategori tinggi
68
dalam melaksanakan perannya di pembelajaran seni musik. Tabel 4.3 juga diperkuat oleh hasil penghitungan statistik deskriptif dengan menggunakan
program SPSS versi 21 di mana diperoleh mean atau rata-rata skor sebesar 14,87 yang dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan hasil analisa penghitungan statistik
deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa indikator peran guru sebagai demonstrator di Sekolah Dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes
berada pada kategori tinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Peran Guru pada Indikator sebagai Demonstrator