16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817;
17. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 20. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang RPJP Kota Padang Tahun 2004-2020 Lembaran Daerah Kota Padang Tahun 2004 Nomor 18;
21. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 09Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2009-
2014 Lembaran Daerah Kota Padang tahun 2009 Nomor 9;
1.3 Hubungan Antar Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Kota Padang tahun 2009-2014 merupakan dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 lima
tahun yang akan dijadikan acuan dalam melaksanakan pembangunan selama periode tersebut. Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah di tingkat
Kota maka penyusunan dokumen tersebut harus tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Propinsi maupun Nasional. Hal ini dimaksudkan
agar adanya konsistensi perencanaan baik di tingkat nasional, Propinsi Sumatra Barat dan Kota Padang. Selain itu dalam penyusunan dokumen RPJM Kota
Padang dimaksud juga perlu diselaraskan dengan dokumen perencanaan lain yang ada di Kota Padang sendiri seperti halnya RPJP Kota Padang Tahun 2004-
2020 dan RTRW Kota Padang tahun 2010-2030. Dengan demikian maka pola hubungan RPJM Kota Padang tahun 2009-2014 dengan dokumen lainnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. RPJM Nasional. RPJM Nasional menjadi acuan penyusunan RPJMD Kota Padang dengan
menggambarkan relevansi antar kebijakan dan program prioritas Pemerintah Tingkat Pusat yang adaptif, aplikatif dan dapat dilaksanakan
oleh pemerintah daerah berdasarkan kewenangan yang diberikan.
b. RPJMD Propinsi Sumatra Barat RPJM Daerah Propinsi juga menjadi acuan RPJMD Kota Padang dengan
menggambarkan hubungan antar berbagai kebijakan dan program Pemerintah Propinsi Sumatra Barat yang dilaksanakan di Kota Padang
dengan senantiasa mengedepankan aspek sinergi, sinkronisasi, urgensi, relevansi dengan kebutuhan rakyat dan kemampuan keuangan Kota
Padang.
RPJM Kota Padang 2009-2014
4
c. RPJP 2004-2020 RPJM Kota Padang tahun 2009-2014 adalah dokumen perencanaan
daerah yang merupakan suatu upaya dalam mewujudkan Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang massa periode tahap kedua
pelaksanaan RPJP Tahun 2004-2014.
d. Renstra SKPD Kota Padang Merupakan dokumen perencanaan SKPD yang merupakan program kerja
5 lima tahunan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD dalam kerangka pencapaian visi, misi tujuan dan sasaran dari RPJM Kota
Padang yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
e. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Merupakan rencana kerja daerah yang akan dilaksanakan setiap tahunnya
guna pencapaian visi, misi tujuan dan sasaran RPJM Kota Padang. f.
Rencana Kerja SKPD Renja SKPD Rencana Kerja SKPD menjadi acuan pelaksanaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah pada tiap tahun, sekaligus merupakan tahapan pencapaian yang direncanakan dalam Renstra SKPD.
g. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatra Barat Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatra barat yang dijadikan
acuan dalam penempatan program kerja ke dalam ruang dan kawasan di Kota Padang
h. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang dijadikan acuan dengan
menggambarkan hubungan dan indikasi program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2009-2014 dan kebijakan secara
menyeluruh kepada ruang dan kawasan yang terbagi dalam beberapa Sub Wilayah Pengembangan SWP.
i. Kesepakatan antara Pemerintah Kota Padang dengan DPRD Kota
Padang terhadap pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca Gempa 30 September 2009. Untuk mempercepat pembangunan dalam kerangka
rehabilitasi dan rekonstruksi maka telah disepakati 8 delapan prioritas pembangunan pasca gempa dalam jangka pendek antara Pemerintah Kota
Padang dan DPRD Kota Padang yaitu: 1. Rencana pemindahan pusat pemerintahan dari lokasi sekarang ke lokasi
baru. 2. Pemulihan perekonomian kota dengan konsep pasar raya dan pasar
satelit. 3. Reorganisasi transportasi termasuk pembangunan terminal angkutan
kota. 4. Penataan kawasan kota lama sebagai kawasan warisan inheritage.
5. Pemulihan prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan. 6. Pemulihan rumah masyarakat dan prasarana pemukiman.
RPJM Kota Padang 2009-2014
5
7. Pemulihan mental masyarakat dan mitigasi bencana. 8. Peninjauan ulang seterusnya revisi RTRW dan RPJM.
Pola hubungan RPJMD Kota Padang 2009-2014 dapat digambarkan seperti pada diagram berikut ini.
Gambar 1. Pola Hubungan Antar Dokumen
Sumber: Diolah, Paparan Tim Bappenas tahun 2009
Keseluruhan usulan yang telah disepakati tersebut akan ditampung dalam revisi RPJM 2009-2014 dengan memperhatikan keselarasan antara RPJP Kota
Padang 2004-2020 dan RTRW Kota Padang 2009-2030. Pemindahan pusat pemerintahan tidak memindahkan city hall sebagai tempat kedudukan kepala
pemerintahan dan kegiatan-kegiatan pemerintahan dapat tersebar sesuai dengan kepentingan. Pola penyebaran kegiatan pemerintahan didukung teknologi
informasi dan komunikasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta optimalitas dalam pemerintahan yang bertumpu pada 3 tiga pilar yaitu mengatur
dan mengurus serta melayani.
Konsekuensi dari pengembangan kawasan-kawasan perkotaan dengan banyak pusat-pusat baru adalah mengoptimalkan ketiga fungsi pokok tersebut
melalui pengembangan sistem dan kultur berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Fungsi pengaturan melalui penetapan peraturan daerah untuk
mendukung aturan yang lebih tinggi pada skala lokal dengan mempertimbangkan kearifan lokal yang dapat diinformasikan melalui media internet dan
dikomunikasikan melalui media sekolah dan lembaga sosial-kemasyarakatan. Fungsi pengurusan melalui pengembangan satuan kerja yang semakin dekat
dengan objek sehingga dicapai tingkat keteraturan dan ketertiban serta kenyamanan yang tinggi sebagai indikator kepuasan masyarakat terhadap
pemerintah. Fungsi pelayanan melalui jaringan online untuk mendukung kebijakan satu atap dan satu pintu berbasis komputer sehingga dapat dicapai
RPJM Kota Padang 2009-2014
6
tingkat efisiensi yang tinggi selain mengurangi kontak langsung antara pemberi dan penerima layanan dengan tendensi korupsi.
Kota modern yang ingin dicapai melalui konsep metropolitan harus berdasarkan prinsip keterjangkauan Access sekaligus keamanan safety dan
kenyamanan secure sebagai salah satu indikator dari kepuasan satisfaction. Prinsip AS3 ini hanya dapat dicapai jika pelayanan dapat diakses secara langsung
direct dan berterusan run time melalui pelayanan yang berjaringan. Jika pola pelayanan ini diterapkan maka pelayanan pemerintahan yang tersebar pada
pusat-pusat kota baru tidak lagi membutuhkan satu pusat pemerintahan berskala besar pada satu tempat tertentu. Oleh sebab itu pemerintah kota segera
merumuskan kembali pola pelayanan yang berbasis penyebaran pelayanan yang semakin mendekat kepada masyarakat termasuk mengakomodasi kecenderungan
peningkatan akses melalui internet oleh sebagai besar masyarakat yang terdidik. Jika dalam jangka waktu 10-20 tahun lagi generasi masa kini sudah menjadi
pengganti generasi masa kini maka pengembangan pusat pemerintahan yang terpusat menjadi kurang efektif.
1.4 Sistematika Penulisan