Gambar 4.19. Grafik WVTR kg s
-1
m
-2
Dan WVP kg s
-1
m
-1
Pa
-1
4.2.3.5. Hasil Uji Kekuatan Tarik Dan Kemuluran Edible Film
Galaktomanan GK
3
Dan GK
4
Kekuatan tarikdaya regang adalah kemampuan suatu bahan untuk tahan dibawah suatu gaya tekanan hingga putus. Kemuluranelongasi adalah
peningkatan persentase perpanjangan yang terjadi pada suatu bahan dibawah tekanan hingga putus Sperling, 2006.
Pengujian kekuatan tarik dan kemuluran edible film galaktomanan GK
3
dan GK
4
ditunjukkan pada Tabel 4.20. Gambar dan perhitungan uji kekuatan tarik dan kemuluran ditunjukkan pada lampiran 20 dan 21. Hasil uji kekuatan tarik dan
kemuluran film galaktomanan kolang-kaling dan GK
3
menunjukkan, bahwa dengan menambah gliserol 0,5 g sebagai pemlastis maka kekuatan tarik semakin
menurun dari 26,11 menjadi 9,73 Mpa dan kemuluran semakin meningkat dari 35,87 menjadi 55,59. Film galaktomanan tanpa adanya gliserol merupakan
film tanpa pemlastis memiliki kekuatan tarik yang tinggi karena gaya kohesi antar polimer masih kuat. Ini menunjukkan bahwa film galaktomanan tanpa
gliserol pada suhu ruang berada pada daerah glas-karet yang mana dari suatu titik molekular menunjukkan keterlibatan pergerakan molekular yang menghasilkan
struktur yang tidak seragam Roos et al.,2006. Peningkatan konsentrasi gliserol
0,5 - 2,0 akan menghasilkan kekuatan tarik 87 lebih rendah dan
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
GK1 GK2
GK3 GK4
GK5
WV T
R d
an WV
P
Jenis Edible Film
WVTR Kgs m2 WVP Kgs m pa
Universitas Sumatera Utara
kumuluran 3,2 kali lipat lebih tinggi dari galaktomanan tanpa gliserol. Pemlastis bercampur dengan rantai galaktomanan sehingga terjadi penurunan gaya
intermolekular, mengurangi kekakuan struktur film dan meningkatkan mobilitas polimer film menjadi fleksibel ini mempermudah kemuluran film Cerquiera
et al., 2012. Kandungan air juga ada di film bila gliserol di tambahkan, yang
akhirnya mempengaruhi kekuatan tarik dan kemuluran Ziani et al., 2008.
Semakin meningkat konsentrasi pemlastis akan menurunkan kekuatan tarik dan meningkatkan kemuluran Camer
et al., 1998; Ziani et al., 2008. Jenis dan jumlah pemlastis yang digunakan menentukan kekuatan tarik dan kemuluran
edible film, dimana konsentrasi pemlastis meningkat kekuatan tarik menurun tetapi kemuluran meningkat. Berbeda dengan yang diteliti oleh Aydinli
et al., 2004, yang menggunakan galaktomanan LBG sebagi bahan dasar film, dengan
meningkatnya pemlastis maka kekuatan tarik dan kemuluran makin menurun. Ini disebabkan karena pemisahan fase antara galaktomanan LBG dan pemlastis PEG
200, PEG 400, PEG 600 pada formulasi film dan interaksi antara rantai polimer linier tidak sama sehingga menurunkan kemuluran . Pada penelitian ini diperoleh
penurunan kekuatan tarik dan kemuluran dari GK
3
ke GK
4,
dengan penambahan MADK. Penambahan MADK kekuatan tarik turun dari 9,73 Mpa menjadi 3,28
MPa dan kemuluran dari 55,59 menjadi 40,92. Karena MADK bersifat hidrofob yang pada prinsipnya sama dengan lipida hidrofob, bila ditambahkan
pada pembuatan film dapat berfungsi sebagai pemlastis Suyatma et al., 2005.
Dengan demikian penurunan kemuluran pada GK
4
disebabkan terjadinya pemisahan antara galaktomanan kolang-kaling dan pemlastis, sehingga interaksi
antara rantai polimer linier galaktomanan tidak sama dan menurunkan kemuluran. Demikian juga peneliti sebelumnya telah meneliti penambahan minyak bawang
putih pada film alginat, semakin tinggi jumlah minyak bawang putih maka kekuatan tarik semakin turun dan kemuluran meningkat pada tingkat konsentrasi
tertentu, tetapi penambahan minyak bawang putih lebih daripada 0,3 mengurangi kemuluran Pranoto
et al., 2005. Kekuatan tarik dan kemuluran juga dipengaruhi oleh komponen-komponen penyusun film, dimana dengan
penambahan MADK GK
4
maka kekuatan tarik dan kemuluran semakin menurun
Universitas Sumatera Utara
hal ini disebabkan karena MADK dapat bertindak sebagai pemlastis sehingga strukturnya menjadi kurang kaku, meningkatkan mobilitasnya dan menurunkan
ketahannya terhadap keretakan. Menurut Cerquiera et al., 2012, kekuatan tarik
dan kemuluran juga dipengaruhi oleh komponen-komponen penyusun film, pemlastis mengakibatkan struktur menjadi kurang kaku, meningkatkan mobilitas
dan menurunkan ketahannya terhadap keretakan.
4.2.3.6. Hasil Uji Laju Respirasi O