Bagi Sekolah Bagi Peneliti

11

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian kajian pustaka akan dijelaskan tentang: kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir. Kajian teori memuat teori-teori dari para ahli yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan. Kajian empiris menguraikan penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan. Pada kajian pustaka juga akan dikemukakan tentang kerangka berpikir dalam penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

2.1 Kajian Teori

Kajian teori menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, meliputi: hakikat belajar, hakikat pembelajaran, hakikat guru, hakikat musik, pembelajaran seni musik, dan peran guru dalam pembelajaran seni musik. Kajian teori diuraikan sebagai berikut:

2.1.1 Hakikat Belajar

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakin bertambah seiring dengan banyaknya pengalaman yang ia peroleh dari kehidupan. Pengalaman- pengalaman itu didapat oleh manusia melalui proses belajar dalam waktu yang lama. Anitah 2009: 2.5 mengatakan “belajar merupakan suatu proses yang kompleks, berlangsung secara terus menerus dan melibatkan berbagai lingkungan 12 yang dibutuhkannya”. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang. Belajar memiliki peran penting dalam proses berkembangnya suatu kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang. Slavin 1994 dalam Rifa’i dan Anni 2012: 66 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Pengalaman yang dialami oleh manusia dalam proses belajar adalah akibat dari interaksinya dengan sesama dan lingkungan sekitar. Burton dalam Siregar 2011: 4 mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan sekitarnya. Perubahan tingkah laku yang dialami oleh seseorang tidak semata-mata hanya terjadi begitu saja dan tidak dapat langsung diamati. Perubahan tingkah laku anak akibat proses belajar membutuhkan waktu yang lama untuk melihat hasil yang signifikan. Lama tidaknya perubahan tingkah laku tergantung pada proses belajar yang berlangsung di mana proses belajar itu merupakan pengalaman yang bermakna atau tidak bagi diri anak. Pengalaman yang tidak bermakna akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif singkat. Berbeda dengan pengalaman bermakna yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan bertahan lama, serta berdampak pada ingatan siswa yang menjadi lebih tajam. Fontana 1981 dalam Winataputra 2008: 1.8 menyatakan bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Singer 1968 dalam