9.3 Aspek Daya Saing 9.3.1. Fokus Kemampuan ekonomi daerah
a. Angka konsumsi RT per kapita adalah rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan pengeluaran
penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi,
minuman, tembakau, dan sirih. Bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan sebagainya.
b. Perbandingan faktor produksi dengan produk yang menggambarkan nilai tukar petani adalah perbandingan antara indeks yang diterima It
petani dan dibayar Ib petani. Nilai Tukar Petani NTP merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat
kesejahteraan petani, karena mengukur kemampuan tukar produk komoditas yang dihasilkandijual petani dibandingkan dengan produk
yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi usaha maupun untuk konsumsi rumah tangga. Jika NTP lebih besar dari 100 maka
periode tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan periode tahun dasar, sebaliknya jika NTP lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan
daya beli petani.
c. Persentase konsumsi RT untuk non pangan adalah proporsi total pengeluaran. rumah tangga untuk non pangan terhadap total
pengeluaran. d. Produktivitas daerah per sektor 9 sektor merupakan jumlah PDRB dari
setiap sektor dibagi dengan jumlah angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan. PDRB dihitung berdasarkan 9 sembilan sektor.
9.3.2. Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur
a. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang jalan terhadap jumlah kendaraan.
b. Jumlah orangbarang yang terangkut angkutan umum dalam periode 1 satu tahun.
c. Jumlah orangbarang melalui dermagabandaraterminal dalam periode 1 satu tahun.
d. Ketaatan terhadap RTRW merupakan realisasi luas wilayah sesuai dengan peruntukannya dibagi dengan luas wilayah yang direncanakan
sesuai dengan RTRW. e. Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah
produktif terhadap luas rencana kawasan budi daya sesuai dengan RTRW.
f. Luas wilayah industri adalah persentase realisasi luas kawasan Industri terhadap luas rencana kawasan budi daya sesuai dengan RTRW.
RPJM Kota Padang 2009-2014
9
g. Luas wilayah kebanjiran adalah persentase luas wilayah banjir terhadap luas rencana kawasan budi daya sesuai dengan RTRW.
h. Luas wilayah kekeringan adalah luas wilayah kekeringan terhadap luas rencana kawasan budi daya sesuai dengan RTRW.
i. Luas wilayah perkotaan adalah persentase realisasi luas wilayah perkotaan terhadap luas rencana wilayah budi daya sesuai dengan
RTRW. j. Jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya.
k. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-cabangnya. l. Fasilitas bank dan non bank diukur dengan jenis dan jumlah bank dan
cabang-cabangnya, dan jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-cabangnya,
m. Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih adalah proporsi jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih terhadap
jumlah rumah tangga.
n. Rasio ketersediaan daya listrik adalah perbandingan daya listrik terpasang terhadap jumlah kebutuhan.
o. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik merupakan proporsi jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik sebagai daya
penerangan terhadap jumlah rumah tangga. p. Persentase penduduk yang menggunakan HPtelepon adalah proporsi
jumlah penduduk menggunakan teleponHP terhadap jumlah penduduk. q. Persentase jumlah restoran menurut jenis dan kelas.
r. Persentase jumlah penginapanhotel menurut jenis dan kelas.
9.3.3. Fokus Iklim Berinvestasi
a. Angka kriminalitas dihitung berdasarkan delik aduan dari penduduk korban kejahatan dalam periode 1 satu tahun.
b. Jumlah demo adalah jumlah demo yang terjadi dalam periode 1 satu tahun.
c. Lama proses perizinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu perizinan. Kemudahan perizinan adalah
proses pengurusan perizinan yang terkait dengan persoalan investasi relatif sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama.
d. Jumlah dan macam pajak daerah dan retribusi daerah diukur dengan jumlah dan macam insentif pajak dan retribusi daerah yang mendukung
iklim investasi. e. Jumlah perda yang mendukung iklim usaha.
f. Persentase desakelurahan berstatus swasembada terhadap total desa kelurahan adalah proporsi jumlah desakelurahan berswasembada
terhadap jumlah desa kelurahan. Berdasarkan kriteria status, desakelurahan diklasifikasikan menjadi 3,
yakni swadaya tradisional; swakarya transisional; dan swasembada berkembang.
RPJM Kota Padang 2009-2014
10
9.3.4. Fokus Sumber Daya Manusia
a. Rasio lulusan S1S2S3 adalah jumlah lulusan S1S2S3 per 10.000 penduduk. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh
tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga
kerjanya.
b. Rasio ketergantungan adalah perbandingan jumlah penduduk usia 15 tahun dan 64 tahun terhadap jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap
penduduk yang tidak produktif.
RPJM Kota Padang 2009-2014
11
Tabel 9.1. Indikator Makro Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Padang Tahun 2009 - 2014
N O.
