2.6.2. Komponen Kimia Minyak Atsiri Kemangi
Pada umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi dua
golongan yaitu: Golongan Hidrokarbon
Persenyawaan yang termasuk golongan hidrokarbon terbentuk dari unsur Hidrogen H dan Karbon C. Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam alam dan
minyak atsiri sebagian besar terdiri dari monoterpen 2 unit isoprene, sesquiterpen 3 unit isoprene, olefin dan hidrokarbon aromatik. Komponen kimia
golongan hidrokarbon yang dominan menentukan bau dan sifat khas setiap jenis minyak. Sebagai contoh minyak terpentin yang mengandung monoterpen disebut
pinene dan minyak jeruk mengandung 90 limonene. Oxygenated hydrocarbon
Komponen kimia dari golongan persenyawaan ini terbentuk dari unsur Karbon C, Hidrogen H dan Oksigen O. Persenyawaan yang termasuk dalam
golongan ini adalah persenyawaan alkohol, aldehida, keton, oksida, ester dan ether. Ikatan atom karbon yang terdapat dalam molekulnya dapat terdiri dari
ikatan jenuh dan ikatan tidak jenuh. Persenyawaan yang mengandung ikatan tidak jenuh umumnya tersusun dari terpen. Komponen lainnya terdiri dari
persenyawaan fenol, asam organik yang terikat dalam bentuk ester misalnya
lakton, coumarin dan turunan furan misalnya quinone.
Golongan persenyawan oxygenated hydrocarbon merupakan persenyawaan
menyebabkan bau wangi dalam minyak atsiri, sedangkan golongan hidrokarbon berpengaruh kecil terhadap nilai wangi minyak atsiri. Persenyawan
oxygenated hydrocarbon mempunyai nilai kelarutan yang tinggi dalam alkohol encer kecuali
beberapa senyawa golongan aldehida, serta lebih tahan dan stabil terhadap proses oksidasi dan resinifikasi. Sebaliknya golongan persenyawaan hidrokarbon lebih
mudah mengalami proses oksidasi dan resinifikasi di bawah pengaruh cahaya dan udara atau pada kondisi penyimpanan yang kurang baik, sehingga dapat merusak
bau dan menurunkan nilai kelarutan minyak dalam alkohol Ketaren, 1985.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Penyulingan Minyak Atsiri Kemangi