Pengertian intensi menyumbang Pengertian .1 Pengertian intensi

penelitian ini, penulis menggunakan istilah norma perspektif yaitu norma injunctive dan past behavior atau perilaku masa lalu yang dimaksud disini adalah pengalaman menyumbang uang. Smith dan Mcsweeney 2007 mengatakan bahwa individu dengan sikap positif terhadap perilaku, kemudian percaya bahwa orang lain yang penting akanmenyetujui perilaku tersebut norma subjektif, dan yang percaya bahwa mereka memiliki kontrol atas melaksanakan perilaku perceived behavioral control akan lebih cenderung memiliki intensi menyumbang untuk amal atau ke organisasi amal. Dan past behavior merupakan suatu perilaku yang banyak ditentukan oleh perilaku masa lalu seseorang. Perilaku masa lalu dalam menyumbang memiliki intensi yang kuat untuk menyumbangkan uang di masa depan.

2.1.3 Pengukuran intensi menyumbang

Penelitian mengenai pengukuran intensi menyumbang menggunakan alat ukur yang berbeda diantaranya: 1. Smith dan McSweeney 2007 menggunakan pengukuran dari rekomendasi Ajzen 2002 untuk mengukur intention behavior dengan menggunakan lima item kuesioner, seperti contoh item “saya berniat untuk menyumbangkan uang untuk amal atau organisasi layanan masyarakat di empat minggu kedepan” dan untuk menjawabnya dimulai dari “tidak pasti” – “pasti”. 2. Penelitian Brinkerhoff 2009 menggunakan pengukuran dari Ajzen 2002 dengan 5 item kuesioner dan memberi 7-point semantic differential scale untuk menjawabnya memilih dimulai dari sangat setuju - sangat tidak setuju. Dengan contoh item kuesioner “Saya berencana untuk menyumbang ke organisasi amal dalam 4 bulan ke depan ”. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Knowles, Hyde dan White 2012 untuk mengukur intensi menyumbang menggunakan skala likert dengan tujuh item kuesioner, seperti contoh item kuesioner “Saya berniat untuk menyumbangkan uang untuk amal di masa depan ”. Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan pengukuran dari rekomendasi Ajzen dalam Smith McSweeney, 2007 untuk mengukur behavioral intention dengan lima item kuesioner, seperti contoh item “saya berniat untuk menyumbangkan uang untuk amal atau organisasi layanan masyarakat di empat minggu kedepan” dan untuk menjawabnya dimulai dari “tidak pasti” – “pasti”.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi

Menurut theory of planned behavior yang dikemukakan oleh Ajzen 2005 bahwa faktor penentu utama dari intensi dan perilaku yaitu: keyakinan perilaku, keyakinan normative, keyakinan kontrol. Terdapat banyak variabel yang dapat mempengaruhi keyakinan seseorang yaitu: usia, jenis kelamin, budaya, status sosial-ekonomi, pendidikan, kebangsaan, agama, kepribadian, mood, emosi, sikap, nilai, kecerdasan, anggota kelompok, pengalaman di masa lalu, paparan informasi, dukungan sosial dsb. Faktor latar belakang tersebut dibagi ke dalam kategori pribadi, sosial, dan informasi. Dalam faktor pribadi personal terdapat sikap, kepribadian, nilai, emosi, dan kecerdasan. Di dalam faktor sosial social terdapat usia, jenis kelamin, ras,