anggaran serta pengawasan dengan baik maka misi ini dapat diwujudkan dengan membentuk dan mengubah peraturan daerah untuk mendukung proses
pembangunan. Selain itu melalui fungsi anggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran akan mendorong percepatan proses pembangunan
sektoral khususnya pengembangan kawasan dalam kerangka metropolitan sehingga keselarasan gerak antara pihak legislatif dan eksekutif dapat
diwujudkan.
5.5 Tujuan Pembangunan Kota Padang
Pembangunan daerah diselenggarakan oleh para pelaku pembangunan sesuai rencana yang disusun melalui proses partisipatif yang melibatkan para
pemangku kepentingan supaya pembangunan sebagai tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu perlu dibuat rumusan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai
pedoman bagi para pelaku terutama satuan kerja pemerintah sebagai bagian yang terpenting dari proses ini karena sifatnya sebagai pengarah, penggerak dan
pengendali. Kedudukan RPJM sebagai dokumen resmi bagi satuan kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta peran sesuai kedudukan dan kewenangan
serta urusan maka penjabaran tujuan dan sasaran berdasarkan apa yang seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah dalam kerangka fasilitasi dan stimulasi.
Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan maka ditetapkanlah 12 dua belas tujuan pembangunan. Tujuan ini seterusnya diturunkan menjadi arah
kebijakan, strategi dan prioritas pembangunan daerah. Berdasarkan tujuan tersebut maka setiap satuan kerja menyusun kerangka rencana untuk jangka
waktu lima tahun ke depan yang bersifat rutin dan nonrutin sehingga program pembangunan lebih terarah dan lebih mudah mewujudkannya. Tujuan ini
merupakan penjabaran dari visi dan misi sehingga keterkaitan antara berbagai tujuan menggambarkan kesatuan arah menuju perubahan dan perbaikan di masa
depan. Selain itu tujuan ini menjadi rujukan pula bagi lembaga lainnya yang terkait dengan kebijakan pembangunan menuju metropolitan. Keduabelas tujuan tersebut
adalah :
1. Meningkatkan kecakapan aparatur, kepemimpinan amanah dan berwibawa Kecakapan aparatur ialah prasyarat bagi terlaksananya tugas dan fungsi
serta peran secara optimal yang dicapai melalui proses pembinaan, pendidikan, pelatihan, penempatan, penilaian dan pengembangan. Oleh
karena itu proses rekrut menjadi amat menentukan bagi keberhasilan upaya peningkatan kecakapan aparatur dimana sumber daya yang tersedia
harus memiliki kompetensi yang bak untuk dikembangkan. Kepemimpinan yang amanah dan berwibawa amat berpengaruh karena menyangkut
proses penempatan dan penilaian serta pengembangan yang bebas dari kepentingan pribadi dan kelompok agar aparatur dapat mengembangkan
kapasitas secara optimal dalam kerangka membangun organisasi yang kuat dan pelayanan yang prima.
2. Mengembangkan organisasi pemerintahan yang kuat dan bersih Organisasi yang kuat dan bersih adalah prasyarat keberhasilan
pembangunan sebab menjadi rumah bagi aparatur yang cakap dibawah
RPJM Kota Padang 2009-2014
93
kepemimpinan yang amanah dan berwibawa. Mengembangkan organisasi pemerintahan termasuk peninjauan struktur organisasi dan tata kelola
sesuai dengan kebutuhan masa kini dan tantangan masa depan dalam kerangka menuju metropolitan. Selain itu mempertimbangkan pemekaran
beberapa kecamatan untuk meningkatkan pelayanan umum yang selaras dengan perkembangan kawasan pinggiran kota. Selain itu pelimpahan
kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan sehingga kemampuan administrasi pemerintahan dan pelayanan umum akan menjadi lebih cepat
dan lebih baik.
