Arah Kebijakan Pembangunan RPJMD Revisi Kota Padang terbaru 1472011

Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dipengaruhi faktor informasi dan komunikasi melalui proses sosialisasi rencana dan mekanisme partisipasi. Selain itu dipengaruhi faktor persuasi atau pengajakan oleh para pemimpin melalui mekanisme interaksi sosial. Faktor kesesuaian rencana dan kebutuhan amat menentukan tingkat keberhasilan sehingga intensitas interaksi terutama kualitasnya perlu ditingkatkan 15.Meingkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan Keberhasilan penanganan kemiskinan sangat tergantung kepada adanya partisipasi masyarakat, dunia usaha dan aktivitas Pemerintah daerah. Simbiosis ketiga peran tersebut akan dapat memberikan dorongan terhadap upaya-upaya pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu kepedulian dan partisipasi ketiga peran tersebut sangat diperlukan agar percepatan dalam pengentasan kemiskinan dapat dicapai. 16.Mendorong peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat Peningkatan perekonomian Kota sangat ditentukan oleh 9 sembilan sektor lapangan usaha, yaitu Pertanian, Pertambangan penggalian, industri pengolahan, Listrik, air dan gas, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, Pengangkutan dan komunikasi, Keuangan persewaan dan jasa perusahaan, Jasa-jasa. Stimulus terhadap sektor-sektor tersebut sangatlah diperlukan agar aktivitas dari masing-masing sektor tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini lebih lanjut akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kota. 17.Koordinasi dan sinkronisasi dalam upaya pemberdayaan komunitas miskin Kemiskinan bersifat multi dimensi sehingga pengentasannya melalui pemberdayaan komunitas miskin dari pendekatan ekonomi-keuangan dan sosial-budaya. Koordinasi antar pelaku dalam kebijakan melalui penetapan kelompok sasaran dan pola stimulus yang dikembangkan. Sinkronisasi menyangkut keterpaduan program sehingga tidak ada kelompok sasaran yang terabaikan sebaliknya menjadikan kebijakan lebih efektif. 18. Mendorong meningkatnya investasi Daerah Investasi merupakan bagian terpenting dalam aktivitas perekonomian Kota. Adanya investasi akan menimbulkan terciptanya lapangan usaha sehingga akan sangat berperan bagi peningkatan penyerapan tenaga kerja. Hal ini lebih lanjut akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang secara multiplier efek akan memberikan dorongan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. Sejalan dengan itu peningkatan investasi tersebut akan dapat memberi dampak kepada pengurangan angka pengangguran dan sekaligus dapat menjadi salah satu bagian dalam upaya pengentasan kemiskinan.

6.2. Arah Kebijakan Pembangunan

Berdasarkan Strategi Pembangunan tersebut maka kebijakan pembangunan diarahkan kepada 18 prioritas pembangunan yaitu : RPJM Kota Padang 2009-2014 105

1. Pembinaan seni tradisional bernuansa islam dan budaya Minangkabau

Pembinaan seni tradisional yang bernuansa islami dan budaya Minangkabau melalui peningkatan dan pemahaman dan pendidikan agama, peningkatan kerukunan hidup antara pemeluk agama dan pengembangan seni tradisional yang bernuansa islam dan budaya Minangkabau.

2. Peningkatan kapasitas aparatur dan budaya kerja untuk peningkatan

kinerja dan citra Peningkatan kapasitas aparatur dan budaya kerja yang relevan dengan kinerja dan citra pemerintah yang kuat dan bersih serta amanah dan berwibawa. Fokus kepada pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan wawasan pembangunan dan teknik perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta membina kerja sama dan kemitraan termasuk mendorong partisipasi masyarakat.

3. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi

pelayanan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang relevan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas. Fokus kepada pengelolaan laman atau situs per satuan kerja perangkat daerah yang peduli dan tanggap terhadap partisipasi masyarakat sehingga terbina komunitas yang responsif dan akomodatif serta pelayanan terus online untuk mewujudkan kepuasan terhadap pelayanan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD.

4. Pelimpahan kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan untuk

efektivitas pelayanan. Pelimpahan kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan untuk mendukung proses menuju metropolitan. Fokus kepada pelimpahan sebagian urusan dari satuan kerja yang berkaitan dengan pelayanan langsung pada tingkat kecamatankelurahan untuk meningkatkan kepuasan dan kesadaran untuk berpartisipasi termasuk peningkatan pendapatan asli daerah sebagai akibat dari peningkatan efektivitas pelayanan.

