Manfaat Kemangi Kemangi Ocimum

2.6.1. Manfaat Kemangi

Bagian daun dan bunga dari Kemangi Ocimum basilicum L. secara tradisional telah digunakan sebagai antispasmodic, aromatic, carminative, digestive, galactogoga, stomatich, dan bahan tonik . Juga telah banyak digunakan sebagai obat rumahan untuk mengobati penyakit ringan seperti: demam, pencernaan yang kurang baik, mual, kram perut, radang pencernaan, migrain, insomnia, depresi, penyakit kelamin, disentri dan diare kronis. Secara eksternal telah digunakan untuk pengobatan jerawat, menghilangkan bau, gigitan serangga, gigitan ular, dan infeksi kulit. Literatur melaporkan bahwa minyak atsiri daun kemangi Ocimum basilicum L. atau tepung daun efektif sebagai insektisida dan pestisida Keita et al., 2001; Ketoh et al., 2002. Akhir-akhir ini telah diteliti penggunaan minyak atsiri kemangi secara khusus sebagai antimikroba dan antioksidan Lee et al., 2005; Wannisorn et al., 2005. Minyak atsiri kemangi mengandung senyawa-senyawa kimia yang bervariasi, tergantung pada tipe kimianya, warna daun dan bunga, serta asal tumbuhan Da-Silva et al., 2003. Komponen utama minyak atsiri kemangi adalah chavicol metil eter atau estragol, linalool dan eugenol Hussain et al., 2008; Omidbaigi et al., 2003. Tumbuhan kemangi berguna sebagai antibakteri yang berfungsi merusak dan meracuni mikroba dari produk makanan Mazzanti et al., 1998; Politeo, 2007. Berdasarkan studi literatur memberi kesan bahwa linalool merupakan zat aktif utama sebagai antibakteri Ravid et al., 1997. Ada kesulitan atau bahkan tidak mungkin untuk membandingkan studi aktivitas antimikroba O. basilicum yang satu dengan lainnya , hal ini disebabkan karena perbedaan metode pengujian sifat-sifat antimikroba, komposisi dan kandungan herbal berbeda dari tiap geografis yang berbeda. Moghaddam et al., 2011 telah meneliti bahwa aktivitas antimikroba minyak atsiri O. basilicum lebih baik pada gram negatif dibanding dengan gram positif, hal ini berbeda dengan yang diteliti oleh Prasad et al. 1986, yang mana ekstrak minyak dari O. basilicum yang dikumpulkan dari beberapa daerah memiliki keefektifan yang tinggi pada gram positif dibandingkan gram negatif, tetapi pada studi yang sama, ekstrak minyak O.basilicum memiliki aktivitas yang baik pada strain Salmonella Prasad et al., 1986; Ophalchenova and Obreshkova, Universitas Sumatera Utara 2003. O. basilicum menunjukkan sifat efektif pada E. Coli, Salmonella typi, Salmonella paratypi, Shigella boydi, Proteus vulgaris, dan S. aureus Sinha and Gulati, 1990. Perbedaan tahapan pemotongan, fisiologi tahapan tumbuh, akan mempengaruhi komposisi dan kandungan ekstrak minyak atsiri kemangi. Disamping itu faktor lingkungan, lama hari, intensitas cahaya dan suhu ruangan mempengaruhi kuantitas dan kualitas kandungan minyak atsiri, yang akhirnya mempengaruhi sifat pengobatan dari tumbuhan. Perbedaan senyawa-senyawa tumbuhan dan metode ekstraksi dapat mempengaruhi aktivitas antimikroba. Moghaddam et al., 2011. Koba et al., 2009, meneliti komposisi kimia dan sifat antimikroba O. basilicum yang dibudidayakan di Togo, minyak atsiri diperoleh sebesar 1,4-2,2 berdasarkan berat kering dan berdasarkan konstituen utamanya maka minyak atsiri kemangi O. basilicum diklasifikasikan menjadi 5 tipe kimia yaitu: 1. Tipe kimia estragol sampel dari Lome, kandungan utamanya estragonl 85,50 dan sedikit 1,8-sineol 2,25. 2. Tipe kimia Linalool-estragol sampel dari Sokode, kandungan utamanya linalool 41,21 estragol 22,17, dan E- α -bergamoten 7,56, tipe ini mirip dengan tipe eropah 3. Tipe kimia metileugenol sampel dari kebun botani UL, kandungan utamanya metileugenol 74,45, limonen 6,22, γ -Kadinen 4,07 dan Z- β -osimen 3,16. 4. Tipe kimia metileugenol dan t-anetol sampel dari Adeticope Lome, kandungan utama metileugenol 41,10 dan t-anetol 32,56. 5. Tipe kimia t-anetol sampel dari Bassar, kandungan utamanya t-anetol 74,64, linalool 17,30, dan Karvacrol 2,69. Dari kelima tipe tersebut hanya tipe methyleugenol dan metileugenolt-anetol yang aktif terhadap jamur dan bakteri. Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Komponen Kimia Minyak Atsiri Kemangi

Dokumen yang terkait

Analisis Keragaman Genetik Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Tapanuli Selatan dengan Menggunakan Marka RAPD (Random Amlpified Polymorphic DNA)

4 68 92

Respon perkecambahan biji aren (Arenga pinnata) terhadap lama perendaman dengan asam nitrat (HNO3)

9 53 76

Aren (Arenga Pinnata)

3 34 10

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kemangi (Ocimum basilicum L) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri

13 98 105

EFEKTIVITAS KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN TETRASIKLIN DAN Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Tetrasiklin Dan Sefalotin Terhadap Bakteri Salmonella Thypi.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN AMPISILIN DAN Pengaruh Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Ampisilin Dan Amikasin Terhadap Bakteri Salmonella Typhi.

1 3 12

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

1 1 44

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 18

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 22