Ikan Nila TINJAUAN PUSTAKA

dihasilkan dengan cara penyulingan, baunya akan sedikit berubah dari bau asli alamiah, terutama minyak atsiri yang berasal dari bunga Ketaren, 1985

2.7. Ikan Nila

Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut : Kelas : Osteichthyes Sub-kelas : Acanthoptherigii Ordo : Percomorphi Sub-ordo : Percoidea Famili : Cichilidae Genus : Oreochromis Spesies : Oreochromis niloticus Ikan nila merupakan spesies yang berasal dari kawasan Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya di Afrika. Bentuk tubuh memanjang, pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Jenis ini merupakan ikan konsumsi air tawar yang banyak dibudidayakan setelah ikan mas Cyrprinus Carpio dan telah dibudidayakan di lebih dari 85 negara. Saat ini, ikan ini telah tersebar ke negara beriklim tropis dan subtropis, sedangkan pada wilayah beriklim dingin tidak dapat hidup dengan baik. Bibit nila didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Peneliti Perikanan Air Tawar Balitkanwar dari Taiwan pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, ikan ini kemudian disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan Dinas kelautan dan perikanan, 2010. Produksi ikan nila di Indonesia tersebar di seluruh wilayah dan produsen utamanya Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Volume produksi dunia diperkirakan 3 juta ton pertahun. Produksi Indonesia tahun 2008 sebesar 306.527 ton berasal dari tangkapan di perairan umum 5,05 dan budidaya 94,95 Direktorat Pemasaran Dalam Negri, 2010. Berikut merupakan informasi yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mengenai bagian-bagian dari ikan yang memiliki manfaat yang kaya akan gizi. Kepala dan mata: kepala dan mata ikan mengandung polisakarida yang berfungsi mengontrol aliran darah. Universitas Sumatera Utara Duri; duri ikan mengandung kalsium dan kolagen yang sangat bermanfaat membantu pertumbuhan tulang dan gigi Minyak ikan; minyak ikan mengandung DHA Docosa Hexaenoic Acid yang sangat penting bagi pertumbuhan otak dan retina Daging; daging ikan mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh Kulit; kulit ikan mengandung vitamin A dan B12 yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mata dan kekebalan tubuh Hamid, 2010. Minyak dalam ikan terdapat dalam daging ikan baik daging yang berwarna merah maupun putih, selain dalam daging, minyak juga terdapat dalam bagian tubuh ikan yang lain terutama hati dengan kadar yang beragam. Minyak ikan merupakan komponen lemak dalam jaringan tubuh ikan yang telah diekstraksi dalam bentuk minyak. Sampai saat ini, pengertian minyaklemak atau lipida secara umum belum didefinisikan dengan pasti dan dapat diterima oleh semua ilmuwan. Sampai saat ini minyak ikan masih merupakan sumber asam lemak ω-3 yang utama Estiasih, 2009. Selama hidup, ikan tidak mengalami proses pembusukan karena memiliki kandungan glikogen dan pertahanan alami. Mekanisme pertahanan alami pada ikan dapat terbentuk secara fisik kulit dan sisik maupun fisiologis antibodi. Proses pembusukan akan berlangsung dengan segera setelah ikan mengalami kematian, karena mekanisme pertahanan alaminya sudah tidak berfungsi secara normal. Ikan mengandung lemak dengan persentase yang berbeda dan sebagian besar berupa lemak tidak jenuh yang memiliki beberapa ikatan rangkap. Lemak dengan ikatan rangkap demikian bersifat tidak stabil dan relatif mudah mengalami proses oksidasi. Selama penyimpanan, reaksi oksidasi yang terjadi akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berperan pada pembentukan aroma, cita rasa dan penampakan. Oksidasi lemak merupakan penyebab utama penurunan kualitas pada ikan segar yang disimpan pada suhu rendah. Mikroba dan enzim yang dihasilkannya dapat berperan dalam proses ketengikan lemak, tetapi proses oksidasi lemak lebih dominan sebagai penyebab proses ketengikan Liviawaty, 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1. Bahan Dan Alat

Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah gliserol, kalsium klorida anhidrat, air suling, etanol teknis, DPPH• Merck, larutan Luff – Schoorl, MHA Mueller Hinton Agar, PCA Plate Count Agar, Pereaksi Mc Farland, alkohol 70, Media PDA Potato Dextrose Agar, diperoleh dari dealer Kimia yang ada di Medan, Daun Kemangi jumlah daun dari pucuk sebanyak 4-5 lembar dan ikan nila diperoleh dari salah satu pedagang di Pasar tradisional Padang Bulan Medan. Peralatan yang digunakan adalah alat-alat gelas seperti desikator, plat kaca, gelas Erlenmeyer, Beaker gelas, dan instrumen seperti magnetik stirer, oven vakum, oven blower, alat vakum, Universal Tensile Machine, Mikrometer sekrup Tricicle Brand, alat uji permeabilitas uap air, alat Kjeldhal,alat untuk uji antimikroba dan biodegradasi antara lain : inkubator, kamera digital, jangka sorong, bunsen, koloni counter, pinset, botol sprayer, vortex, autoklaf, oven, neraca analitik dan ose bengkok. Alat Differential Thermal Analysis DTA jenis Thermo Analyzer DT 30 Shimadzu di Laboratorium Pendidikan Teknologi Kimia Industri PTKI Medan dan Scanning Electron Microscope SEM jenis JEOL JSM-6360 LA, dilengkapi dengan energy dispersive system EDS JEOL JED- 2300 buatan jepang di laboratorium geologi Bandung. Analisis FT-IR dan GC- MS jenis Simadzu di FMIPA UGM, Cosmotektor O 2 dan CO 2 digunakan untuk analisis laju respirasi CO 2 dan O 2 di Laboratorium Teknologi Hasil Pangan FakultasPertanian Universitas Sumatera Utara.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Pengolahan Kolang-Kaling Dari Buah Aren

Sebanyak 1000 gram buah aren yang masih setengah masak dibakar selama 15 menit, dicuci dengan air hingga bersih. Buah tersebut direbus hingga mendidih selama 1 jam. Buah aren yang telah lembek dibelah dan dikupas kulit Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Keragaman Genetik Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Tapanuli Selatan dengan Menggunakan Marka RAPD (Random Amlpified Polymorphic DNA)

4 68 92

Respon perkecambahan biji aren (Arenga pinnata) terhadap lama perendaman dengan asam nitrat (HNO3)

9 53 76

Aren (Arenga Pinnata)

3 34 10

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kemangi (Ocimum basilicum L) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri

13 98 105

EFEKTIVITAS KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN TETRASIKLIN DAN Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Tetrasiklin Dan Sefalotin Terhadap Bakteri Salmonella Thypi.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN AMPISILIN DAN Pengaruh Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Ampisilin Dan Amikasin Terhadap Bakteri Salmonella Typhi.

1 3 12

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

1 1 44

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 18

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 22