Definisi pengalaman menyumbang Pengalaman Menyumbang

Usia yang digunakan dalam penelitian skripsi ini dimulai dari usia 18 – 55 tahun. Sedangkan untuk jenis kelamin dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan dua jenis kelamin yaitu; laki-laki dan perempuan.

2.6.2 Pendidikan dan pendapatan

Menurut Rajan et al dan Lee dan Chang dalam Awan Hameed, 2014 Individu-individu dengan pendapatan yang lebih tinggi dan pendidikan tinggi lebih mungkin untuk menyumbangkan. Pendapatan dan pendidikan dianggap sangat penting dalam menentukan jumlah sumbangan.

2.7 Kerangka Berpikir

Menyumbang dianggap fenomena humanistik yang penting karena tidak hanya didorong dalam masyarakat tetapi memainkan peran penting dalam meningkatkan standar hidup individu. Hal ini dibuktikan karena adanya dalam setiap hari ribuan orang memberikan bantuan atau sumbangan untuk kemanusiaan, politik, lingkungan, dan hal lainnya. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai intensi seseorang dalam menyumbang uang untuk amal atau organisasi amal. Dalam penelitian ini akan melihat pengaruh sikap, norma subjektif yang terdiri dari; norma injuctive, norma deskriptif dan norma moral, perceived behavioral control dan past behavior atau pengalaman menyumbang dan faktor demografis. Smith dan Mcsweeney 2007 mengatakan bahwa individu dengan sikap positif terhadap perilaku, kemudian percaya bahwa orang lain yang penting akan menyetujui perilaku tersebut norma subjektif, dan yang percaya bahwa mereka memiliki kontrol atas melaksanakan perilaku perceived behavioral control akan lebih cenderung memiliki intensi menyumbang untuk amal atau ke organisasi amal. Dan past behavior merupakan suatu perilaku yang banyak ditentukan oleh perilaku masa lalu seseorang. Perilaku masa lalu dalam menyumbang memiliki intensi yang kuat untuk menyumbangkan uang di masa depan. Smith dan Mcsweeney 2007 juga menjelaskan bahwa norma subjektif terdiri dari norma injunctive yaitu tekanan sosial yang dirasakan dari orang lain yang dianggap penting significant others untuk melakukan suatu perilaku. Selanjutnya norma deskriptif yaitu mencerminkan persepsi seseorang terhadap perilaku orang lain. Dan norma moral yaitu internalisasi aturan-aturan moral individu. Norma moral menekankan pada membangun perasaan pribadi tanggung jawab, daripada tekanan sosial langsung dirasakan. Penelitian ini juga melihat dari faktor demografis yang mempengaruhi intensi menyumbang seseorang, yang dilihat melalui pendidikan, pendapatan, usia dan jenis kelamin. Dari penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Awan dan Hameed 2014, usia dan jenis kelamin merupakan penentu penting dari perilaku menyumbangdan menunjukkan probabilitas tinggi dalam menyumbang. Hal ini juga menemukan bahwa perempuan lebih mungkin untuk menyumbangkan dibandingkan dengan laki-laki. Individu-individu dengan pendapatan yang lebih tinggi dan pendidikan tinggi lebih mungkin untuk menyumbangkan.