Hasil Pengukuran Ketebalan Edible Film Galaktomanan. Hasil Uji Permeabilitas Uap Air WVP Dengan Metode Gravimetri Pada

4.2.3.3. Hasil Pengukuran Ketebalan Edible Film Galaktomanan.

Pengukuran ketebalan film dilakukan pada lima titik yang diukur secara acak dengan menggunakan mikrometer sekrup dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.17. Hasil pengukuran ketebalan film diperoleh dari 0,038 – 0,061 mm. Semakin banyak jumlah galaktomanan dan minyak atsiri kemangi yang digunakan akan meningkatkan ketebalan film.

4.2.3.4. Hasil Uji Permeabilitas Uap Air WVP Dengan Metode Gravimetri Pada

Edible Film Galaktomanan. WVP dapat diuji dengan metode gravimetri, hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.19. Ketebalan film galaktomanan diperoleh antara 0,038-0,061 mm, Slope diperoleh dari persamaan garis regeresi melalui perhitungan pertambahan berat desicant silika terhadap waktu Tabel 4.18. Berdasarkan nilai tebal film yang diperoleh maka WVP yang diperoleh dari hasil perhitungan antara 4,92 x 10 -9 – 10,90 x 10 -9 kg s -1 m -1 Pa -1 . Dari data tersebut diketahui bahwa bila minyak atsiri daun kemangi ditambahkan pada film galaktomanan maka slope makin munurun sehingga WVP juga semakin menurun. Adanya minyak atsiri kemangi yang bersifat hidrofobik pada film galaktomanan akan mengurangi interaksi antara film dengan uap air sehingga uap air semakin sulit untuk bermigrasi melalui film. Untuk melihat WVP pada masing-masing film dapat ditunjukkan pada gambar 4.19. Penurunan slope yang sangat sedikit didukung oleh data SEM edible film, bahwa minyak atsiri tidak bercampur sempurna dengan galaktomanan, ini dapat dilihat dari morfologi permukaann film GK 4 bahwasannya minyak atsiri kemangi ada yang menunpuk di permukaan film. Ini ejalan dengan penelitian Pelissari et al., 2009, dimana dengan penambahan minyak oregano pada bahan dasar film pati-kitosan maka WPV semakin turun, demikian juga Botsoglou et al., 2002 mengindikasikan bahwa adanya minyak atsiri pada edible film dapat mengurangi WVP, demikian juga penambahan minyak jagung hidrofob pada galaktomanan akan menurunkan WVP Cerquiera et al., 2012. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.19. Grafik WVTR kg s -1 m -2 Dan WVP kg s -1 m -1 Pa -1

4.2.3.5. Hasil Uji Kekuatan Tarik Dan Kemuluran Edible Film

Dokumen yang terkait

Analisis Keragaman Genetik Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Tapanuli Selatan dengan Menggunakan Marka RAPD (Random Amlpified Polymorphic DNA)

4 68 92

Respon perkecambahan biji aren (Arenga pinnata) terhadap lama perendaman dengan asam nitrat (HNO3)

9 53 76

Aren (Arenga Pinnata)

3 34 10

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kemangi (Ocimum basilicum L) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri

13 98 105

EFEKTIVITAS KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN TETRASIKLIN DAN Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Tetrasiklin Dan Sefalotin Terhadap Bakteri Salmonella Thypi.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN AMPISILIN DAN Pengaruh Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Ampisilin Dan Amikasin Terhadap Bakteri Salmonella Typhi.

1 3 12

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

1 1 44

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 18

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 22