3. Meningkatkan kehidupan beragama, beradat, berbudaya dan berakhlak mulia
Kesadaran tentang pentingnya untuk membina kehidupan beragama, beradat, berbudaya untuk mewujudkan masyarakat berakhlak mulia dapat
menentukan terwujudnya visi Kota Padang yang Religius. Hakikat dari kesepakatan antara agama dan adat serta budaya bermuara kepada
terbangunnya masyarakat yang berakhlak mulia sebagai indikator utama dari faktor religius. Artinya, akhlak mulia menjadi tujuan dari peningkatan
kesadaran dalam pembinaan agama, adat, budaya dengan memberi pencerahan tentang hakikat agama, adat, budaya sebagai kesatuan
menjadi akhlak mulia tersebut. Akhlak mulia merepresentasikan seluruh nilai dari semua agama dan adat serta budaya sehingga menjadi bagian
dari proses pembelajaran masyarakat.
4. Mengembangkan daya tanggap dan peduli kualitas pendidikan dan kesehatan
Kualitas pendidikan dan kesehatan sangat menentukan mutu kehidupan di masa datang sehingga perlu dikembangkan daya tanggap dan sikap peduli
terhadap pendidikan dan kesehatan. Daya tanggap ini diwujudkan dengan kemauan memberi perhatian kepada upaya peningkatan proses
pembelajaran dan membentuk budaya sehat sedangkan sikap peduli berarti kemauan untuk berkorban bagi kemajuannya. Oleh sebab itu perlu
dikembangkan rencana induk pengembangan pendidikan dan kesehatan sebagai cetak baru bagi penyerapan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan. Penyerapan partisipasi masyarakat melalui sistem dukungan yang diwacanakan melalui forum publik untuk pendidikan dan
kesehatan yang berkualitas.
5. Meningkatkan partisipasi dalam penataan ruang dan pengembangan kawasan
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang dan pengembangan kawasan adalah satu indikator sukses dalam pembangunan karena faktor
ketersediaan tanah menjadi salah satu masalah pokok yang menimbulkan berbagai konflik dan krisis. Ini menegaskan bahwa upaya peningkatan
partisipasi harus dapat diupayakan secara sistemik baik pendekatan internal maupun eksternal atau silang. Pendekatan internal melalui
pencerahan tentang hakikat hartawarisan sedangkan pendekatan eksternal melalui pencerahan tentang tanggung jawab sebagai warga
negara dan pendekatan silang melalui proses pemberdayaan. Proses pencerahan ini melalui pembelajaran dengan media komunikasi publik
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.
RPJM Kota Padang 2009-2014
94
6. Mengembangkan kawasan permukiman beserta prasarana dan sarana umum
Kebutuhan terhadap perumahan dalam kawasan permukiman yang baik didukung oleh prasarana dan sarana ialah kebutuhan setiap keluarga
sebagai refleksi dari kehidupan yang menyenangkan. Pemerintah bersama dunia usaha dan masyarakat bekerja sama untuk mewujudkannya melalui
proses penyiapan dan penyediaan serta pengelolaan dan pengendalian. Penyiapan dan pengendalian sebagai urusan pokok pemerintah sedangkan
penyediaan dan pengelolaan sebagai urusan dunia usaha dan masyarakat sehingga kerja sama semua pelaku sangat menentukan keberhasilan
pembangunan. Oleh sebab itu mekanisme kerja sama dan kemitraan antar pelaku perlu pula dikembangkan melalui proses yang sinergis.
7. Meningkatkan kesadaran akan keamanan, ketertiban umum, ketahanan sosial
Keamanan dan ketertiban umum amat bergantung kepada tingkat kesadaran masyarakat untuk mewujudkannya sebab ketahanan sosial
berhulu sekaligus bermuara disana. Oleh sebab itu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya untuk mewujudkan keamanan
dan ketertiban umum sebagai bagian dari pemberdayaannya karena sistemnya berpusat kepada masyarakat. Sistem keamanan dan ketertiban
ini di kerangka sebagai bagian dari proses peningkatan ketahanan sosial sehingga dapat terhindari dari konflik dan krisis internal. Mekanisme ini
dibangun melalui lembaga-lembaga sosial pada skala lokal dan membangun jejaring pengamanan pada skala regional dan nasional dalam
kerangka mewujudkan ketahanan nasional.
