Hakikat Belajar Kajian Teori

12 yang dibutuhkannya”. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang. Belajar memiliki peran penting dalam proses berkembangnya suatu kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang. Slavin 1994 dalam Rifa’i dan Anni 2012: 66 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Pengalaman yang dialami oleh manusia dalam proses belajar adalah akibat dari interaksinya dengan sesama dan lingkungan sekitar. Burton dalam Siregar 2011: 4 mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan sekitarnya. Perubahan tingkah laku yang dialami oleh seseorang tidak semata-mata hanya terjadi begitu saja dan tidak dapat langsung diamati. Perubahan tingkah laku anak akibat proses belajar membutuhkan waktu yang lama untuk melihat hasil yang signifikan. Lama tidaknya perubahan tingkah laku tergantung pada proses belajar yang berlangsung di mana proses belajar itu merupakan pengalaman yang bermakna atau tidak bagi diri anak. Pengalaman yang tidak bermakna akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif singkat. Berbeda dengan pengalaman bermakna yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan bertahan lama, serta berdampak pada ingatan siswa yang menjadi lebih tajam. Fontana 1981 dalam Winataputra 2008: 1.8 menyatakan bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Singer 1968 dalam 13 Siregar 2014: 4 bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif tetap yang disebabkan praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu. Berdasarkan uraian pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu melalui sebuah pengalaman yang bermakna. Pengalaman yang bermakna diperoleh dari proses interaksi antarindividu dan individu dengan lingkungan yang akibatnya akan dirasakan dalam jangka panjang.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar”, yang ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” sehingga menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Susanto: 2013: 19. Proses perbuatan cara mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa dilakukan secara sistematis dan terprogram sesuai dengan aturan yang berlaku. Sejalan dengan Majid 2014: 4 yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun guru dari awal hingga akhir dengan tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan aktivitas antara guru dan siswa atau antara siswa dan siswa. Aktivitas ini melibatkan seluruh aspek yang dibutuhkan guru dan siswa dalam berinteraksi satu sama lain. Kegiatan interaksi ini dilakukan guru untuk memberikan ilmu pengetahuan, pembentukan sikap dan karakter, serta 14 keterampilan siswa. Briggs 1992 dalam Rifa’i dan Anni 2012: 159 menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan jantung dari pendidikan yang berguna untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak, dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa. Pada prinsipnya, pembelajaran tidak hanya terbatas pada peristiwa yang dilakukan oleh guru, tetapi mencakup semua peristiwa yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar. Pembelajaran juga bertujuan untuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukkan siswa harus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil dari pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Majid 2014: 5 yang menyatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan seseorang bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, teknik, dan media dalam rangka membangun proses belajar, antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal Winataputra, 2008: 1.40. Penggunaan bahan-bahan tersebut dipersiapkan lebih awal oleh guru untuk mengurangi kesalahan atau penyimpangan kegiatan belajar mengajar sehingga transfer belajar dapat dilakukan dengan baik. Berdasarkan uraian para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan interaksi yang berupa komunikasi antara guru dan siswa, siswa