Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Norma Deskriptif
No. Lambda Standard t-value
Signifikan Korelasi Kesalahan
Item Error
Pengukuran 1
0.64 0.06 10.07
V 0 2
0.83 0.06 13.28
V 1
3 0.62 0.07
9.06 V
1 4
0.87 0.06 14.15
V
Berdasarkan tabel 3.9, pengujian CFA tidak terdapat item yang di drop, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Lalu
koefisien muatan faktor dari seluruh item tidak ada yang memiliki nilai negatif, dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah
lebih dari 3. Artinya, ke 4 item merupakan item yang valid untuk mengukur norma deskriptif berdasarkan 3 kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya.
3.4.5 Uji Validitas Konstruk Norma Moral
Peneliti menguji apakah ke 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur norma moral. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan
dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square= 4.22, df= 2, P- Value = 0.12139 dan nilai RMSEA = 0.071. Oleh sebab itu, penulis melakukan
modifikasi 1 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan
Chi-square= 1.10, df = 1, P-Value = 0.29406, RMSEA = 0.021. Pada pengujian CFA ini, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item
signifikan karena t 1.96. Selanjutnya penulis melihat muatan faktor dari item,
apakah ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.
Sehingga di dapatkan nilai koefisien muatan faktor, t-value dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item seperti yang dapat dilihat di tabel 3.10
dibawah ini: Tabel 3.10
Muatan Faktor Item Norma Moral No.
Lambda Standard t-value Signifikan
Korelasi Kesalahan Item
Error Pengukuran
1 0.64
0.07 9.77 V
1 2
0.76 0.06 12.21 V 1
3 0.80 0.06 13.15
V 4
0.83 0.06 13.87
V Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item
signifikan karena t 1.96. Lalu koefisien muatan faktor dari seluruh item tidak ada yang memiliki nilai negatif, dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap
item tidak ada yang berjumlah lebih dari 3. Artinya, ke 4 item merupakan item yang valid untuk mengukur norma moral berdasarkan 3 kriteria yang telah
dijelaskan sebelumnya.
3.4.6 Uji Validitas Konstruk Perceived behavioral control
Peneliti menguji apakah ke 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur perceived behavioral control. Dari hasil analisis CFA
yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi- square=23.87, df = 5, P-Value = 0.00023 dan nilai RMSEA = 0.130. Oleh
sebab itu, penulis melakukan modifikasi sebanyak 2 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 0.96, df = 3, P- Value = 0.81086, RMSEA = 0.000.
Pada pengujian CFA ini, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya penulis melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.
Sehingga di dapatkan nilai koefisien muatan faktor, t-value dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item seperti yang dapat dilihat di tabel 3.11
dibawah ini: Tabel 3.11
Muatan Faktor Item Perceived behavioral control No.
Lambda Standard t-value Signifikan Korelasi Kesalahan
Item Error
Pengukuran 1
0.66 0.06 10.21
V 2
0.72 0.06 11.25 V
1 3
0.77 0.06 12.34 V
1 4
0.88 0.06 14.04 V 2
5 0.76
0.06 12.37 V
Berdasarkan tabel 3.11, pengujian CFA tidak terdapat item yang di drop, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t
1.96. Lalu koefisien muatan faktor dari seluruh item tidak ada yang memiliki nilai negatif, dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada
yang berjumlah lebih dari 3. Artinya, ke 5 item merupakan item yang valid untuk mengukur norma deskriptif berdasarkan 3 kriteria yang telah dijelaskan
sebelumnya.