Analisis Komposisi Kimia Hasil Ekstraksi

biji yang tipis. Biji arenkolang-kaling tersebut kemudian dicuci dengan air dan direndam dengan air kapur selama 2 hari. Kolang – kaling tersebut ditiriskan dan ditimbang.

3.2.2. Ekstraksi Galaktomanan Dari Kolang-Kaling Pada Kondisi Netral

Ekstraksi galaktomanan dari kolang-kaling pada kondisi netral dimodifikasi dari prosedur Cerqueira et al.,2010. Sebanyak 20 gram kolang- kaling yang telah dirajang, ditambahkan dengan 150 mL air suling, dihaluskan dengan blender selama 5 menit, dan disimpan dalam lemari pendingin selama 24 jam. Kemudian disentrifugasi pada kecepatan 8500 rpm selama 20 menit. Residu I ditambahkan dengan air suling sebanyak ½ dari volume air suling awal, diblender dan disentrifugasi pada kondisi yang sama. Supernatan I dan II digabung dan ditambahkan dengan etanol 96 dengan perbandingan volume 1:2, kemudian disimpan dalam lemari pendingin selama 24 jam. Endapan yang terbentuk disaring dengan penyaring vakum. Residu yang diperoleh dicuci dengan etanol 96. Kemudian dikeringkan dalam desikator, selanjutnya ditimbang berat galaktomanan yang diperoleh. Dengan prosedur yang sama dilakukan untuk variasi volume air suling 200 mL, 250 mL, 300 mL, 350 mL, Variasi kecepatan sentrifugasi 8000 rpm, 9000 rpm, 9500 rpm, 10.000 rpm dan variasi waktu 10 menit, 15 menit, 25 menit, 30 menit. Galaktomanan yang diperoleh dianalisis dengan FT-IR, DTA, 1 H-NMR, 13 C-NMR dan sifat antioksidan.

3.2.2.1. Analisis Komposisi Kimia Hasil Ekstraksi

Analisis komponen kimia dilakukan berdasarkan prosedur analisis SNI 01-2891- 1992. 1. Penentuan Kadar Protein SNI 01-2891-1992 Sebanyak 2 gram sampel dimasukkan kedalam labu Kjedahl 100 ml dan ditambahkan 2 gram campuran SeO 2 dan 25 ml H 2 SO 4 . Campuran reaksi dipanaskan selama 2 jam larutan menjadi berwarna jernih kehijau-hijauan. Hasil reaksi selanjutnya didinginkan dan dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml untuk kemudian diencerkan dengan air suling. Sebanyak 5 ml larutan Universitas Sumatera Utara diambil dan diambil dan dimasukkan kedalam labu destilasi serta ditambahkan 5 ml NaOH 30. Dilakukan destilasi selama 10 menit dan destilatnya ditampung dalam sebuah labu yang telah berisi 10 ml larutan H 3 BO 3 2 dan 3 tetes indikator mengsel. Ujung pendingin dibilas dengan air suling kemudian dititrasi dengan HCl 0,01 N. Dilakukan perlakuan yang sama untuk penetapan blanko. 2. Penentuan Kadar Galaktomanan SNI 01-2891-1992 Sebanyak 3 gram sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat 500 ml kemudian ditambahkan dengan 200 ml HCl 3 dan direfluks selama 3 jam. Hasil reaksi didinginkan dan selanjutnya dinetralkan melalui penambahan NaOH 30. Dilakukan penambahan sedikit asam asetat untuk membuat suasana larutan menjadi sedikit asam. Campuran reaksi ini kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 500 ml dan diencerkan dengan air suling. Diambil 10 ml larutan untuk kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 25 ml larutan Luff-Scrhoorl serta 15 ml air suling. Campuran dipanaskan selama 10 menit terhitung mulai saat mendidih dengan nyala api yang tetap kemudian segera didinginkan dalam bak yang berisi es. Setelah dingin ditambahkan 15 ml larutan KI 20 dan 25 ml H 2 SO 4 25 secara perlahan-lahan dan secepatnya dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N menggunakan indikator kanji 0,5. Dilakukan perlakuan yang sama untuk penetapan blanko. 3. Penentuan Kadar Serat Kasar SNI 01-2891-1992 Sebanyak 1 gram sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat 500 ml dan ditambahkan 50 ml larutan H 2 SO 4 1,25 dan direfluks selama 30 menit. Selanjutnya ditambahkan 50 ml NaOH 3,25 dan kembali direfluks selama 30 menit. Dalam keadaan panas disaring dengan corong Buchner yang berisi kertas saring Whatman 41 yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Endapan yang diperoleh dicuci berturut-turut dengan H 2 SO 4 1,25 panas, air panas dan etanol 96. Kertas saring tersebut selanjutnya diabukan didalam Universitas Sumatera Utara tanur listrik pada suhu 550℃ sampai pengabuan sempurna. Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat yang tetap. 4. Penentuan Kadar Lemak SNI 01-2891-1992 Sebanyak 10 gram sampel dimasukkan kedalam selongsong kertas yang dialasi dengan kapas kemudian disumbat kembali dengan kapas. Selongsong tersebut kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 80℃ selama 1 jam untuk kemudian dimasukkan kedalam alat soklet yang telah dihubungkan dengan labu lemak yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan heksana selama 6 jam. Pelarut heksana didestilasi sampai kering dan labunya dikeringkan dalam oven pengering pada suhu 105℃. Labu tersebut kemudian didinginkan lalu ditimbang. Diulangi pengeringan hingga diperoleh bobot yang tetap.

3.2.2.2. Studi Analisis Sifat Antioksidan Galaktomanan

Dokumen yang terkait

Analisis Keragaman Genetik Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Tapanuli Selatan dengan Menggunakan Marka RAPD (Random Amlpified Polymorphic DNA)

4 68 92

Respon perkecambahan biji aren (Arenga pinnata) terhadap lama perendaman dengan asam nitrat (HNO3)

9 53 76

Aren (Arenga Pinnata)

3 34 10

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kemangi (Ocimum basilicum L) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri

13 98 105

EFEKTIVITAS KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN TETRASIKLIN DAN Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Tetrasiklin Dan Sefalotin Terhadap Bakteri Salmonella Thypi.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN AMPISILIN DAN Pengaruh Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Ampisilin Dan Amikasin Terhadap Bakteri Salmonella Typhi.

1 3 12

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

1 1 44

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 18

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 22