Hasil Uji Sifat Antimikroba MADK Dengan Metode Difusi Agar.

Gambar 4. 12. Grafik Hasil Pengukuran Inhibisisi MADK Dengan Metode DPPH•

4.2.2.2. Hasil Uji Sifat Antimikroba MADK Dengan Metode Difusi Agar.

Sifat antimikroba MADK diuji dengan metode difusi hasilnya seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.11, dimana MADK menunjukkan sifat aktif pada mikroba Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Shigella sp, Salmonella sp , Escherichia coli, Candida albicans dan Saccharomyces cerevisiae, semakin besar konsentrasi MADK yang digunakan maka diameter zona hambatnya semakin besar kecuali Streptococcus mutans dan Shigella sp dan paling efektif untuk Escherichia coli gram negatif. Seydim and Sarikus 2006, menyatakan bahwa semakin besar konsentrasi minyak atsiri yang digunakan maka zona hambat juga semakin besar. Kurang sensitif bila diameter zona hambat kurang dari 8 mm, sensitif bila diameter 9-14 mm, sangat sensitif bila diameter 15-19 mm dan sensitifnya luar biasa bila diameter diatas 20 mm Ponce et al., 2003. Studi literatur menunjukkan bahwa linalool yang terdapat pada minyak atsiri kemangi merupakan zat aktif utama sebagai anti bakteri Ravid et al., 1997 dan studi lain menunjukkan bahwa linalool berguna sebagai antibakteri merusak dan meracuni mikroba dari produk makanan Mazzanti et al., 1998; Politeo, 2007. Bila dilihat dari hasil GC-MS minyak atsiri daun kemangi menunjukkan bahwa ada senyawa linalool sebesar 2,99. Komponen utama pada minyak atsiri kemangi adalah 8,828,82 14,06 14,06 18,89 21,16 25,46 35,04 y = 2,038x + 6,0669 R² = 0,9056 5 10 15 20 25 30 35 40 45 5 10 15 20 In h ib is i M A D K Konsentrasi MADK mgmL Linear Persamaan Garis Regresi Universitas Sumatera Utara isomer sitral, dimana senyawa ini dalam bentuk tunggalnya telah diuji berfungsi sebagai anti bakteri gram positif dan gram negatif Onawunmi et al., 1984. Minyak atsiri daun kemangi telah diuji berfungsi sebagai anti bakteri gram positif dan negatif, ini dapat dilihat pada gambar 4.13. Gambar 4.13. Grafik Zona Hambat MADK Dengan Metode Difusi Agar Gambar dinding sel bakteri gram negatif dan positif seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.14 dan 4.15. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Z on a H am b at m m MADK 0,5 MADK 1 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14.Dinding Sel Bakteri Gram Positif Gambar 4.15. Dinding Sel Bakteri Gram Negatif Bakteri gram negatif memiliki membran luar atau Outer membrane OM yang mengandung lipopolisakarida LPS, yang memiliki permukaan hidrofilik. Komponen lipida dan bagian tengah sebelah dalam molekul LPS mengandung gugus anionik pospat, karboksil yang mempengaruhi stabilitas lapisan LPS melalui interaksi elektrostatik dengan kation divalen Helander et al., 1997. OM Universitas Sumatera Utara berfungsi sebagai barrier penetrasi melawan makromolekul dan senyawa hidrofobik, jadi bakteri gram negatif secara relatif tahan terhadap antibiotic hidrofobik dan obat-obatan yang bersifat racun Kong et al., 2008. Dinding sel bakteri gram positif terdiri dari peptidoglycanmurein PG dan asam teichoic TA yang mengandung alkohol gliserol atau ribitol dan fosfat. Ada dua macam asam teikoat, yaitu asam lipoteikoat yang merentang dilapisan peptidoglikan dan terikat pada membran plasma, dan dinding asam teikoat wall teichoic acid yang terikat secara kovalen dengan asam N- asetilmuramat pada lapisan peptidoglikan Gambar 4.14 Pratiwi, 2008 ; Raafat et al., 2008. TA adalah suatu polimer polianionik yang sangat penting pada dinding sel bakteri gram positif Raafat et al., 2008. Gugus polianion gliserol pospat berperan untuk stabilitas dinding sel. Beberapa jenis polimer yang dapat diperhitungkan pada permukaan sel, seperti LPS, asam mikolat, asam LTA, polisakarida dalam bentuk kapsul dan protein Pratiwi, 2008. Polimer-polimer ini yang sangat terlibat dalam interaksi pada permukaan sel, yang dapat memungkinkan interaksi panjang atau pendek pada sifat yang berbeda,seperti ikatan hidrogen Jucker et al., 1997. Permukaan sel hidrofobik adalah faktor penting lain dalam interaksi antara bakteri dan permukaan seperti pada adesi dan pembentukan floc. Meskipun berbeda antara dinding sel bakteri gram negatif dan gram positif, sifat antibakterinya dimulai dengan interaksi pada permukaan sel dan kompromi dengan dinding sel. Untuk gram positif, LTA dapat membentuk ikatan molekular dengan kitosan pada permukaan sel, diikuti dengan gangguan fungsi membran Raafat et al., 2008. Polianion pada permukaan sel juga mengambil bagian pada interaksi elektrostatik dengan kitosan. Muatan negatif pada permukaan sel bakteri gram negative mengakibatkan beberapa kitosan terabsorbsi dan pengaruh hambatannya lebih tinggi melawan bakteri gram negatif dibanding gram positif Chung et al., 2004. Mekanisme interaksi yang terjadi antara minyak atsiri kemangi senyawa sitral dan linalool yang aktif sebagai antibakteri dengan dinding sel bakteri kemungkinan berlangsung sebagai berikut: Adanya interaksi pada permukaan sel bakteri dengan MADK, interaksi ini dapat terjadi melalui ikatan hidrogen atau Universitas Sumatera Utara elektrostatik sehingga diduga dapat merusak lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri yang mengakibatkan dinding sel menjadi rapuh dan mudah lisis atau mengganggu fungsi membran, dimana membran bersifat semipermiabel dan mengendalikan transport berbagai metabolit kedalam dan keluar sel. Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat menghambat atau merusak kemampuan sebagai penghalang barrier osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam membran. Minyak atsiri daun kemangi juga diduga dapat mengganggu membran plasma jamur sehingga membran plasma sel menjadi sangat permeabel dan sel menjadi mati Pratiwi, 2008. MADK paling sensitif pada bakteri E. Coli ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara senyawa sitral dan linalool aktif sebagai antibakteri dengan permukaan bakteri tersebut.

4.2.3. Hasil Pembuatan Edible Film Galaktomanan Yang Diinkorporasi

Dokumen yang terkait

Analisis Keragaman Genetik Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Tapanuli Selatan dengan Menggunakan Marka RAPD (Random Amlpified Polymorphic DNA)

4 68 92

Respon perkecambahan biji aren (Arenga pinnata) terhadap lama perendaman dengan asam nitrat (HNO3)

9 53 76

Aren (Arenga Pinnata)

3 34 10

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kemangi (Ocimum basilicum L) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri

13 98 105

EFEKTIVITAS KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN TETRASIKLIN DAN Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Tetrasiklin Dan Sefalotin Terhadap Bakteri Salmonella Thypi.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN AMPISILIN DAN Pengaruh Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Ampisilin Dan Amikasin Terhadap Bakteri Salmonella Typhi.

1 3 12

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

1 1 44

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 18

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 22