8. Mengembangkan kemampuan menanggulangi bencana dan dampaknya Bahaya dan bencana adalah bagian dari proses alamiah dan perilaku
manusia serta efek dari interaksi keduanya yang menimbulkan dampak negatif terhadap alam dan manusia itu sendiri. Oleh karena itu perlu
dikembangkan kemampuan semua pelaku pembangunan dalam memahami hakikat bahaya dan bencana serta dampaknya dan
menanggulanginya melalui proses bagi peningkatan kompetensi publik tentang bencana. Penanggulangan bahaya dan bencana serta dampaknya
sebagai sebuah rangkaian kegiatan yang terpadu dengan melibatkan berbagai pihak untuk menyelamatkan aset dan kehidupan masa depan
sehingga perlu memahami panduan pelaksanaannya.
9. Meningkatkan kerja sama antara lembaga dalam pembangunan daerah Pembangunan sebagai proses akumulasi dalam pemanfaatan sumber daya
sehingga kerja sama dan kemitraan antar pelaku amat berpengaruh. Proses ini melibatkan pemahaman tentang rencana dan manfaat serta hak
dan tanggung jawab setiap pelaku pembangunan. Oleh sebab itu proses ini harus bersifat melembaga yang melibatkan semua pelaku melalui
kesepakatan atau kontrak sehingga lembaga yang terlibat harus terakomodasi dalam proses tersebut. Pendataan dan pembinaan serta
peningkatan kapasitas lembaga merupakan bagian dari proses penyiapan kerja sama antar lembaga. Pola pengelolaan sumber daya bersama perlu
RPJM Kota Padang 2009-2014
95
dilembagakan sebagai bentuk kerja sama antar daerah termasuk mengatasi dampaknya dalam pembangunan.
10. Mengembangkan koordinasi dalam pemberdayaan masyarakat miskin Persoalan terbesar dalam mengatasi kemiskinan yaitu memberdayakan
masyarakat miskin sehingga terbebas dari belenggu kemiskinan struktural dan secara bertahap dapat mengembangkan kapasitasnya. Persoalan
lainnya yaitu mengembangkan koordinasi antar pelaku dalam upaya pengentasan kemiskinan namun karena hakikat keberadaannya sebagai
bagian dari ibadah menjadi sukar menyatukan langkahnya. Oleh sebab itu perlu disepakati objek dan kaidah bagi memenuhi kepentingan semua
pelaku agar koordinasi untuk pemberdayaan masyarakat miskin dapat dioptimalkan. Pemerintah perlu mengambil peran aktif karena UUD 1945
mengamanatkan tentang tanggung jawab pemerintah dalam memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
11. Meningkatkan investasi dan perluasan peluang usaha serta kesempatan kerja
Investasi berkait dengan perluasan peluang usaha dan kesempatan kerja seterusnya terkait dengan pendapatan asli daerah. Oleh sebab itu upaya
peningkatan investasi merupakan salah satu prioritas utama bagi pemerintah melalui perbaikan sistem dan mekanisme yang memberi
kemudahan bagi masuknya modal ke daerah ini. Berbagai hambatan administrasi dan teknis harus diatasi pemerintah demikian pula hambatan
kultural dari masyarakat sehingga investasi meningkat bagi perbaikan kinerja ekonomi lokal. Investasi swasta amat bergantung kepada investasi
pemerintah berupa prasarana dan sarana yang sangat bergantung kepada partisipasi masyarakat berupa penyediaan tanah dan pemeliharaan
keamanan dan ketertiban.
12. Mengembangkan pusat pertumbuhan, pelayanan menuju kota metropolitan Perekonomian tumbuh dan berkembang pada beberapa pusat tertentu
yaitu berdasarkan potensi yang terkonsentrasi sehingga membentuk keuntungan skala economies of scale. Pengembangan pusat-pusat ini
akan membentuk efek pengganda sesuai dengan kapasitas ekonomi kawasan sehingga mampu mendorong pengembangan berbagai sektor dan
kawasan yang terpengaruh. Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi didukung oleh pusat pelayanan sosial saling mendukung pembentukan
kawasan perkotaan melalui akumulasi kekuatan sehingga terbangun metropolitan. Pola pengembangan demikian diharapkan dapat memicu
pertumbuhan ekonomi sekaligus perubahan sosial menuju metropolitan sebagai sebuah pendekatan baru untuk memacu proses pembangunan
daerah.
5.6 Sasaran Pembangunan Kota Padang