Sifat Optis Sifat Fisikokimia Dan Mekanis Edible Packaging

Temperatur juga mempengaruhi migrasi Guilbert et al., 1997; Amarante and Banks, 2001; Wu et al., 2002. Peningkatan suhu menyebabkan meningkatnya energi substan untuk bermigrasi dan meningkatkan permeabilitasnya. Nilai permeabilitas suatu jenis film perlu diketahui, karena dapat dipergunakan untuk memperkirakan daya simpan produk yang dikemas didalamnya. Nilai permeabilitas juga dapat dipergunakan untuk menentukan produk atau bahan pangan apa yang sesuai untuk kemasan tersebut. Nilai permeabilitas mencakup: permeabilitas terhadap uap air dan permeabilitas terhadap gas Julianti dan Nurminah, 2006. Permeabilitas didefinisikan sebagai kecepatan transmisi uap atau gas melalui suatu bahan dengan ketebalan tertentu pada kondisi kelembaban dan temperatur tertentu Yang and Paulson, 2000.Penentuan permeabilitas oksigen dan karbon dioksida dilakukan mengikuti metode ASTM D3985 dimana gas oksigen dialirkan pada satu sisi dari lapisan film dan pengaliran gas nitrogen pada sisi yang lain untuk membawa gas oksigen yang bertransmisi ke sebuah sensor Ayranci and Tunc, 2003. Aktivitas air water activity, A w merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas dan daya tahan produk makanan. Selama dalam penyimpanan, oksidasi lemak, reaksi pencoklatan Maillard dan enzimatis serta bertumbuhnya mikroba dalam produk makanan sangat tergantung pada aktivitas air dan kandungan air yang terdapat didalamnya.

2.3.2. Sifat Optis

Warna dan ketransparansian edible packaging merupakan salah satu sifat yang penting dalam pengemasan produk makanan. Warna berhubungan dengan bahan-bahan yang digunakan sebagai pembentuk edible packaging tersebut. Warna dari edible packaging ini mempengaruhi penerimaan konsumen akan produk makanan tersebut Kunte et al., 1997. Sistem yang biasa digunakan untuk menentukan warna dari edible packaging adalah sistem yang dikembangkan oleh Hunter Lab berdasarkan fakta bahwa mata manusia memiliki 3 jenis sensor warna Universitas Sumatera Utara yang sensitif terhadap warna merah, hijau dan biru sedangkan warna lainnya merupakan pencampuran dari ketiga warna dasar tersebut Abbot, 1999. Sifat Mekanis Secara umum parameter penting karakteristik mekanik yang diukur dan diamati dari sebuah film kemasan termasuk edible film adalah kuat tarik tensile strength, persen pemanjangan elongation to break dan elastisitas elastic modulusyoung modulus. Parameter-parameter tersebut dapat menjelaskan bagaimana karakteristik mekanik dari bahan film yang berhubungan dengan struktur kimianya. Karakteristik mekanik menunjukkan indikasi integrasi film pada kondisi tekanan stress yang terjadi selama proses pembentukan film tersebut. Kuat tarik adalah gaya tarik maksimum yang dapat ditahan oleh sebuah film. Parameter ini menggambarkan gaya maksimum yang terjadi pada film selama pengukuran berlangsung. Hasil pengukuran ini berhubungan erat dengan jumlah pemlastis yang ditambahkan pada proses pembuatan film. Penambahan pemlastis lebih dari jumlah tertentu akan menghasilkan film dengan kuat tarik yang lebih rendah Lai et al., 1997. Proses pemanjangan merupakan perubahan panjang maksimum pada saat terjadi peregangan hingga sampel film terputus. Pada umumnya keberadaan pemlastis dalam proporsi lebih besar akan membuat nilai persen perpanjangan suatu film meningkat lebih besar. Modulus elastis merupakan kebalikan dari persen pemanjangan, karena akan semakin menurun seiring meningkatnya jumlah pemlastis dalam film. Modulus elastis menurun berarti fleksibilitas film meningkat, modulus elastis merupakan ukuran dasar dari kekakuan stiffness sebuah film. Universitas Sumatera Utara

2.4. Antimikroba Dan Antioksidan Dalam

Dokumen yang terkait

Analisis Keragaman Genetik Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Tapanuli Selatan dengan Menggunakan Marka RAPD (Random Amlpified Polymorphic DNA)

4 68 92

Respon perkecambahan biji aren (Arenga pinnata) terhadap lama perendaman dengan asam nitrat (HNO3)

9 53 76

Aren (Arenga Pinnata)

3 34 10

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kemangi (Ocimum basilicum L) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri

13 98 105

EFEKTIVITAS KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN TETRASIKLIN DAN Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Tetrasiklin Dan Sefalotin Terhadap Bakteri Salmonella Thypi.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN AMPISILIN DAN Pengaruh Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Ampisilin Dan Amikasin Terhadap Bakteri Salmonella Typhi.

1 3 12

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

1 1 44

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 18

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 22