Hakikat Pembelajaran Kajian Teori

14 keterampilan siswa. Briggs 1992 dalam Rifa’i dan Anni 2012: 159 menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan jantung dari pendidikan yang berguna untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak, dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa. Pada prinsipnya, pembelajaran tidak hanya terbatas pada peristiwa yang dilakukan oleh guru, tetapi mencakup semua peristiwa yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar. Pembelajaran juga bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukkan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Majid 2014: 5 yang menyatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan seseorang bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, teknik, dan media dalam rangka membangun proses belajar, antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal Winataputra, 2008: 1.40. Penggunaan bahan-bahan tersebut dipersiapkan lebih awal oleh guru untuk mengurangi kesalahan atau penyimpangan kegiatan belajar mengajar sehingga transfer belajar dapat dilakukan dengan baik. Berdasarkan uraian para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan interaksi yang berupa komunikasi antara guru dan siswa, siswa 15 dan siswa, siswa dan lingkungan yang mengarahkan siswa untuk belajar secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan adalah adanya penyerapan ilmu pengetahuan oleh siswa, pembentukan sikap dan karakter yang baik, serta keterampilan siswa dalam menjalankan kehidupan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus berdasarkan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014: 16-17 mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu: 1 menarik perhatian; 2 menyampaikan tujuan pembelajaran; 3 mengingatkan konsepprinsip yang telah dipelajari; 4 menyampaikan materi pelajaran; 5 memberikan bimbingan belajar; 6 memperoleh kinerjapenampilan siswa; 7 memberikan balikan; 8 menilai hasil; dan 9 memperkuat retensi dan hasil belajar. Ketika guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsipnya, diharapkan akan tercipta pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mendorong minat dan motivasi belajar siswa yang akan diiringi oleh hasil belajar yang maksimal.

2.1.3 Hakikat Guru

Guru merupakan sentral pendidikan yang menempati kedudukan terhormat di masyarakat. Nasrul 2014: 19 berpendapat “guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak hanya di lembaga pendidikan formal, tetapi juga bisa di masjid, rumah, dan sebagainya”. Guru memiliki tugas untuk membimbing siswa memperoleh ilmu 16 pengetahuan dan mempraktikannya di kehidupan. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah ”. Menurut Usman 2013: 5, “guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru”. Jabatan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan pekerjaan sebagai seorang guru. Orang yang pandai berbicara di bidang-bidang tertentu belum bisa disebut sebagai guru karena kemampuan dalam berbicara bukan berarti dia telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki oleh seorang guru. Tanggung jawab yang diberikan kepada guru sangat menentukan keberhasilan siswa. Oleh karena itu, guru harus selalu meningkatkan keahliannya dalam bidang yang diajarkannya maupun cara mengajarkannya kepada siswa. Zahroh 2015: 2 menyebutkan bahwa guru merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensinya, baik potensi kognitif, potensi afektif maupun potensi psikomotorik. Tujuan utamanya adalah menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, baik secara akademis, keterampilan, kematangan emosional, kecakapan moral maupun terbentuknya kematangan spiritual yang tinggi. Guru dituntut untuk mempunyai seperangkat prinsip keguruan. Hal ini