5. Pembenahan internal kelembagaan untuk peningkatan integrasi urusan

pemerintahan, Melalui sinkronisasi kebijakan untuk menghindari penyimpangan sehingga dapat diwujudkan pakta integritas. Fokus kepada koordinasi dan penetapan SPM dan NSPM serta SAP seterusnya pelayanan satu atap dan satu pintu dengan dukungan sistem pelayanan terus berbasis komputer dan menetapkan pakta integritas dan pelaksanaan pengawasan melekat sebagai salah indikator keberhasilan. Selain itu penguatan otonomi daerah, kerja sama wilayah perbatasan dan kerja sama antar wilayah di luar perbatasan perlu ditingkatkan melalui penguatan pemerintahan, pengelolaan potensi, keuangan daerah dan pengawasan.

6. Peningkatan mutu sarana kesehatan dan pendidikan

Selain kegiatan bersifat pemulihan dan antisipatif terhadap bencana yang terkait dengan sarana pendidikan dan kesehatan, tetap perlu diupayakan peningkatan mutu sarana kesehatan dan pendidikan untuk mencapai target RPJM Kota Padang 2009-2014 106 MDG melalui kebijakan penguatan pelaksanaan manajemen pendidikan dasar dan menengah, peningkatan kualitas pendidik, penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan diupayakan gratis, penanganan khusus pendidikan dan kesehatan penduduk miskin, pelayanan lansia, kesehatan anak, ibu hamil dan peningkatan ketahanan kesehatan masyarakat.

7. Pembentukan peraturan daerah untuk peningkatan keamanan dan

ketertiban umum, Melalui kebijakan penataan peraturan perundang-undangan, penegakan hukum, pengembangan wawasan kebangsaan dan mendorong terciptanya ketertiban dan keamanan Kota.

8. Peningkatan kemampuan dalam penanganan bencana untuk mengatasi

dampaknya Melalui kebijakan pemberdayaan lembaga dan peningkatan kerja sama penanganan bencana.

9. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kota Padang Pasca Gempa

1 Pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang ke Aie Pacah. Pemindahan pusat pemerintahan dilakukan secara bertahap. Langkah yang dilakukan adalah pematangan lahan, penyiapan infrastruktur dan pembangunan unit bangunan. 2 Pemulihan ekonomi dan revitalisasi Pasar Raya dan Pasar Satelit Revitalisasi Pasar Raya berkaitan dengan rehabilitasi Pasar Raya menjadi pasar rakyat modern dengan kelengkapan terminal angkot yang memadai yang didukung dengan pengelolaan penempatan kembali pedagang, dan perencanaan skema pembiayaan pembangunan. Pasar satelit di Siteba, Belimbing, Gaung, Bandar Buat, Ulak Karang, Simpang Haru, Indarung, Lubuk Begalung dan Lubuk Buaya serta Bungus Teluk Kabung dikembangkan dalam upaya dekonsentrasi kegiatan kota dengan mengintegrasikannya dengan sistem transportasi kota. Pengembangan pasar satelit diupayakan juga dengan dekonsentrasi pedagang yang berjualan di Pasar Raya ke Pasar Satelit. 3 Rehabilitasi dan Penataan Kawasan Pusat Kota Lama Padang Kawasan meliputi daerah Pondok, Muaro, dan Pasa Gadang. Fokus pembangunan yaitu kepada rehabilitasi bangunan tua, peningkatan ketersediaan sarana prasarana lingkungan, penyusunan regulasi bangunan, pembentukan forum pelaku konservasi, dan refungsi bangunan di kawasan untuk kegiatan komersial dan wisata. 4 Pemulihan dan peningkatan mutu sarana kesehatan dan pendidikan Pemulihan sarana kesehatan dan pendidikan dilakukan melalui upaya pembangunan, rehabilitasi, dan relokasi. Pembangunan sarana pendidikan pada zona tsunami dilengkapi dengan sarana evakuasi shelter dan helipad. Rehabilitasi dilakukan pada bangunan yang rusak. Relokasi sarana kesehatan dan pendidikan ke zona aman bencana. 5 Pemulihan rumah masyarakat dan permukiman Pemulihan rumah masyarakat dan sarana prasarana permukiman melalui bantuan pemulihan berdasarkan kategori kerusakan melalui berbagai bentuk skema pendanaan. RPJM Kota Padang 2009-2014 107 6 Pemulihan mental dan sosial ekonomi masyarakat Gempa 30 September 2009 menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan, terguncangnya kondisi mental masyarakat sehingga memerlukan prioritas program pemulihan mental dan sosial ekonomi masyarakat.

