SISTEMATIKA PENULISAN BAB 1 PENDAHULUAN

Smith dan McSweeney 2007 mendefinisikan perilaku menyumbang sebagai menyumbangkan uang untuk amal atau organisasi layanan masyarakat. Dari beberapa definisi intensi dan menyumbang dapat disimpulkan bahwa intensi menyumbang merupakan seberapa kuat keinginan individu dalam menyumbang uang untuk amal atau organisasi layanan masyarakat. 2.1.2 Teori intensi menyumbang 2.1.2.1 Teori intensi Fishbein dan Ajzen 1975 mengemukakan bahwa terdapat empat elemen penting dalam pembentukan intensi yaitu perilaku behavior, objek atau target dimana perilaku ditunjukkan target, situasi dimana perilaku ditampilkan situation dan waktu dimana perilaku yang akan dilakukan time. Pada tingkat yang paling spesifik, seseorang akan menampilkan perilaku tertentu tergantung objeknya dalam situasi dan waktu tertentu. Teori intensi dapat dijelaskan melalui theory of planned behavior. Theory of planned behavior merupakan perluasan dari theory of reason action,dibuat karena adanya keterbatasan dalam menangani perilaku seseorang, dimana individu tidak memiliki kontrol kehendak volitional control sehingga menambahkan konsep perceived behavioral control. Sesuai dengan tujuannya untuk menjelaskan perilaku manusia dan seperti dalam teori aslinya yaitu theory of reason action bahwa faktor utama dalam theory of planned behavior adalah intensi individu untuk melakukan perilaku tertentu. Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya, secara sistematis. Orang memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum mereka memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu. Ada beberapa tujuan dan manfaat dari teori ini, antara lain adalah untuk meramalkan dan memahami pengaruh-pengaruh motivasional terhadap perilaku yang bukan dibawah kendali atau kemauan individu sendiri. Untuk mengidentifikasi bagaimana dan kemana mengarahkan strategi-strategi untuk perubahan perilaku dan juga untuk menjelaskan pada tiap aspek penting beberapa perilaku manusia Achmat, 2010. Intensi diasumsikan sebagai faktor – faktor motivasi yang berdampak pada perilaku, sebagai indikasi, seberapa kuat keinginan individu untuk mencoba dan berapa banyak usaha untuk menampilkan perilaku tersebut. Theory of planned behavior mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor penentu terhadap intensi yaitu sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control Ajzen, 1991.

2.1.2.2 Teori intensi menyumbang

Pada tahun 2007, Smith dan McSweeney merupakan peneliti awal yang menyajikan revisi dari theory of planned behavior untuk memprediksi intensi menyumbang. Dalam awal pembuatan revisi theory of planned behavior, mereka berpendapat untuk dimasukkannya norma moral, perbedaan antara norma sosial norma subjektif yaitu norma deskriptif dan norma prespektif atau yang biasanya disebut dengan istilah norma injunctive serta dimasukkannya perilaku masa lalu past behavior. Sebagai hasilnya, revisi yang diusulkan oleh Smith dan McSweeney yaitu sikap, perceived behavioral control, norma deskriptif, norma perspektif injunctive, norma moral dan past behavior Linden, 2011. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan istilah norma perspektif yaitu norma injunctive dan past behavior atau perilaku masa lalu yang dimaksud disini adalah pengalaman menyumbang uang. Smith dan Mcsweeney 2007 mengatakan bahwa individu dengan sikap positif terhadap perilaku, kemudian percaya bahwa orang lain yang penting akanmenyetujui perilaku tersebut norma subjektif, dan yang percaya bahwa mereka memiliki kontrol atas melaksanakan perilaku perceived behavioral control akan lebih cenderung memiliki intensi menyumbang untuk amal atau ke organisasi amal. Dan past behavior merupakan suatu perilaku yang banyak ditentukan oleh perilaku masa lalu seseorang. Perilaku masa lalu dalam menyumbang memiliki intensi yang kuat untuk menyumbangkan uang di masa depan.

2.1.3 Pengukuran intensi menyumbang

Penelitian mengenai pengukuran intensi menyumbang menggunakan alat ukur yang berbeda diantaranya: 1. Smith dan McSweeney 2007 menggunakan pengukuran dari rekomendasi Ajzen 2002 untuk mengukur intention behavior dengan menggunakan lima item kuesioner, seperti contoh item “saya berniat untuk menyumbangkan uang untuk amal atau organisasi layanan masyarakat di empat minggu kedepan” dan untuk menjawabnya dimulai dari “tidak pasti” – “pasti”. 2. Penelitian Brinkerhoff 2009 menggunakan pengukuran dari Ajzen 2002 dengan 5 item kuesioner dan memberi 7-point semantic differential scale untuk menjawabnya memilih dimulai dari sangat setuju - sangat tidak setuju.