4.1.4.7. Hasil Estimasi Kepadatan Sel Isolat Bakteri Dengan Cara SPC.
Pengujian aplikasi edible film GK
4
sebagai antimikroba dilakukan terhadap ikan nila dan pertumbuhan isolat bakteri dihitung menggunakan metode
Standard Plate Count Agar pada variasi lama penyimpanan dan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.22.
Tabel 4.22. Hasil Estimasi Kepadatan Sel Isolat Bakteri Pada Ikan Nila
Dengan Metode SPC. Parameter
Variasi Hari
1 3
5 10
Kepadatan sel bakteri pada ikan nila tanpa
edible film x10
4
52 80
96 148
Kepadatan sel bakteri pada ikan nila yang dilapis
edible film GK
4
x10
4
40 64
52 40
Hasil pengamatan total bakteri yang dihasilkan pada ikan nila ditunjukkan pada lampiran 23.
4.1.4.8. Hasil Uji Biodegradasi Edible Film Galaktomanan GK
4
Terhadap Jamur
Aspergillus niger.
Pengujian biodegradasi edible film dilakukan dengan variasi waktu tertentu pada
media PDA yang telah ditumbuhkan jamur pendegradasi, kehilangan berat berdasarkan variasi waktu dapat dilihat pada Tabel 4.23. dilakukan secara
duplo.
Tabel 4.23. Hasil Uji Biodegradasi Edible Film Galaktomanan GK
4
Terhadap Jamur Aspergillus niger.
Parameter Variasi Hari
3 6
9 12
15 18
21 Pengurangan
Berat Specimen edible film g
0,10 0,50
0,41 0,35
0,28 0,24
0,20 0,16
Foto hasil degradasi spesimen edible film GK
4
ditunjukkan pada lampiran 24.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan
4.2.1. Hasil Ekstraksi Galaktomanan Dari Kolang-Kaling Pada Kondisi Netral
Ekstraksi galaktomanan dari kolang-kaling pada kondisi netral dilakukan dengan beberapa variasi. Pada variasi volume pelarut air, galaktomanan yang
paling banyak diperoleh pada volume 300 mL yaitu 0,869 gram dan pada volume 250 mL adalah 0,866 gram. Galaktomanan yang diperoleh diantara kedua volume
pelarut tersebut hanya berbeda sedikit dan pertimbangan penggunaan alkohol perbandingan alkohol : ekstrak kolang-kaling = 2:1 sebagai pelarut pada proses
pengendapan galaktomanan maka untuk variasi berikutnya digunakan volume pelarut sebesar 250 mL, agar dapat mengurangi pemakaian alkohol. Berikutnya
dilakukan variasi kecepatan sentrifugasi, pada variasi kecepatan sentrifugasi galaktomanan yang diperoleh paling banyak pada kecepatan 9500 rpm dan variasi
waktu selama 15 menit. Grafiknya dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.6. Grafik Ekstraksi Galaktomanan Pada Kondisi Netral
Proses ekstraksi pada kondisi netral, metodenya lebih sederhana, tidak membutuhkan pemurnian lanjutan, mencegah penggunaan pelarut organik selain
0,697 0,812
0,866 0,869
0,865 0,858
0,866 0,867
0,912 0,91
0,804 0,915
0,912 0,913
0,914
0,6 0,65
0,7 0,75
0,8 0,85
0,9 0,95
1
1 2
3 4
5
B er
at G
al ak
tom an
an g
Variasi pelarut, Kecepatan sentrifugasi, Waktu
Variasi Volume Pelarut mL; 150; 200; 250; 300;
350
Variasi Kecepatan Sentrifugasi rpm; 8000;
8500; 9000; 9500; 10.000
Variasi Waktu Menit; 10; 15; 20; 25; 30
Universitas Sumatera Utara