diaduk selama 5 menit dengan menggunakan blender. Campuran larutan dituang kedalam plat kaca ukuran 13x13 cm sebanyak 75 mL. Film dikeringkan di oven
pada suhu 35℃ selama 20 jam dan disimpan dalam desikator untuk digunakan selanjutnya.Film yang terbentuk dianalisis dengan FT-IR, SEM, DTA dan sifat
antioksidan terhadap larutan film.
3.2.3.1. Uji Sifat Antioksidan Larutan Edible Film Galaktomanan Dengan
Metode DPPH•
Prosedur ini dibuat sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dimana konsentrasi larutan
edible film dibuat dari 0,5-5,0 mgmL berdasarkan konsentrasi galaktomanan kolang-kaling yang digunakan
dalam pembuatan film Cerquiera et al., 2010a. Dengan prosedur yang sama
dilakukan untuk sampel MADK, tetapi pengenceran digunakan pelarut air suling dan variasi konsentrasi larutan
edible film didasarkan pada galaktomanan GK
1
= 0,5 mgmL, GK
2
= 0,5 mgmL, GK
3
= 1,3 mgmL, GK
4
= 1,3 mgmL, GK
5
= 0,9 mgmL.
3.2.3.2. Uji Sifat
Antimikroba Edible
Film Galaktomanan
Yang Diinkorporasi Dengan MADK.
Prosedurnya sama seperti uji sifat antimikroba MADK. Edible film
dibentuk seperti kertas cakram d= 5 mm dengan menggunakan alat pelubang gabus yang telah steril. Sampel yang digunakan GK
2
, GK
4,
dan GK
5.
3.2.3.3. Uji Ketebalan Edible Film Galaktomanan.
Ketebalan film diukur dengan menggunakan mikrometer Tricle Brand. Diukur pada lima titik yang berbeda secara random. Rata-rata hasil pengukuran ketebalan
film digunakan untuk pengukuran permeabilitas uap air.
3.2.3.4. Uji Laju Permeabilitas Uap Air Edible Film Galaktomanan.
Permeabilitas uap air Water Vapor Permeability WVP film ditentukan
sesuai dengan metode ASTM E96-00 ASTM 2000 b yang dimodifikasi,
Universitas Sumatera Utara
pengukuran didasarkan pada gravimetri Hassan and Norziah, 2011; Cerquera et
al.,2010a. Permeasi sel digunakan dari bahan plastik dengan ukuran diameter 4,4 cm dan tinggi 3 cm. Gelas permeasi sel yang mengandung 25 gram silikagel
kelembaban 0, tekanan uap 0 Pa. Pada permukaan sel dilubangi dengan diameter 1,3 cm. Film ditempelkan pada lubang permeasi sel. Sel ditempatkan
pada desikator yang mengandung air suling kelembaban 100, tekanan uap air 2337 pa pada 20℃. Sel ditimbang setiap 2 jam sekali selama 12 jam. Pada saat
penelitian suhu didalam desikator 29,5℃.Kemudian dihitung slope dari
pertambahan berat silika terhadap waktu dengan persamaan garis regresi. Untuk menjaga kondisi keadaan dan tekanan air yang tetap maka diasumsikan dengan
menjaga sirkulasi udara yang konstan diluar sel menggunakan kipas miniatur dalam desikator. Pengukuran dilakukan secara duplo.
Perhitungan permeabilitas uap air water vapor permeability WVP Bozdemir
and Tutas, 2003. WVTR
= [∆W ∆t.A] kg. s
-1
.m
-2
2 Permeance
= [∆W ∆t.A.∆P] kg. s
-1
.m
-2
.Pa
-1
3 Permeability = [∆W.X ∆t.A.∆P] kg. s
-1
.m
-1
.Pa
-1
4 Dimana: ∆W∆t = jumlah transfer air per unit waktu kg s
-1
X = ketebalan film m
A = luas daerah yang terbuka terhadap transfer air pada film m
2
∆P = Perbedaan tekanan uap air antara kedua sisi film Pa
3.2.3.5.Uji Kekuatan Tarik Dan Kemuluran Edible Film Galaktomanan.
Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan alat uji tarik terhadap spesimen dengan ketebalan dan ukuran yang sesuai dengan spesimen uji kekuatan
tarik. Alat uji tarik terlebih dahulu dikondisikan pada beban 100 kgf dengan kecepatan tarik 50 mmmenit, kemudian spesimen dijepit kuat dengan penjepit
dari alat. Lalu mesin dihidupkan dan spesimen akan tertarik ke atas dan diamati sampai putus. Dicatat tegangan maksimum F
maks
dan regangannya. Data pengukuran regangan diubah menjadi kuat tarik
t
δ
dan kemuluran
ε
.
Universitas Sumatera Utara
Harga kemuluran bahan dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini : Kemuluran
ε
=
100 x
lo lo
l −
5 dimana : l – lo = Harga stroke ; lo = panjang awal
Nilai kekuatan tarik bahan dihitung dengan persamaan : Kekuatan tarik kgfmm
2
=
2
mm A
kgf tarik
beban nilai
6 dimana : A = luas permukaan yang mendapat beban .
3.2.3.6. Uji Laju Respirasi Gas O