Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dipengaruhi faktor informasi dan komunikasi melalui proses sosialisasi rencana dan mekanisme
partisipasi. Selain itu dipengaruhi faktor persuasi atau pengajakan oleh para pemimpin melalui mekanisme interaksi sosial. Faktor kesesuaian rencana
dan kebutuhan amat menentukan tingkat keberhasilan sehingga intensitas interaksi terutama kualitasnya perlu ditingkatkan
15.Meingkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan
Keberhasilan penanganan kemiskinan sangat tergantung kepada adanya partisipasi masyarakat, dunia usaha dan aktivitas Pemerintah daerah.
Simbiosis ketiga peran tersebut akan dapat memberikan dorongan terhadap upaya-upaya pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu kepedulian dan
partisipasi ketiga peran tersebut sangat diperlukan agar percepatan dalam pengentasan kemiskinan dapat dicapai.
16.Mendorong peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat Peningkatan perekonomian Kota sangat ditentukan oleh 9 sembilan sektor
lapangan usaha, yaitu Pertanian, Pertambangan penggalian, industri pengolahan, Listrik, air dan gas, bangunan, perdagangan, hotel dan
restoran, Pengangkutan dan komunikasi, Keuangan persewaan dan jasa perusahaan, Jasa-jasa. Stimulus terhadap sektor-sektor tersebut sangatlah
diperlukan agar aktivitas dari masing-masing sektor tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini lebih lanjut akan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi Kota.
17.Koordinasi dan sinkronisasi dalam upaya pemberdayaan komunitas miskin Kemiskinan bersifat multi dimensi sehingga pengentasannya melalui
pemberdayaan komunitas miskin dari pendekatan ekonomi-keuangan dan sosial-budaya. Koordinasi antar pelaku dalam kebijakan melalui penetapan
kelompok sasaran dan pola stimulus yang dikembangkan. Sinkronisasi menyangkut keterpaduan program sehingga tidak ada kelompok sasaran
yang terabaikan sebaliknya menjadikan kebijakan lebih efektif.
18. Mendorong meningkatnya investasi Daerah Investasi merupakan bagian terpenting dalam aktivitas perekonomian Kota.
Adanya investasi akan menimbulkan terciptanya lapangan usaha sehingga akan sangat berperan bagi peningkatan penyerapan tenaga kerja. Hal ini
lebih lanjut akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang secara multiplier efek akan memberikan dorongan terhadap aktivitas ekonomi
masyarakat. Sejalan dengan itu peningkatan investasi tersebut akan dapat memberi dampak kepada pengurangan angka pengangguran dan sekaligus
dapat menjadi salah satu bagian dalam upaya pengentasan kemiskinan.
6.2. Arah Kebijakan Pembangunan
Berdasarkan Strategi Pembangunan tersebut maka kebijakan pembangunan diarahkan kepada 18 prioritas pembangunan yaitu :
RPJM Kota Padang 2009-2014
105
1. Pembinaan seni tradisional bernuansa islam dan budaya Minangkabau
Pembinaan seni tradisional yang bernuansa islami dan budaya Minangkabau melalui peningkatan dan pemahaman dan pendidikan agama, peningkatan
kerukunan hidup antara pemeluk agama dan pengembangan seni tradisional yang bernuansa islam dan budaya Minangkabau.
2. Peningkatan kapasitas aparatur dan budaya kerja untuk peningkatan
kinerja dan citra Peningkatan kapasitas aparatur dan budaya kerja yang relevan dengan
kinerja dan citra pemerintah yang kuat dan bersih serta amanah dan berwibawa. Fokus kepada pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
wawasan pembangunan dan teknik perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta membina kerja sama dan
kemitraan termasuk mendorong partisipasi masyarakat.
3. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi
pelayanan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang relevan dengan
peningkatan efisiensi dan efektivitas. Fokus kepada pengelolaan laman atau situs per satuan kerja perangkat daerah yang peduli dan tanggap terhadap
partisipasi masyarakat sehingga terbina komunitas yang responsif dan akomodatif serta pelayanan terus online untuk mewujudkan kepuasan
terhadap pelayanan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD.
