4. Alat Ukur
Perceived Behavioral Control PBC
Skala perceived behavioral control PBC dalam penelitian ini adalah rekomendasi dari Ajzen dalam Smith McSweeney, 2007 Alat ukur ini
terdiri dari 5 item yang mengukur perceived behavioral control secara langsung.
Tabel 3.4 Blueprint skala perceived behavioral control PBC
No
Aspek Indikator
Favorable Unfavorable Total
1 Perceived
Kontrol 1,2,5
3,4 5
Behavioral yang
Control dirasakan
saat menyumbang
uang. TOTAL
3 2 5
5. Alat Ukur Pengalaman Menyumbang Past behavior
Skala pengalaman menyumbang dalam penelitian ini adalah rekomendasi dari
Ajzen dalam Smith McSweeney, 2007 yang terdiri dari 5 item. Tabel 3.5
Blueprint skala pengalaman menyumbang past behavior. No
Aspek Indikator
Favorable Unfavorable Total
1. Pengalaman item ini untuk 4,5
1,2,3 5
Menyumbang melihat seberapa
sering individu terlibat dalam
target dari perilaku di empat minggu
terakhir TOTAL
2 3 5
3.4 Uji Validitas Konstruk
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis CFA dengan bantuan software
Lisrel 8.70, adapun langkah langkah untuk pada CFA, yaitu sebagai berikut: Umar,2012
1. Dilakukan uji CFA dengan model satu faktor dan dilihat nilai Chi-Square yang dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak signifikan P0.05 berarti
semua item hanya mengukur satu faktor saja. Namun, jika nilai chi-Square signifikan P0.05 maka dilakukan modifikasi terhadap model
pengukuran yang diuji sesuai dengan langkah kedua berikut ini: 2. Jika nilai Chi-Square signifikan P0.05, maka dilakukan modifikasi
model pengukuran dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Ini terjadi ketika suatu item mengukur selain
konstruk yang ingin diukur, item tersebut juga mengukur hal yang lain mengukur lebih dari satu konstrukmultidimensional. Setelah beberapa
kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka akan diperoleh model yang fit. Maka model terakhir inilah yang akan digunakan
pada langkah selanjutnya. 3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka dilakukan analisis item dengan
melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai koefisien positif.
4. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukan oleh data untuk mendapatkan faktor skornya. Selanjutnya, melakukan pengolahan
data menggunakan SPSS 16.0 dengan ketentuan tidak mengikutsertakan skor mentah dari item yang dieliminasi.
Terdapat kriteria item yang baik pada CFA, yaitu Umar, 2012: 1. Menguji apakah item signifikan atau tidak mengukur apa yang hendak
diukur dengan menggunakan T-test. Melihat signifikan tidaknya item tersebut, mengukur faktornya dengan melihat nilai t bagi koefisien muatan
faktor item. Perbandingannya adalah jika t1.96 maka item tersebut tidak akan didrop dan sebaliknya.
2. Melihat koefisien muatan faktor dari item, jika item tersebut sudah diskoring dengan favorable, maka nilai koefisien muatan faktor harus
bermuatan positif atau sebaliknya. Apabila item favorable terdapat muatan fakotr item bernilai negatif maka item tersebut akan didrop dan
sebaliknya. 3. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak berkorelasi
maka item tersebut akan didrop. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain
multidimensi. Setelah memutuskan apa yang hendak diukur, selanjutnya peneliti
melihat apakah item-item yang ada di dalam alat ukur yang akan digunakan benar-benar berhubungan atau mewakili konstruk yang ditentukan. Dalam
penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti untuk menganaisis item-item dari skala pengukuran ada Confirmatory Factor Analysis CFA. CFA sering
digunakan dalam proses pengembangan skala untuk memeriksa struktur laten
dari suatu alat tes. Dalam konteks ini, CFA digunakan untuk verifikasi jumlah dimensi yang mendasari instrumen faktor dan pola hubungan item dengan
faktor factor loading. Dalam Confirmatory Factor Analsis CFA, peneliti harus memiliki
gambaran yang spesifik mengenai a jumlah faktor, b variabel yang mencerminkan suatu faktor, dan c faktor-faktor yang saling berkorelasi.
Tahapan dalam CFA diawali dengan merumuskan model teoritis hipotesis tentang pengukuran variabel laten, kemudian model tersebut diuji kebenarannya
secara statistik menggunakan data. CFA lebih tepat digunakan pada pengujian teori karena a langsung menguji teori dan b tingkat fit pada model dapat
diukur dalam berbagai cara.
3.4.1 Uji Validitas Konstruk Intensi Menyumbang
Peneliti menguji apakah ke 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur intensi menyumbang. Dari hasil awal analisis CFA
yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi- square = 8.36, df = 5, P-Value = 0.1376 dan nilai RMSEA = 0.055. Oleh
sebab itu, penulis melakukan modifikasi 1 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama
lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 1.03, df = 4, P-Value = 0.90575, RMSEA = 0.000.
Setelah di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima, artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu intensi menyumbang. Kemudian penulis melihat apakah item
tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya
dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor. Pada pengujian CFA ini, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item
signifikan karena t 1.96. Selanjutnya penulis melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak
terdapat item yang muatan faktornya negatif. Sehingga di dapatkan nilai koefisien muatan faktor, t-value dan jumlah
korelasi kesalahan pengukuran tiap item seperti yang dapat dilihat di tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Intensi Menyumbang.
No. Lambda Standard t-value Signifikan
Korelasi Kesalahan Item Error
Pengukuran 1
0.56 0.07 8.51 V
1 2
0.75 0.06 12.35 V
3 0.37 0.07 5.43
V 1
4 0.93 0.06 16.43
V 0 5
0.60 0.06 9.29 V 0
Berdasarkan tabel 3.6, pengujian CFA tidak terdapat item yang di drop, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Lalu
koefisien muatan faktor dari seluruh item tidak ada yang memiliki nilai negatif, dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah
lebih dari 3. Artinya, ke 5 item merupakan item yang valid untuk mengukur intensi menyumbang berdasarkan 3 kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya.