2. Afek yaitu suatu perasaan atau evaluasi terhadap objek, meliputi perasaan dan evaluasi sikap
3. Konasi, yaitu intensi berprilaku yang ditampilkan terhadap objek sikap.
2.2.3 Pengukuran sikap
Pengukuran sikap dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan pengukuran yang direkomendasikan dari Ajzen dalam Smith McSweeney,
2007. Contoh item kuesioner
͞
Saya membuat sumbangan moneter untuk sebuah organisasi amal atau pelayanan masyarakat dalam emapt minggu ke
depan yang akan menjadi ...
͟
dan pilihan jawaban tersebut yaitu:
͞
menyenangkan
͟
–
͞
tidak menyenangkan
͟
,
͞
berguna
͟
–
͞
tidak berguna
͟
,
͞
memuaskan
͟
–
͞
tidak memuaskan
͟
,
͞
menguntukan
͟
–
͞
tidak menguntukan
͟
,
͞
positif
͟
–
͞
negatif
͟
2.3 Norma Subjektif
2.3.1 Definisi norma subjektif
Norma subjektif merupakan faktor sosial yang mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku Ajzen,
1991. Smith dan McSweneey 2007 menjelaskan norma subjektif merupakan tekanan sosial yang dirasakan mengenai tampilan dari perilaku tersebut.
Menurut White, Smith, Terry, Greenslade dan McKimmie 2009, menyatakan bahwa pengaruh sosial diwakili oleh konsep norma subjektif
yaitu yang menggambarkan sejumlah tekanan dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Sedangkan Bidin et.al dalam
Falahuddin, Heikal, Khaddafi, 2014 norma subjektif dikaitkan dengan
keyakinan yang disampaikan oleh orang lain, baik secara individu atau melalui respon kelompok.
Berdasarkan pendapat di atas menurut para ahli bahwa kesimpulan dari pengertian norma subjektif atau norma sosial merupakan faktor sosial yang
mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan mengenai tampilan dari perilaku tersebut, untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.
2.3.2 Komponen norma subjektif
Komponen norma subjektif menurut Smith dan McSweeney 2007 terdiri dari:
1. Norma injunctive Komponen norma subyektif yaitu norma injunctive karena berkaitan
dengan tekanan sosial yang dirasakan dari orang lain yang dianggap penting significant others untuk melakukan suatu perilaku.
2. Norma deskriptif Norma deskriptif mencerminkan persepsi seseorang terhadap perilaku
orang lain. 3. Norma moral
Norma moral dapat didefinisikan sebagai internalisasi aturan-aturan moral individu. Norma moral menekankan pada membangun perasaan pribadi
tanggung jawab, daripada tekanan sosial langsung dirasakan.
2.3.3 Pengukuran norma subjektif.
Pengukuran Norma subjektif menggunakan pengukuran rekomendasi dari
Ajzen dalam Smith McSweeney,2007 dengan menggunakan komponen
norma subjektif yang telah direvisi yaitu norma injunctive, norma deskriptif dan norma moral yang terdiri dari 14 item.
2.4 Perceived Behavioral Control PBC
2.4.1 Definisi perceived behavioral control
Ajzen 1991 menjelaskan perceived behavioral control yaitu mengacu pada persepsi individu terhadap kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku
yang menarik. Perceived behavioral control menunjuk suatu derajat dimana seorang
individu merasa bahwa tampil atau tidaknya suatu perilaku yang dimaksud adalah di bawah pengendaliannya. Orang cenderung tidak akan membentuk
suatu intensi yang kuat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu jika ia percaya bahwa ia tidak memiliki sumber atau kesempatan untuk
melakukannya meskipun ia memiliki sikap yang positif dan ia percaya bahwa orang-orang lain yang penting baginya akan menyetujuinya. PBC dapat
mempengaruhi perilaku secara langsung atau tidak langsung melalui intensi. Jalur langsung dari PBC ke perilaku diharapkan muncul ketika terdapat
keselarasan antara persepsi mengenai kendali dan kendali yang aktual dari seseorang atas suatu perilaku Achmat, 2010.
Selanjutnya Smith dan McSweeney 2007 Perceived behavioral control merupakan kontrol yang dirasakan atas tampilan perilaku untuk
melakukan, atau berniat untuk melakukan dan perilaku yang dianggap sebagai relatif mudah atau dalam kendali seseorang