Sifat Penghambatan Sifat Fisikokimia Dan Mekanis Edible Packaging

pembuatannya yang mudah, serta memiliki kohesi struktur yang bagus Cheng et al., 2008; Danhowe and Fennema, 1994.

2.3. Sifat Fisikokimia Dan Mekanis Edible Packaging

Aplikasi edible packaging sangat bergantung pada sifat dan karakteristik yang dimilikinya. Edible packaging harus memenuhi beberapa kriteria agar dapat digunakan sebagai bahan pelapis pada produk makanan. Kriteria-kriteria tersebut meliputi sifat penghambatan terhadap uap air, gas, cahaya dan aroma, sifat optisnya misalnya transparansi dan sifat mekanisnya Debeaufort et al., 1998.

2.3.1. Sifat Penghambatan

Kualitas produk makanan dapat tercemar oleh adanya penyerapan uap air, serangan oksigen, kehilangan aroma, penyerapan bau yang tidak diinginkan dan migrasi komponen pelapis kedalam makanan Kester and Fennema, 1986; Debeaufort et al., 1998; Krochta, 1992. Fenonema ini dapat terjadi diantara makanan dengan lingkungan sekitarnya, makanan dengan bahan pelapisnya atau diantara komponen heterogen penyusun makanan tersebut Krochta, 1992. Sebagai contoh, penetrasi oksigen kedalam makanan menyebabkan terjadinya oksidasi; tinta, pelarut atau bahan aditif dapat bermigrasi kedalam makanan; flavour yang mudah menguap dari produk minuman dan gula-gula dapat terabsorbsi kedalam bahan pembungkusnya; atau lapisan kulit yang garing dari pizza dapat menyerap uap air dari bahan taburannya sehingga menjadi tidak garing lagi. Oleh karena itu diperlukan edible packaging untuk mengatasi masalah tersebut diatas. Beberapa edible packaging memiliki sifat penghambatan oksigen yang sangat baik sekali kecuali yang berasal dari lipida. Sifat penghambatan edible packaging ini sangat dipengaruhi oleh komposisi penyusun edible packaging tersebut dan kondisi lingkungan saat produk tersebut disimpan kelembaban relatif dan temperatur. Pada kondisi kelembaban yang tinggi, permeabilitas oksigen bertambah cukup besar. Oleh karena itu sangat penting sekali menjaga kelembaban lingkungan penyimpanan agar dapat meningkatkan efektifitas edible packaging sebagai penghambat gas. Universitas Sumatera Utara Temperatur juga mempengaruhi migrasi Guilbert et al., 1997; Amarante and Banks, 2001; Wu et al., 2002. Peningkatan suhu menyebabkan meningkatnya energi substan untuk bermigrasi dan meningkatkan permeabilitasnya. Nilai permeabilitas suatu jenis film perlu diketahui, karena dapat dipergunakan untuk memperkirakan daya simpan produk yang dikemas didalamnya. Nilai permeabilitas juga dapat dipergunakan untuk menentukan produk atau bahan pangan apa yang sesuai untuk kemasan tersebut. Nilai permeabilitas mencakup: permeabilitas terhadap uap air dan permeabilitas terhadap gas Julianti dan Nurminah, 2006. Permeabilitas didefinisikan sebagai kecepatan transmisi uap atau gas melalui suatu bahan dengan ketebalan tertentu pada kondisi kelembaban dan temperatur tertentu Yang and Paulson, 2000.Penentuan permeabilitas oksigen dan karbon dioksida dilakukan mengikuti metode ASTM D3985 dimana gas oksigen dialirkan pada satu sisi dari lapisan film dan pengaliran gas nitrogen pada sisi yang lain untuk membawa gas oksigen yang bertransmisi ke sebuah sensor Ayranci and Tunc, 2003. Aktivitas air water activity, A w merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas dan daya tahan produk makanan. Selama dalam penyimpanan, oksidasi lemak, reaksi pencoklatan Maillard dan enzimatis serta bertumbuhnya mikroba dalam produk makanan sangat tergantung pada aktivitas air dan kandungan air yang terdapat didalamnya.

2.3.2. Sifat Optis

Dokumen yang terkait

Analisis Keragaman Genetik Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Tapanuli Selatan dengan Menggunakan Marka RAPD (Random Amlpified Polymorphic DNA)

4 68 92

Respon perkecambahan biji aren (Arenga pinnata) terhadap lama perendaman dengan asam nitrat (HNO3)

9 53 76

Aren (Arenga Pinnata)

3 34 10

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kemangi (Ocimum basilicum L) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri

13 98 105

EFEKTIVITAS KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN TETRASIKLIN DAN Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Tetrasiklin Dan Sefalotin Terhadap Bakteri Salmonella Thypi.

0 2 12

PENGARUH KOMBINASI MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN AMPISILIN DAN Pengaruh Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Ampisilin Dan Amikasin Terhadap Bakteri Salmonella Typhi.

1 3 12

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

1 1 44

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 18

Karakterisasi Edible Film Yang Bersifat Antioksidan Dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga pinnata) Yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

0 1 22