URAIAN Satu
an TAHUN
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 I
INDIKATOR MAKRO KESEJAHTERAAN DAN
PEMERATAAN EKONOMI 1 Ekonomi
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi
6,21 5,08
5,25 5,75
6,21 6,35
6,59 PDRB menurut harga berlaku
Miliar 20.124,02
21.837,05 22.983,50
24.305,05 25.814,39
27.453,60 29.262,80
PDRB menurut harga konstan Miliar
10.797,26 11.345,64
11.941,29 12.627,91
13.412,10 14.263,77
15.203,75 Jumlah Penduduk
856.8 15,00
875.7 50,00
833.5 84,00
869.7 91,00
886.9 49,00
905.4 56,00
924.3 80,00
PDRB per kapita harga berlaku
Rp 23.487.0
07,11 24.935.2
55,50 27.571.9
00,52 27.943.5
47,47 29.104.7
05,52 30.320.1
95,78 31.656.6
73,27
PDRB per kapita harga konstan
Rp 12.601.6
23,45 12.955.3
41,14 14.325.2
34,29 14.518.3
26,87 15.121.6
17,21 15.753.1
36,34 16.447.5
15,51
Laju Inflasi 12.68
2,05 9,00
9,00 8,00
7,00 6.40
Jumlah Penduduk 856.8
15,00 875.7
50,00 833.5
84,00 852.0
06,21 870.8
35,54 890.0
81,01 909.7
51,80
Ketimpangan Kemakmuran
Indeks Gini 0,2637
0,2617 0,2581
0,247 0,2425
0,2375 0,2345
Rencana Kebutuhan Investasi Menurut harga berlaku Miliar
Rp. 11.873,32
7.383,16 4.941,18
5.695,88 6.505,27
7.065,01 7.797,62
Pemerintah 11,65 Miliar
Rp. 1.383,84
860,51 575,89
663,86 758,19
823,43 908,81
BUMND dan Swasta 45,59 Miliar
Rp. 5.413,05
3.365,98 2.252,68
2.596,75 2.965,75
3.220,94 3.554,93
Masyarakat 42,75 Miliar
Rp. 5.075,84
3.156,30 2.112,35
2.434,99 2.781,00
3.020,29 3.333,48
RPJM Kota Padang 2009-2014
12
Menurut harga konstan 2.721,77
2.363,52 2.567,23
2.959,35 3.379,87
3.670,69 4.051,32
Pemerintah 11,65 Miliar
Rp. 317,22
275,47 299,21
344,91 393,92
427,82 472,18
BUMND dan Swasta 45,59 Miliar
Rp. 1.240,85
1.077,53 1.170,40
1.349,17 1.540,88
1.673,47 1.847,00
Masyarakat 42,75 Miliar
Rp. 1.163,55
1.010,40 1.097,49
1.265,12 1.444,90
1.569,22 1.731,94
2 Kesejahteraan Sosial 1
.
Pendidikan :
a .
Angka Melek Huruf 99.48
99,50 99,51
99,53 99,58
99,63 99,69
b .
Angka Partisipasi Kasar : - SDMI
109,71 110
112 114
116 118
120 - SLTPMTs
79,91 80
82 84
86 88
90
N O.
URAIAN Satu
an TAHUN
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014
- SMASMKMA 69,36
70 71
72 73
74 75
c. Angka Partisipasi Murni : - SDMI
91,34 92,5
93,5 95
96,5 98
99 - SLTPMTs
57,06 60
65 70
74,5 75,5
80 - SMASMKMA
48,46 50
52,5 54
55,5 57,5
60 d
. Angka Pendidikan Yang
Ditamatkan : - SDMI
99,74 99,8
90,85 90,9
90,95 90,97
100 - SLTPMTs
90,65 91
92 93,5
94 94,5
95.00 - SMASMKMA
88,42 89
89,7 90,5
91,7 92,3
93.00
2 .
Kesehatan :
a .
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
71,4 74
77 81
85 90
95 b
. Angka Usia Harapan Hidup
69,8 70
70,3 70,8
71,5 71,75
72 c. Balita Gizi Buruk
0,11 0,17
0,14 0,11
0,09 0,06
0,03
RPJM Kota Padang 2009-2014
13
3 .
Kemiskinan :
a .
Penduduk di atas Garis Kemiskinan
78,41 81
83 85
87 89
91
4 .
Kesempatan Kerja :
a .
Rasio Penduduk Yang Bekerja
58,77 60
62 64
66 68
70.00
4 .
INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA
77,2 77,8
78,3 78,7
79,2 79,7
81
RPJM Kota Padang 2009-2014
14
2009-2014
BAB 10
KAIDAH PELAKSANAAN
10.1 Kaidah Umum