10. Pengembangan kawasan dalam rangka restrukturisasi ruang Kota Padang

Pengembangan kawasan dalam rangka pembangunan kembali Kota Padang pasca gempa 30 September 2009 diarahkan untuk mewujudkan Kota Padang yang tanggap bencana dan mewujudkan struktur ruang kota berinti banyak multiple nuclei. Fokus pembangunan yaitu pemindahan pusat pemerintahan ke kawasan Aie Pacah, pengembangan kawasan perumahan ke arah kawasan timur dan utara kota dan mengendalikan pengembangan perumahan di kawasan barat yang rawan bencana. Pemindahan pusat pemerintahan diintegrasikan dengan penataan sistem transportasi dan pengembangan permukiman di kawasan timur dan utara kota. Pengembangan kawasan perumahan ke arah timur dan utara kota perlu diantisipasi dengan penyediaan infrastruktur dan minimalisasi konflik pemanfaatan lahan antara kawasan perumahan dengan kawasan lindung dan kawasan perumahan dengan kawasan lahan pertanian produktif.

11. Reorganisasi jaringan transportasi dan pengembangan jaringan jalan

Reorganisasi jaringan transportasi dilakukan dengan: penataan kembali jalur angkutan kota; penataan manajemen, kepemilikan moda transportasi; dan peremajaan moda transportasi; pengembangan transportasi massal dengan alternatif pengembangan jalur baru moda transportasi bus way; pengembangan terminal regional pada kawasan utara, timur, dan selatan kota; pengembangan terminal angkutan kota di kawasan pusat kota; serta regulasi ulang trayek angkutan kota. Reorganisasi jaringan transportasi didukung dengan pengembangan jaringan jalan. Pengembangan jaringan jalan difokuskan kepada peningkatan akses untuk mendukung pengembangan kawasan pusat kegiatan baru kota, pengembangan akses jalan regional dan peningkatan akses evakuasi bencana.

12. Pengembangan model kerja sama pembangunan antar lembaga dan antar daerah,

Melalui kebijakan kerja sama antar Pemerintahan Daerah, kerja sama kelembagaan, dan kerja sama penyediaan sarana dan prasarana perkotaan.

13. Percepatan pembangunan menuju kota metropolitan,

Melalui kebijakan perencanaan dan pemanfaatan tata ruang, pengembangan lingkungan kota yang aman, nyaman, hijau dan bersih, penyediaan sarana publik, kerja sama dengan kawasan hinterland dan pengendalian lingkungan.

14. Pengembangan pembangunan partisipatif untuk peningkatan partisipasi publik,

RPJM Kota Padang 2009-2014 108 Melalui kebijakan pelaksanaan perencanaan ekonomi, pembangunan daerah, sosial budaya dan perencanaan wilayah khususnya daerah rawan bencana.

15. Pengembangan kelompok masyarakat peduli untuk mediasi dalam partisipasi publik,

Melalui kebijakan pemberdayaan masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat dan penataan sistem perencanaan.

16. Peningkatan kesejahteraan rakyat,

Melalui kebijakan pembinaan pedagang, pemasaran hasil produksi, pembinaan pertanian, perkebunan dan peternakan, pengelolaan hutan lindung dan hutan rakyat, pemberdayaan ekonomi masyarakat petani, dan pesisir dan pengembangan budi daya pertanian, peternakan dan perikanan.

