Komponen norma subjektif Pengukuran norma subjektif.

seseorang dalam menyumbang atau pengalaman seseorang dalam masa lalu untuk menyumbang uang di masa depan.

2.5.2 Pengukuran pengalaman menyumbang

Pengukuran menggunakan rekomendasi dari Ajzen dalam Smith McSweeney, 2007 dengan 5 item. Responden menunjukan seberapa sering terlibat dalam target dari perilaku di empat minggu terakhir. Contoh item: Seberapa sering selama empat minggu terakhir Anda menyumbangkan uang untuk amal atau organisasi layanan masyarakat?. Range skala dari 1 sama sekali tidak – 7 sering.

2.6 Demografis

Menurut Smith dan McSweeney 2007 faktor-faktor demografi seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, atau tingkat pendapatan yang terkait dengan perbedaan pemberian amal. Namun dalam penelitian skripsi ini penulis hanya beberapa yang digunakan dalam faktor demografis yaitu: pendidikan, pendapatan, usia dan jenis kelamin.

2.6.1 Usia dan jenis kelamin

Demografi adalah karakteristik statistik dari populasi yang meliputi usia dan jenis kelamin yang dianggap penting untuk evaluasi dampak pada sumbangan. Jenis kelamin merupakan prediktor variabel dan kunci efektif intensi menyumbang dan merupakan variabel penting untuk mengukur efek pada sumbangan Raganathan, 2012; Schlegelmilch et al, 1997 dalam Awan Hamed, 2014. Usia dan jenis kelamin merupakan penentu penting dari perilaku menyumbangdan menunjukkan probabilitas tinggi dalam menyumbang Lee dan Chang, 2007; Carroll et al, 2005 dalam Awan Hamed, 2014. Menurut Shelley dan Polonsky dalam Awan Hamed, 2014 Faktor demografi seperti usia dan jenis kelamin berfungsi sebagai kriteria yang sesuai untuk segmentasi. Motivasi donor yang ada juga bervariasi dengan usia dan jenis kelamin. Hal ini juga menemukan bahwa perempuan lebih mungkin untuk menyumbang dibandingkan dengan laki-laki karena pola jenis kelamin bervariasi secara signifikan dan tergantung pada status perkawinan individu.Ada perbedaan yang signifikan antara perilaku menyumbang antara pria dan wanita, para lajang dan yang sudah menikah, lebih tua dan lebih muda. Kedua jenis kelamin memiliki preferensi dan pendapat yang berbeda, perempuan mendukung untuk tujuan pendidikan, kesejahteraan sedangkan pria mendukung untuk organisasi keagamaan Awan Hamed 2014. Selain itu, usia dan jenis kelamin merupakan faktor penentu yang paling penting dan sumbangan moneter yang ditentukan oleh variabel ekstrinsik. Mereka adalah prediktor kunci, sehingga menunjukkan hubungan positif dengan perilaku Awan Hamed, 2014. Menurut Wolff, Lee dan Chang dalam Boers, 2012 bahwa perempuan cenderung lebih altruistik daripada laki-laki, dan karena itu lebih mungkin untuk menyumbangkan dibandingkan laki-laki. Bahwa orang tua lebih mungkin untuk menyumbangkan daripada orang yang lebih muda.