Peran Guru pada Indikator sebagai Mediator

96 Peran guru sebagai mediator dalam pembelajaran seni musik sangat berperan penting demi menunjang keberhasilan prestasi siswa. Hal tersebut disebabkan karena pada dasarnya seni musik adalah kegiatan pembelajaran yang membutuhkan sebuah media atau alat peraga untuk membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Zahroh 2015: 206 mengemukakan bahwa media mempunyai arti penting dalam kegiatan pembelajaran, karena ketidakjelasan materi yang disampaikan oleh guru dapat dibantu dengan menghadirkan media. Namun, perlu diingat bahwa peran media yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan isi dan tujuan pembelajaran. Jika media yang digunakan guru tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka akan menghambat jalannya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar guru di Sekolah Dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes sudah menggunakan media atau alat peraga ketika menyampaikan materi kepada siswa. Ada yang menggunakan alat musik, teks bacaan, maupun teks notasi angka pada lagu nasional atau daerah. Guru sudah terlihat terampil dalam menggunakan media pembelajaran. Selain itu, penggunaan media atau alat peraga seni musik yang digunakan guru menjadikan siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seni musik. Penggunaan alat musik sederhana pada kegiatan pembelajaran seni musik yang dilakukan oleh guru sebagian besar berasal dari anggota tubuh siswa dan lingkungan, seperti bertepuk tangan dan memukul meja. Ada juga guru yang 97 memanfaatkan benda-benda yang dibawa oleh siswa, seperti memukul gelas air mineral bekas dengan menggunakan pensil. Kegiatan tersebut walaupun sederhana namun mampu membuat antusiasme siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran seni musik di kelas. Selain itu, alat musik lain yang digunakan guru dalam menunjang pembelajaran seni musik di kelas, yaitu pianika dan balera. Pianika dan balera dapat dikatakan sudah menyatu dengan siswa, khususnya siswa kelas tinggi. Penggunaan kedua alat musik tersebut terbilang mudah dan sudah sering digunakan oleh siswa pada kegiatan pembelajaran seni musik di luar kelas, seperti drumband. Selain penggunaan alat musik, guru sudah mampu memperdengarkan contoh lagu-lagu nasional, daerah, maupun anak kepada siswa. Guru mampu mengajarkan berbagai jenis nyanyian kepada siswa, walaupun masih ada beberapa teknik bernyanyi guru yang kurang sesuai dengan aturan. Namun, secara keseluruhan nyanyian yang diajarkan oleh guru kepada siswa dapat diterima oleh siswa dengan baik. Keadaan ini didukung dengan upaya pemerintah yang memberikan peraturan kepada seluruh sekolah dasar di Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes untuk menghimbau seluruh warga sekolah menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah setiap hari sabtu di halaman sekolah masing-masing. Upaya yang diberikan pemerintah sangat berpengaruh besar terhadap pelestarian lagu nasional dan lagu daerah agar lebih dikenal oleh siswa. Hasil wawancara menjelaskan bahwa guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi seni musik dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana yang berupa alat musik. Sebagian besar guru memang mengaku tidak dapat 98 memainkan alat musik dengan teknik yang benar, namun mampu mengajarkannya kepada siswa. Terlepas dari keberadaan alat musik, guru mengaku memiliki kedekatan dengan masing-masing siswa, walaupun dengan cara yang berbeda- beda. Guru juga mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan dukungan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran seni musik di luar kelas, yaitu drumband. Orang tua siswa dinilai merasa bangga jika anaknya dapat ikut serta dalam kegiatan drumband, sehingga kegiatan ini mendapat dukungan yang sangat besar dari orang tua siswa. Berdasarkan penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai mediator dalam pembelajaran seni musik di Sekolah Dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes berada pada kategori tinggi. Guru sebagai mediator dapat melaksanakan perannya dengan baik sebagai pengguna media atau alat peraga seni musik dan penghubung interaksi sekolah dengan pihak luar.

4.3.2.4 Peran Guru pada Indikator sebagai Fasilitator

Berdasarkan data hasil penelitian, peran guru kelas di sekolah dasar Sekbin III Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes pada indikator sebagai fasilitator terdapat 29 responden atau 61,70 termasuk dalam kategori sedang. Sisanya, 18 responden atau 38,30 berada pada kategori interval tinggi. Tingkat persentase tersebut diperkuat dengan hasil penghitungan rata-rata skor sebesar 16,34 yang menunjukkan bahwa peran guru sebagai fasilitator berada pada kategori sedang, karena nilai rata-rata skor kurang dari angka 18. 99 Peran guru sebagai fasilitator sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan prestasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran seni musik. Pembelajaran seni musik menuntut guru dan siswa untuk berperan aktif. Keaktifan siswa terkadang dipengaruhi oleh minat dan dorongan yang diberikan guru untuk mengikuti pembelajaran seni musik yang sedang berlangsung. Minat dan dorongan sangat dibutuhkan oleh siswa dan menjadi tugas utama guru untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar seni musik. Selain itu, guru juga berperan sebagai penyedia fasilitas berupa sumber belajar dan tempat berkeluh kesah siswa selama kegiatan pembelajaran seni musik berlangsung. Sumber belajar yang digunakan guru dalam pembelajaran seni musik harus relevan dengan materi yang disampaikan. Penggunaan sumber belajar juga harus bervariasi agar kegiatan pembelajaran seni musik tidak terkesan monoton dan membosankan. Sejalan dengan pendapat Mulyasa 2015: 177 yang menjelaskan bahwa guru dituntut tidak hanya mendayagunakan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah buku pelajaran, tetapi juga dituntut untuk mempelajari berbagai sumber belajar, seperti majalah, surat kabar, dan internet. Guru juga berperan sebagai tempat berkeluh kesah siswa yang mengalami kesulitan belajar seni musik. Guru harus peka dan mampu memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dialami oleh siswa. Guru juga dituntut untuk selalu memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.