4. Pelimpahan kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan untuk
efektivitas pelayanan. Pelimpahan kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan untuk
mendukung proses menuju metropolitan. Fokus kepada pelimpahan sebagian urusan dari satuan kerja yang berkaitan dengan pelayanan
langsung pada tingkat kecamatankelurahan untuk meningkatkan kepuasan dan kesadaran untuk berpartisipasi termasuk peningkatan pendapatan asli
daerah sebagai akibat dari peningkatan efektivitas pelayanan.
5. Pembenahan internal kelembagaan untuk peningkatan integrasi urusan
pemerintahan, Melalui sinkronisasi kebijakan untuk menghindari penyimpangan sehingga
dapat diwujudkan pakta integritas. Fokus kepada koordinasi dan penetapan SPM dan NSPM serta SAP seterusnya pelayanan satu atap dan satu pintu
dengan dukungan sistem pelayanan terus berbasis komputer dan menetapkan pakta integritas dan pelaksanaan pengawasan melekat sebagai
salah indikator keberhasilan. Selain itu penguatan otonomi daerah, kerja sama wilayah perbatasan dan kerja sama antar wilayah di luar perbatasan
perlu ditingkatkan melalui penguatan pemerintahan, pengelolaan potensi, keuangan daerah dan pengawasan.
6. Peningkatan mutu sarana kesehatan dan pendidikan
Selain kegiatan bersifat pemulihan dan antisipatif terhadap bencana yang terkait dengan sarana pendidikan dan kesehatan, tetap perlu diupayakan
peningkatan mutu sarana kesehatan dan pendidikan untuk mencapai target
RPJM Kota Padang 2009-2014
106
MDG melalui kebijakan penguatan pelaksanaan manajemen pendidikan dasar dan menengah, peningkatan kualitas pendidik, penyediaan layanan
pendidikan dan kesehatan yang murah dan diupayakan gratis, penanganan khusus pendidikan dan kesehatan penduduk miskin, pelayanan lansia,
kesehatan anak, ibu hamil dan peningkatan ketahanan kesehatan masyarakat.
7. Pembentukan peraturan daerah untuk peningkatan keamanan dan
ketertiban umum, Melalui kebijakan penataan peraturan perundang-undangan, penegakan
hukum, pengembangan wawasan kebangsaan dan mendorong terciptanya ketertiban dan keamanan Kota.
8. Peningkatan kemampuan dalam penanganan bencana untuk mengatasi
dampaknya Melalui kebijakan pemberdayaan lembaga dan peningkatan kerja sama
penanganan bencana.
9. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kota Padang Pasca Gempa
1 Pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang ke Aie Pacah. Pemindahan pusat pemerintahan dilakukan secara bertahap. Langkah
yang dilakukan adalah pematangan lahan, penyiapan infrastruktur dan pembangunan unit bangunan.
2 Pemulihan ekonomi dan revitalisasi Pasar Raya dan Pasar Satelit Revitalisasi Pasar Raya berkaitan dengan rehabilitasi Pasar Raya
menjadi pasar rakyat modern dengan kelengkapan terminal angkot yang memadai yang didukung dengan pengelolaan penempatan kembali
pedagang, dan perencanaan skema pembiayaan pembangunan. Pasar satelit di Siteba, Belimbing, Gaung, Bandar Buat, Ulak Karang, Simpang
Haru, Indarung, Lubuk Begalung dan Lubuk Buaya serta Bungus Teluk Kabung dikembangkan dalam upaya dekonsentrasi kegiatan kota dengan
mengintegrasikannya dengan sistem transportasi kota. Pengembangan pasar satelit diupayakan juga dengan dekonsentrasi pedagang yang
berjualan di Pasar Raya ke Pasar Satelit.
3 Rehabilitasi dan Penataan Kawasan Pusat Kota Lama Padang Kawasan meliputi daerah Pondok, Muaro, dan Pasa Gadang. Fokus
pembangunan yaitu kepada rehabilitasi bangunan tua, peningkatan ketersediaan sarana prasarana lingkungan, penyusunan regulasi
bangunan, pembentukan forum pelaku konservasi, dan refungsi bangunan di kawasan untuk kegiatan komersial dan wisata.
4 Pemulihan dan peningkatan mutu sarana kesehatan dan pendidikan Pemulihan sarana kesehatan dan pendidikan dilakukan melalui upaya
pembangunan, rehabilitasi, dan relokasi. Pembangunan sarana pendidikan pada zona tsunami dilengkapi dengan sarana evakuasi shelter
dan helipad. Rehabilitasi dilakukan pada bangunan yang rusak. Relokasi sarana kesehatan dan pendidikan ke zona aman bencana.
5 Pemulihan rumah masyarakat dan permukiman Pemulihan rumah masyarakat dan sarana prasarana permukiman melalui
bantuan pemulihan berdasarkan kategori kerusakan melalui berbagai bentuk skema pendanaan.
RPJM Kota Padang 2009-2014
107
6 Pemulihan mental dan sosial ekonomi masyarakat Gempa 30 September 2009 menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan,
terguncangnya kondisi mental masyarakat sehingga memerlukan prioritas program pemulihan mental dan sosial ekonomi masyarakat.
10. Pengembangan kawasan dalam rangka restrukturisasi ruang Kota Padang
Pengembangan kawasan dalam rangka pembangunan kembali Kota Padang pasca gempa 30 September 2009 diarahkan untuk mewujudkan Kota
Padang yang tanggap bencana dan mewujudkan struktur ruang kota berinti banyak multiple nuclei. Fokus pembangunan yaitu pemindahan pusat
pemerintahan ke kawasan Aie Pacah, pengembangan kawasan perumahan ke arah kawasan timur dan utara kota dan mengendalikan pengembangan
perumahan di kawasan barat yang rawan bencana. Pemindahan pusat pemerintahan diintegrasikan dengan penataan sistem
transportasi dan pengembangan permukiman di kawasan timur dan utara kota. Pengembangan kawasan perumahan ke arah timur dan utara kota perlu
diantisipasi dengan penyediaan infrastruktur dan minimalisasi konflik pemanfaatan lahan antara kawasan perumahan dengan kawasan lindung
dan kawasan perumahan dengan kawasan lahan pertanian produktif.
11. Reorganisasi jaringan transportasi dan pengembangan jaringan jalan
Reorganisasi jaringan transportasi dilakukan dengan: penataan kembali jalur angkutan kota; penataan manajemen, kepemilikan moda transportasi; dan
peremajaan moda transportasi; pengembangan transportasi massal dengan alternatif pengembangan jalur baru moda transportasi bus way;
pengembangan terminal regional pada kawasan utara, timur, dan selatan kota; pengembangan terminal angkutan kota di kawasan pusat kota; serta
regulasi ulang trayek angkutan kota. Reorganisasi jaringan transportasi didukung dengan pengembangan jaringan jalan.
Pengembangan jaringan jalan difokuskan kepada peningkatan akses untuk mendukung pengembangan kawasan pusat kegiatan baru kota,
pengembangan akses jalan regional dan peningkatan akses evakuasi bencana.
12. Pengembangan model kerja sama pembangunan antar lembaga dan antar daerah,
Melalui kebijakan kerja sama antar Pemerintahan Daerah, kerja sama kelembagaan, dan kerja sama penyediaan sarana dan prasarana perkotaan.
13. Percepatan pembangunan menuju kota metropolitan,
Melalui kebijakan perencanaan dan pemanfaatan tata ruang, pengembangan lingkungan kota yang aman, nyaman, hijau dan bersih, penyediaan sarana
publik, kerja sama dengan kawasan hinterland dan pengendalian lingkungan.
14. Pengembangan pembangunan partisipatif untuk peningkatan partisipasi publik,
RPJM Kota Padang 2009-2014
108
Melalui kebijakan pelaksanaan perencanaan ekonomi, pembangunan daerah, sosial budaya dan perencanaan wilayah khususnya daerah rawan
bencana.
15. Pengembangan kelompok masyarakat peduli untuk mediasi dalam partisipasi publik,
Melalui kebijakan pemberdayaan masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat dan penataan sistem perencanaan.
16. Peningkatan kesejahteraan rakyat,
Melalui kebijakan pembinaan pedagang, pemasaran hasil produksi, pembinaan pertanian, perkebunan dan peternakan, pengelolaan hutan
lindung dan hutan rakyat, pemberdayaan ekonomi masyarakat petani, dan pesisir dan pengembangan budi daya pertanian, peternakan dan perikanan.
17. Perbaikan koordinasi dan sinkronisasi program untuk pemberdayaan komunitas miskin,
Melalui kebijakan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat miskin, pengembangan ekonomi masyarakat, perlindungan anak, perempuan, anak
cacat dan lansia, peningkatan peran pemuda dan pembinaan keluarga berencana.
18. Peningkatan Aktivitas dan Ketahanan Ekonomi Daerah dan Pemberdayaan Usaha kecil dan Menengah
Melalui kebijakan pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan peran koperasi, pembinaan dan perlindungan tenaga kerja.
Adapun tabel sinkronisasi antara tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan yang diambil adalah sebagai berikut:
Tabel 6.1 Matriks Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
RPJM Kota Padang 2009-2014
109
TUJUAN SASARAN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 Meningkatkan
kehidupan beragama,
beradat, berbudaya dan
berakhlak mulia 1
Meningkatnya pemahaman
agama, adat, budaya dan
pengamalan akhlak mulia
1 Mendorong
peningkatan aktivitas
keagamaan dan kegiatan
kebudayaan yang tumbuh ditengah
masyarakat 1
Membina kehidupan
beragama, peningkatan
akhlak mulia, pembinaan adat
serta budaya Minangkabau
2 Meningkatkan
kecakapan aparatur,
kepemimpinan amanah dan
berwibawa 2
Meningkatkannya kecakapan
aparatur melalui pembinaan,
pendidikan, latihan
2 Meningkatkan
disiplin perbaikan budaya kerja
2 Peningkatan
kapasitas aparatur dan
budaya kerja untuk
peningkatan kinerja dan citra
3 Meningkatnya
kelengkapan kerja, teraplikasi
teknologi infomasi-
komunikasi 3
Mengembangkan dan
meningkatkan teknologi
informasi 3
Penerapan teknologi
informasi dan komunikasi
untuk efisiensi pelayanan
3 Mengembangkan
organisasi pemerintahan
yang kuat dan bersih
4 Berkembangnya
pola pelimpahan kewenangan,
meningkat pelayanan umum
4 Reorganisasi dan
desentralisasi kewenangan dan
urusan 4
Pelimpahan kewenangan
kepada kecamatan dan
kelurahan untuk efektivitas
pelayanan
5 Berkembangnya
etos kerja, kepemimpinan
amanah, mekanisme
evaluasi diri 5
Meningkatkan jiwa
kepemimpinan dan menciptakan
harmonisasi hubungan antar
lembaga 5
Pembenahan internal
kelembagaan untuk
peningkatan integrasi urusan
pemerintahan
4 Mengembangkan
daya tanggap dan peduli kualitas
pendidikan dan kesehatan
6 Meningkatnya
tanggap-peduli terhadap kualitas
pendidikan dan kesehatan
6 Pelaksanaan
pendidikan dan pelayanan
kesehatan yang murah bagi
masyarakat. 6
Peningkatan mutu sarana
kesehatan dan pendidikan
5 Meningkatkan
kesadaran akan keamanan,
ketertiban umum, ketahanan sosial
7 Meningkatnya
ketertiban umum dan
berkembangnya pola ketahanan
sosial 7
Menyiapkan perangkat
pendukung pelaksanaan
penertiban di tengah
masyarakat 7
Pembentukan peraturan
daerah untuk peningkatan
keamanan dan ketertiban umum
6 Mengembangkan
kemampuan menanggulangi
bencana dan dampaknya
8 Berkembangnya
kelompok komunitas peduli
bencana, meningkat
partisipasi 8
memberikan dorongan untuk
terciptanya kepedulian
masyarakat terhadap
kebencanaan 8
Peningkatan kemampuan
dalam penanganan
bencana untuk mengatasi
dampaknya
RPJM Kota Padang 2009-2014
110
TUJUAN SASARAN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
9 Melaksanakan
Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pasca gempa tahun 2009
9 Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Kota Padang
Pasca Gempa
7 Meningkatkan
partisipasi dalam penataan ruang
dan pengembangan
kawasan 9
Meningkatnya peran
masyarakat dalam penataan
ruang dan lingkungan
10 Penyediaan fasilitas umum,
prasarana jalan dan perhubungan
10 Pengembangan kawasan dalam
rangka restrukturisasi
ruang Kota Padang
8 Mengembangkan
kawasan permukiman
beserta prasarana dan sarana umum
10 Berkembangnya permukiman
skala besar, prasarana dan
sarana penunjang
11 Penyediaan fasilitas umum,
prasarana jalan dan perhubungan
11 Reorganisasi jaringan
transportasi dan pengembangan
jaringan jalan
9 Meningkatkan
kerja sama antara lembaga dalam
pembangunan daerah
11 Meningkatnya kerja sama
pembangunan antara lembaga
serta kinerjanya 12 Pengelolaan
wilayah strategis dan peningkatan
kerja sama antar daerah
12 Pengembangan model kerja
sama pembangunan
antar lembaga dan antar
daerah
10 Mengembangkan pusat
pertumbuhan, pelayanan menuju
kota metropolitan 12 Berkembangnya
pusat-pusat pertumbuhan,
dampak terhadap ekonomi lokal
13 Redistribusi pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan
kawasan 13 Percepatan
pembangunan menuju kota
metropolitan
13 Meningkatnya fungsi pusat
pelayanan kawasan,
dampak sosial- ekonomi
14 Sosialisasi dan komunikasi serta
persuasi untuk berpartisipasi
14 Pengembangan pembangunan
partisipatif untuk peningkatan
partisipasi publik
14 Berkembangnya kerja sama antar
pelaku untuk mewujudkan
metropolitan 15 Meningkatkan
kepedulian dan partisipasi
masyarakat dalam
pengentasan kemiskinan
15 Pengembangan kelompok
masyarakat peduli untuk
mediasi dalam partisipasi publik
11 Mengembangkan koordinasi dalam
pemberdayaan masyarakat miskin
15 Berkembangnya peran antar
pelaku dalam pemberdayaan
masyarakat miskin
16 Mendorong peningkatan
aktivitas perekonomian
masyarakat 16 Peningkatan
kesejahteraan rakyat
16 Meningkatnya koordinasi
pemberdayaan masyarakat
miskin, perbaikan kinerja
17 Koordinasi dan sinkronisasi
dalam upaya pemberdayaan
komunitas miskin 17 Perbaikan
koordinasi dan sinkronisasi
program untuk pemberdayaan
komunitas miskin
RPJM Kota Padang 2009-2014
111
TUJUAN SASARAN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
12 Meningkatkan investasi dan
perluasan peluang usaha serta
kesempatan kerja 17 Berkembangnya
investasi, meningkat
dampak terhadap perekonomian
kota 18 Mendorong
meningkatnya investasi Daerah
18 Peningkatan Aktivitas dan
ketahanan Ekonomi Daerah
dan Pemberdayaan
usaha kecil dan menengah
18 Meningkatnya peluang usaha,
kesempatan kerja, dampak
sosial- ekonominya
6.3 Arah Kebijakan Pembangunan Menurut Urusan Pemerintahan