17. Perbaikan koordinasi dan sinkronisasi program untuk pemberdayaan komunitas miskin,

Melalui kebijakan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat miskin, pengembangan ekonomi masyarakat, perlindungan anak, perempuan, anak cacat dan lansia, peningkatan peran pemuda dan pembinaan keluarga berencana. 18. Peningkatan Aktivitas dan Ketahanan Ekonomi Daerah dan Pemberdayaan Usaha kecil dan Menengah Melalui kebijakan pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan peran koperasi, pembinaan dan perlindungan tenaga kerja. Adapun tabel sinkronisasi antara tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan yang diambil adalah sebagai berikut: Tabel 6.1 Matriks Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan RPJM Kota Padang 2009-2014 109 TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 1 Meningkatkan kehidupan beragama, beradat, berbudaya dan berakhlak mulia 1 Meningkatnya pemahaman agama, adat, budaya dan pengamalan akhlak mulia 1 Mendorong peningkatan aktivitas keagamaan dan kegiatan kebudayaan yang tumbuh ditengah masyarakat 1 Membina kehidupan beragama, peningkatan akhlak mulia, pembinaan adat serta budaya Minangkabau 2 Meningkatkan kecakapan aparatur, kepemimpinan amanah dan berwibawa 2 Meningkatkannya kecakapan aparatur melalui pembinaan, pendidikan, latihan 2 Meningkatkan disiplin perbaikan budaya kerja 2 Peningkatan kapasitas aparatur dan budaya kerja untuk peningkatan kinerja dan citra 3 Meningkatnya kelengkapan kerja, teraplikasi teknologi infomasi- komunikasi 3 Mengembangkan dan meningkatkan teknologi informasi 3 Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi pelayanan 3 Mengembangkan organisasi pemerintahan yang kuat dan bersih 4 Berkembangnya pola pelimpahan kewenangan, meningkat pelayanan umum 4 Reorganisasi dan desentralisasi kewenangan dan urusan 4 Pelimpahan kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan untuk efektivitas pelayanan 5 Berkembangnya etos kerja, kepemimpinan amanah, mekanisme evaluasi diri 5 Meningkatkan jiwa kepemimpinan dan menciptakan harmonisasi hubungan antar lembaga 5 Pembenahan internal kelembagaan untuk peningkatan integrasi urusan pemerintahan 4 Mengembangkan daya tanggap dan peduli kualitas pendidikan dan kesehatan 6 Meningkatnya tanggap-peduli terhadap kualitas pendidikan dan kesehatan 6 Pelaksanaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang murah bagi masyarakat. 6 Peningkatan mutu sarana kesehatan dan pendidikan 5 Meningkatkan kesadaran akan keamanan, ketertiban umum, ketahanan sosial 7 Meningkatnya ketertiban umum dan berkembangnya pola ketahanan sosial 7 Menyiapkan perangkat pendukung pelaksanaan penertiban di tengah masyarakat 7 Pembentukan peraturan daerah untuk peningkatan keamanan dan ketertiban umum 6 Mengembangkan kemampuan menanggulangi bencana dan dampaknya 8 Berkembangnya kelompok komunitas peduli bencana, meningkat partisipasi 8 memberikan dorongan untuk terciptanya kepedulian masyarakat terhadap kebencanaan 8 Peningkatan kemampuan dalam penanganan bencana untuk mengatasi dampaknya RPJM Kota Padang 2009-2014 110 TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 9 Melaksanakan Rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca gempa tahun 2009 9 Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kota Padang Pasca Gempa 7 Meningkatkan partisipasi dalam penataan ruang dan pengembangan kawasan 9 Meningkatnya peran masyarakat dalam penataan ruang dan lingkungan 10 Penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan 10 Pengembangan kawasan dalam rangka restrukturisasi ruang Kota Padang 8 Mengembangkan kawasan permukiman beserta prasarana dan sarana umum 10 Berkembangnya permukiman skala besar, prasarana dan sarana penunjang 11 Penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan 11 Reorganisasi jaringan transportasi dan pengembangan jaringan jalan 9 Meningkatkan kerja sama antara lembaga dalam pembangunan daerah 11 Meningkatnya kerja sama pembangunan antara lembaga serta kinerjanya 12 Pengelolaan wilayah strategis dan peningkatan kerja sama antar daerah 12 Pengembangan model kerja sama pembangunan antar lembaga dan antar daerah 10 Mengembangkan pusat pertumbuhan, pelayanan menuju kota metropolitan 12 Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan, dampak terhadap ekonomi lokal 13 Redistribusi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan kawasan 13 Percepatan pembangunan menuju kota metropolitan 13 Meningkatnya fungsi pusat pelayanan kawasan, dampak sosial- ekonomi 14 Sosialisasi dan komunikasi serta persuasi untuk berpartisipasi 14 Pengembangan pembangunan partisipatif untuk peningkatan partisipasi publik 14 Berkembangnya kerja sama antar pelaku untuk mewujudkan metropolitan 15 Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan 15 Pengembangan kelompok masyarakat peduli untuk mediasi dalam partisipasi publik 11 Mengembangkan koordinasi dalam pemberdayaan masyarakat miskin 15 Berkembangnya peran antar pelaku dalam pemberdayaan masyarakat miskin 16 Mendorong peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat 16 Peningkatan kesejahteraan rakyat 16 Meningkatnya koordinasi pemberdayaan masyarakat miskin, perbaikan kinerja 17 Koordinasi dan sinkronisasi dalam upaya pemberdayaan komunitas miskin 17 Perbaikan koordinasi dan sinkronisasi program untuk pemberdayaan komunitas miskin RPJM Kota Padang 2009-2014 111 TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 12 Meningkatkan investasi dan perluasan peluang usaha serta kesempatan kerja 17 Berkembangnya investasi, meningkat dampak terhadap perekonomian kota 18 Mendorong meningkatnya investasi Daerah 18 Peningkatan Aktivitas dan ketahanan Ekonomi Daerah dan Pemberdayaan usaha kecil dan menengah 18 Meningkatnya peluang usaha, kesempatan kerja, dampak sosial- ekonominya

6.3 Arah Kebijakan Pembangunan Menurut Urusan Pemerintahan