Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Sikap.
No. Lambda Standard t-value
Signifikan Korelasi Kesalahan
Item Eror
Pengukuran 1
0.84 0.05 15.20
V 1
2 0.89 0.05
16.97 V
2 3
0.90 0.05 17.06
V 4
0.93 0.05 17.06
V 1
5 0.82 0.06
18.15 V
3 6
0.43 0.07 6.53 V
1 7
0.84 0.05 15.35
V 2 8
0.89 0.05 16.92 V 2
Berdasarkan tabel 3.7, pengujian CFA tidak terdapat item yang di drop, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Lalu
koefisien muatan faktor dari seluruh item tidak ada yang memiliki nilai negatif, dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah
lebih dari 3. Artinya, ke 8 item merupakan item yang valid untuk mengukur sikap berdasarkan 3 kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya.
3.4.3 Uji Validitas Konstruk Norma Injunctive
Peneliti menguji apakah ke 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur norma injunctive. Dari hasil analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 52.06, df = 9, P-Value = 0.00000 dan nilai RMSEA = 0.146. Oleh sebab itu,
penulis melakukan modifikasi sebanyak 3 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama
lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 4.59, df = 5, P-Value = 0.59686, RMSEA = 0.000.
Setelah di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima, artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu intensi menyumbang. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan
apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor.
Pada pengujian CFA ini, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya penulis melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif atau tidak. Sehingga di dapatkan nilai koefisien muatan faktor, t-value dan jumlah
korelasi kesalahan pengukuran tiap item seperti yang dapat dilihat di tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Norma Injunctive.
No Lambda Standard
t-value Signifikan Korelasi Kesalahan Item
Error Pengukuran
1 0.82 0.08 10.85 V 1 2 0.81 0.08 10.81 V 1
3 - 0.08 0.07 -1.21 X 1 4 0.59 0.07 8.73 V 0
5 0.67 0.07 8.65 V 2 6 0.63 0.07 9.21 V 1
Berdasarkan tabel 3.8, pengujian CFA dengan total 1 item yang di drop yaitu item 3, dikarenakan nilai t bagi koefisien muatan faktor item signifikan t
1.96. Lalu koefisien muatan faktor dari seluruh item terdapat 1 item yang memiliki nilai negatif yaitu item 3, dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran
tiap item tidak ada yang berjumlah lebih dari 3. Artinya, ke 5 item merupakan item yang valid untuk mengukur norma injunctive berdasarkan 3 kriteria yang
telah dijelaskan sebelumnya.
3.4.4 Uji Validitas Konstruk Norma Deskriptif
Peneliti menguji apakah ke 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur norma deskriptif. Dari hasil analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 4.16, df= 2, P-Value = 0.12512 dan nilai RMSEA = 0.070. Oleh sebab itu,
penulis melakukan modifikasi 1 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka
diperoleh model fit dengan Chi-square = 0.82, df = 1, P-Value = 0.36438, RMSEA = 0.000.
Pada pengujian CFA ini, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya penulis melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.
Sehingga di dapatkan nilai koefisien muatan faktor, t-value dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item seperti yang dapat dilihat di tabel 3.9
dibawah ini: