RPJM PADANG 2009-2014
BAB  5
VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN
Visi dan misi serta tujuan dan sasaran pembangunan merefleksikan apa yang   diharapkan   terwujud   melalui   proses   yang   terencana   dan   terpadu   serta
terkendali dan berkelanjutan. Proses perumusan melibatkan seluruh pemangku kepentingan   sebagai   aktor   atau   pelaku   pembangunan   sehingga   apa   yang
dihasilkan merupakan representasi keinginan berbagai kelompok kepentingan
5.1 Visi dan Misi RPJP Kota Padang  2004-2020
Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Kota Padang tahun 2004- 2020   sebagaimana   telah   ditetapkan   melalui   Perda   No.   18   Tahun   2004   pada
tanggal 3 Agustus 2004 telah menetapkan visi dan misi dan kerangka kebijakan Pembangunan Kota Padang Jangka Panjang periode 2004-2020. Visi dan misi
serta   kerangka   kebijakan   tersebut   dijadikan   acuan   dalam   tahapan-tahapan pembangunan   baik   jangka   menengah   maupun   jangka   panjang.   Berdasarkan
kondisi yang ada serta dalam rangka menghadapi tantangan ke depan maka telah ditetapkan secara bersama visi pembangunan jangka panjang Kota Padang 2004-
2020   yaitu   :  Terwujudnya   Masyarakat   Madani   yang   berbasis   Industri, perdagangan dan jasa yang unggul berdaya saing tinggi dalam kehidupan
perkotaan yang tertib dan teratur.
Dari visi jangka panjang tersebut terkandung maksud   suatu masyarakat sejahtera yang bergantung kepada aplikasi budaya perkotaan yang proaktif dan
produktif   untuk   mendorong   perekonomian   Daerah.   Masyarakat   madani   yang peduli dan penyayang serta tindakan yang ramah dan bertanggung jawab yang
hidup   dalam   suatu   kota.   Sebagai   masyarakat   yang   hidup   dalam   suasana perkotaan   dengan   aktivitas   ekonomi   sekunder   dan   tersier   yaitu     industri,
perdagangan dan jasa  yang relevan dengan konsep perkotaan sesuai fungsi dan peran   kota   terhadap   pembangunan   daerah.   Perdagangan   merupakan   kegiatan
utama perkotaan yang tumbuh akibat adanya bangunan simpul-simpul permintaan dan   penawaran     atau   pasar   sebagai   media   transaksi   antara   konsumen   atau
konsumen atau antar produsen.   Industri dalam hal ini adalah kegiatan ekonomi pendukung   perdagangan   atau   sebagai   efek   dari   perdagangan   yang   terbangun
dalam simpul proses produksi dan distribusi seperti pengolahan dan infrastruktur. Jasa   kegiatan   ekonomi   pendukung   kegiatan   perdagangan   dan   industri   dalam
berbagai bentuk pelayanan fisik maupun non fisik, baik bernilai ekonomi maupun non ekonomi. Aktivitas industri, perdagangan dan jasa yang diwujudkan adalah
aktivitas yang memiliki keunggulan dan daya saing tinggi, baik dari sisi   harga maupun   kualitas.   Semua   aktivitas   tersebut   diwujudkan   dalam   suatu   kehidupan
perkotaan yang tertib dan teratur. Kehidupan perkotaan   yang tertib dan teratur
RPJM Kota Padang 2009-2014
79
dalam   artian   suatu   perkotaan   dengan   ciri   keheterogenan   yang   dapat   memacu persaingan   sehat.   Persaingan   yang   sehat   akan   terwujud   dengan   adanya
ketertiban dan keteraturan perkotaan melalui upaya penegakan   dan supremasi hukum.
Berdasarkan Visi  tersebut maka Misi jangka panjang yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan   pemahaman   adat   dan   agama   dan   pengamalan   nilai- nilainya dalam kehidupan bermasyarakat ke arah komunitas kota yang
peduli. Adat   dan   agama   harus   dipahami   sebagai   pedoman   bagi   keseimbangan
kehidupan individu dan bermasyarakat serta dengan pencipta. Pemahaman terhadap   adat   dan   agama   sangat   penting   agar   pengamalan   dapat
dilakukan lebih baik karena pemahaman termasuk keyakinan iman dan pengetahuan ilmu untuk berbakti amal.     Pembinaan individu ke arah
komunitas kota yang peduli dimulai dari anak balita dan remaja  Pembinaan dimulai dari lingkungan keluarga seterusnya dalam lingkungan sekolah dan
kehidupan bermasyarakat sehingga terbentuk komunitas kota yang peduli. Dengan   konsep   kepedulian   itu   maka   berbagai   persoalan   dapat   diatasi
bersama atas dasar kesadaran ke arah kehidupan perkotaan yang lebih baik   termasuk   kerukunan   hidup   beragama   dan   antar   umat   beragama.
Konsep   keimanan   dan   ketakwaan   tentang   keikhlasan   yang   didukung konsep   keselarasan   dalam   adat   dan   budaya   Minangkabau   melandasi
konsep   kepedulian   yang   mewarnai   kehidupan   komunitas   kota   melalui akulturasi   sesuai   falsafah   dimana   bumi   dipijak,   di   situ   langit   dijunjung.
Pendidikan,   budi   pekerti,   yang   mengajarkan   tentang   etika   disamping pendidikan   agama   tentang   moral   dimasukkan   ke   dalam   kurikulum
pembinaan,   pendidikan   dan   pelatihan   sehingga   berbagai   kemungkinan penyimpangan   dari   nilai-nilai   luhur   dalam   adat   dan   agama   dapat
terhindarkan.   Pemerintah   membuat   regulasi   tentang   pokok-pokok pembinaan   kehidupan   komunitas   perkotaan   yang   peduli   dan   mengatur
pembangunan sarana beribadah dan mengendalikan perkembangannya.
2. Meningkatkan  kualitas  sumber  daya  manusia  melalui   pembangunan sektor permukiman, pendidikan dan kesehatan ke arah pemberdayaan
masyarakat. Kualitas   sumber   daya   manusia   diukur   dari   kompetensi   dasar   yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap dibangun mulai dari pembangunan permukiman   sebagai   wahana   pembinaan   kehidupan   bermasyarakat
seterusnya   melalui   pembinaan   pendidikan   seumur   hidup   dan   kesadaran tentang   norma   hidup   sehat.   Kualitas   sumber   daya   manusia   diarahkan
kepada standar mutu kehidupan yang tinggi yaitu kreativitas, produktivitas dan   profesionalitas   untuk   mengembangkan   keandalan   secara   optimal.
Peningkatan   kualitas   sumber   daya   manusia   dilakukan   melalui pembangunan permukiman sebagai wadah untuk pendidikan keluarga dan
persamaan   budaya   ke   arah   peningkatan   insan   mandiri,   Seterusnya,
RPJM Kota Padang 2009-2014
80
pembinaan   lembaga   pendidikan   untuk   semua   seumur   hidup   ke   arah pemberdayaan   insan.   Selain   itu,   pengelolaan   kesehatan   lingkungan   ke
arah kesadaran tentang norma hidup sehat. Kualitas sumber daya manusia juga melalui pembangunan prasarana untuk menunjang permukiman yang
sehat   dan   kelancaran   proses   pembelajaran.   Pembentukan   insan   yang produktif   dan   profesional   menuju   peningkatan   kesejahteraan   dalam
kerangka mewujudkan manusia insan yang berdaya dan mandiri.
3. Meningkatkan   produktivitas   sektor-sektor   perekonomian   melalui formalisasi   usaha   dan   profesionalisme   ke   arah   pengelolaan   usaha
yang berdaya saing. Produktivitas   adalah   kata   kunci   untuk   mencapai   kemakmuran   didukung
oleh   profesionalisme   dalam   pengelolaan   usaha   yang   bersifat   formal. Mengubah   usaha   dari   bersifat   informal   dan   nonformal   kepada   formal
dimulai   dari   pendataan   dan   pendaftaran   untuk   pembinaan.   Formalisasi usaha   membuka   akses   terhadap   bantuan   keuangan   dan   pembinaan
Kewirausahaan melalui pola kemitraan usaha kecil dan menengah dengan usaha besar. Kebijakan pembinaan yang berakar kepada formalisasi usaha
akan   meningkatkan   kemampuan   usahawan   kecil   dan   menengah   dalam pengelolaan usaha terutama dihubungkan dengan persaingan global yang
dapat   mengancam   usaha   lokal     jika   tidak   menyesuaikan   diri   dengan karakter  global yang  serba  formal.  Usaha  yang   formal amat  kuat  kaitan
dengan   peningkatan   produktivitas   karena   semua   kegiatan   terencana, tercatat,   terukur,   dan   terkendali   sehingga   kelangsungan   usaha   lebih
terjamin. Profesionalisme berkaitan dengan pandangan, sikap dan tindakan yang terarah dan terkendali sesuai dengan karakteristik formalisasi usaha.
oleh sebab itu, pemerintah perlu mendorong upaya perubahan usaha ke arah   formalisasi   dan   profesionalisme   yang   dikaitkan   dengan   kebijakan
pembinaan usaha termasuk perlindungan terhadap kemungkinan degradasi sebagai akibat persaingan global.   Sistem administrasi yang mendukung
regulasi dapat membantu upaya pembinaan usahawan kecil dan menengah ke   arah   usaha   yang   menguntungkan   secara   berkelanjutan.     Pembinaan
usahawan   kecil   dan   menengah   terarah   kepada   upaya   peningkatan pengetahuan,   keterampilan   dan   sikap   berusaha   sehingga   mampu
menghasilkan   barang   dan   jasa   yang   unggul   dan   berdaya   saing. Pembinaan   dilakukan   melalui   pendidikan   dan   pelatihan   seterusnya
memasuki   proses   inkubasi   sebagai     wadah   pembentukan   karakter berusaha yang positif melalui transformasi pengalaman antar pelaku usaha.
Pembinaan   lainnya   dalam   bentuk   bantuan   keuangan   untuk   menambah modal melalui berbagai pola yang disepakati cara pengembaliannya yang
seterusnya digulirkan kepada usahawan lainnya sesuai prioritas. Kemitraan usaha   dalam   proses   produksi,   distribusi   dan   pemasaran   adalah   pilihan
kebijakan   pembinaan   usahawan   yang   difasilitasi   oleh   pemerintah. pembinaan   mengarah   kepada   kemandirian   usahawan   sehingga   bantuan
langsung   dan   tidak   langsung   lebih   terarah   bahkan   makin   lebih   banyak
RPJM Kota Padang 2009-2014
81
usahawan yang memperoleh bantuan karena pola bantuan yang lebih baik untuk mengembangkan usaha.
4. Membangun jejaring usaha melalui pengembangan sistem informasi dan   komunikasi   bagi   peningkatan   akses   dan   interaksi   kearah
persaingan global. Konsekuensi   dari   usaha   yang   makin   maju   dan   berkembang   adalah
meningkatkan   jejaring   usaha   sehingga   terbangun   usaha   yang   semakin besar dan memberi manfaat besar kepada pembangunan ekonomi daerah.
Jejaring dapat dibangun melalui keterlibatan dalam sistem informasi dan komunikasi     yang   menyalurkan   berbagai     peluang   usaha   termasuk
kemungkinan   bekerja   sama   dengan   berbagai   pola   yang   saling menguntungkan . jejaring dapat pula dibangun melalui forum komunikasi
yang   mempertemukan   para   usahawan   sejenis   ataupun   saling     terkait sehingga   kerja   sama   usaha   dapat   ditingkatkan.   Sistem   informasi   dan
komunikasi   dapat   meningkatkan   akses   terhadap   peluang   global   dan berinteraksi   atas   dasar   kebutuhan   bersama.   Pra   syarat   bagi
pengembangan   usaha   melalui   kemitraan   yang   dibangun   dalam   forum komunikasi ataupun melalui akses informasi   adalah bentuk usaha yang
formal dan pola pengelolaan yang profesional. Akses dan interaksi dalam media   informasi   dan   komunikasi   global   juga   mensyaratkan   kedua   faktor
tersebut bagi kepastian hukum tentang hak dan kewajiban diantara mitra. Artinya, formalisasi dan profesionalisme merupakan kata kunci yang amat
penting   untuk   menjamin   kelangsungan   dan   perkembangan   usaha mencapai   tujuan   yaitu   menjadi   sumber   pendapatan   keluarga   dan
penerimaan   daerah   pemerintah   amat   berkepentingan   terhadap perkembangan   usaha   karena   menyangkut   ketahanan   ekonomi   yang
berpengaruh   pula   kepada   ketahanan   sosial.   apabila   usaha   berkembang maka   peningkatan  pendapatan  dapat   tercapai  seterusnya   pengangguran
dapat   pula   dikurangi   yang   diikuti   oleh   melemahnya   perbedaan   distribusi kekayaan diantara pelaku usaha khususnya. pembangunan usaha sangat
menentukan   kemajuan   ekonomi   daerah   sehingga   pemerintah   perlu bersikap proaktif membina usaha yang terarah kepada formalisasi usaha
dan   profesionalisme   disampingi   fasilitasi   dalam   bentuk   pembangunan prasarana dan sarana serta penciptaan lingkungan usaha yang kondusif
bagi peningkatan investasi oleh dunia usaha.
5. Menata   ruang   dan   meningkatkan   prasarana   dan   sarana   melalui pendekatan   pembangunan   berbasis   kawasan   berbasis   kawasan   ke
arah keseimbangan pembangunan. Ini   bagian   terpenting   dalam   konteks   pembangunan   wilayah   dimana   tata
ruang dan ketersediaan prasarana dan sarana menjadi salah satu faktor terpenting dalam pemilihan lokasi usaha. Kegagalan dalam menata ruang
akan membuat situasi  tidak menguntungkan  bagi  semua pihak  investasi pemerintah dalam tata ruang tidak memberi peluang yang menguntungkan.
RPJM Kota Padang 2009-2014
82
Oleh sebab itu, kebijakan perwilayahan pembangunan atau pembangunan kawasan   menjadi   amat   penting   untuk   dikembangkan   bagi   mengatasi
kesesakan yang berlebihan  ke satu pusat. Kesesakan meningkatkan biaya operasi kendaraan dan kerusakan lingkungan oleh komunitas lokal sebagai
biaya   tambahan.   Penataan   ruang   beserta   pembangunan   prasarana   dan sarana akan mengubah wujud fisik dan lingkungan kota sehingga sumber
daya   lokal   dapat   termanfaatkan   secara   optimal.   Penataan   ruang   akan menumbuhkan ekonomi pusat-pusat   pertumbuhan baru sebagai pemicu
perkembangan   usaha   kecil   dan   menengah   yang   sejalan   dengan pengembangan   sistem   pasar   yang   hierarkis.   sektor   angkutan   yang
mendukung akses antar ruang akan meningkat fungsi dan perannya jika penataan ruang sekaligus mengembangkan prasarana dan sarana dalam
pola pembangunan kawasan. Intensitas interaksi intra dan antar kawasan akibat dari pertumbuhan ekonomi yang dirangsang perkembangannya oleh
perwilayahan  akan mendorong perkembangan sektor angkutan dan efek baliknya.   Pendekatan   pembangunan   kawasan   yang   diiringi   dengan
pelimpahan sebagian kewenangan kepada satuan kerja perangkat daerah kecamatan   akan memberi   kemudahan dalam pengarahan, pengerahan
dan   pengendalian   pemanfaatan   sumber   daya.   Selain   itu   juga   dalam pembinaan kelembagaan ekonomi  dan sosial dengan pengaturan tentang
tugas, fungsi dan peran dalam proses yang berkait dengan fungsi operasi, pemeliharaan   dan   perbaikan   atau   peningkatan   sehingga   keseimbangan
lingkungan dalam jangka panjang dapat dipertahankan.
6. Membangun   kehidupan   perkotaan   yang   tertib   dan     teratur   melalui penegakan   supremasi   hukum   ke   arah   aplikasi   teknologi   dengan
sistem lingkungan. Kata kunci untuk ketertiban dan keteraturan adalah penegakan supremasi
hukum dan sistem kontrol sosial dengan dukungan teknologi lingkungan. Lingkungan   kehidupan   perkotaan   yang   tertib   dapat   dicapai   melalui   dua
pendekatan   yang   berbasis   regulasi   dan   teknologi   dengan   sistem lingkungan.   Regulasi   dimajukan   berdasarkan   kajian   tentang   jumlah   dan
jenis serta mutu kerusakan lingkungan karena sikap dan tindakan manusia. Selain   itu,   regulasi   dapat   dimajukan   berkait   dengan   pelimpahan
kewenangan   penjagaan   dan   pemeliharaan   lingkungan   oleh   komunitas danatau   kelembagaan   sosial   setempat.   Konsekuensi   dari   pelimpahan
kewenangan adalah memberi penguatan pengetahuan, keterampilan dan sikap   yang   relevan   dengan   pelimpahan   tersebut   sehingga   tujuan   dapat
dicapai.   Penegakan   supremasi   hukum   berkait   dengan   berbagai kelembagaan lain di luar keseimbangan pemerintah daerah yaitu polisi dan
kejaksaan sehingga diperlukan komunikasi yang intensif dalam kerangka membangun   kerja   sama  khususnya   terhadap   kasus-kasus   tertentu   yang
berdampak besar terhadap pembangunan. Penegakan supremasi produk hukum daerah harus dilakukan secara simultan yang melibatkan informasi
masyarakat dan dukungan terhadap para pelanggar sehingga penegakan
RPJM Kota Padang 2009-2014
83
supremasi   hukum   menjadi   sebuah   kebutuhan   bersama.   jika   masyarakat tidak melanggar hukum dan undang-undang dan proaktif bagi penegakan
supremasi hukum maka hasil pembangunan dapat di tingkatkan. Aplikasi teknologi dengan sistem lingkungan berdasarkan kepada satu standar yang
baku   sehingga   mutu   lingkungan   dapat   diukur   dan   dikendalikan.  Aplikasi teknologi   lingkungan   tersebut   sangat   penting   agar   pelanggar   dapat
mengetahui tingkat pelanggaran dan efeknya terhadap sistem lingkungan sosial. Aplikasi teknologi akan melindungi individu dan keluarga khususnya
dari   pencemaran   limbah   ataupun   kemungkinan   kerusakan   organ   karena bunyi yang berlebihan seperti suara musik bis kampus dan orgen tunggal
dalam   acara   pesta.   Dalam   proses   pembangunan   dapat   timbul   berbagai kerawanan   dan   konflik   yang   berpangkal   dari   benturan   kebutuhan   dan
kepentingan   sehingga   hukum   berperan   sebagai   pencegah   dan penyelesaian   konflik   sehingga   keterlibatan   dan   keamanan   dapat
diwujudkan Hukum menjadi  tool of social engineering yang mengarahkan kegiatan   dan   perilaku   masyarakat   ke   arah   tujuan   yang   diinginkan.
Kesadaran hukum dapat meningkat jika pengetahuan tentang hukum dan konsekuensi   bagi   pelanggar   menjadi   bagian   dari   proses   pembangunan
melalui media pendidikan. Kesadaran hukum dapat meningkat jika terjadi perlakuan hukum yang adil dan memberikan dorongan kepada perbaikan
perilaku   sosial   pembangunan   hukum   tidak   hanya   menyangkut pembentukan   peraturan   dan   norma   namun   meliputi   perencanaan,
penegakan,   pelayanan,   pendidikan,   persediaan   serta   penyebarluasan dokumentasi dan informasi hukum.
7. Meningkatkan kapasitas aparatur dan kewibawaan pemerintah melalui pembinaan   pendidikan   dan   pelatihan   ke   arah   keandalan   dalam
pelayanan. Salah faktor terpenting dalam pembangunan yang dimotori oleh pemerintah
adalah   kapasitas   aparatur.   Peningkatan   kapasitas   aparatur   adalah sebagian   dari   upaya   peningkatan   kewibawaan   pemerintah   yang   berkait
dengan   minat   masyarakat   untuk   berperan   serta   dalam   pembangunan. Peningkatan   kapasitas   diarahkan   untuk   menjadikannya   aparatur   yang
andal  yaitu   mampu melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan   melaksanakan   fungsi   dan   peran.   Minat   untuk   berperan   serta   atau
respons masyarakat terhadap kebijakan pemerintah antara lain dipengaruhi oleh keandalan aparatur dalam pelayanan publik yang berkait dengan citra
pemerintah   sebagai   administrator   dan   regulator.   Artinya,   citra   itu mempengaruhi   minat   masyarakat   untuk   berperan   serta   yang   akan
berdampak   kepada   penerimaan   pemerintah   dari   pajak   dan   retribusi. Kemampuan aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah antara
lain   dipengaruhi   oleh   beberapa   faktor   yang   berkait   dengan   kompetensi dasar bagi aparatur yaitu pengetahuan tentang bidang tugas dan wilayah
kerja seterusnya keterampilan yang menyangkut pelaksanaan fungsi dan peran   termasuk   teknik   dan   metode   dalam   perencanaan,   koordinasi,
RPJM Kota Padang 2009-2014
84
pelaksanaan,   pengendalian   dan   evaluasi   serta   pelaporan   termasuk membuat   berbagai   perkiraan   sebagai   unsur   telaahan   terhadap   masalah
dan   alternatif   pemecahannya.   Selain   itu   berkaitan   dengan   sikap   dan tindakan   terutama   berkait   dengan   kepuasan   dalam   pelayanan   publik.
Peningkatan kapasitas melalui pembinaan. pendidikan dan pelatihan serta pengembangan   baik   dalam   bentuk     penjenjangan   fungsional   maupun
struktural.   Salah   satu   bentuk   pembinaan   terhadap   proses   pelaksanaan pekerjaan   adalah   komunikasi   dan   interaksi   antar   bidang   melalui   rapat
koordinasi secara periodik. Otonomi tidak memberi arti bagi pembangunan daerah tanpa kesiapan aparatur karena hakikat otonomi adalah pelimpahan
sebagian Kewenangan. Peningkatan kapasitas dalam pengelolaan bidang pekerjaan   menuntut   keandalan   yang   makin   meningkat.   Peningkatan
kapasitas aparatur sebagai strategi internal dan menjadi program prioritas yang sifatnya berterusan selaris dengan dinamika perubahan. Peningkatan
kapasitas harus didukung oleh sistem dan standar serta prosedur sehingga penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat berjalan secara efektif dan
efisien   karena   aparatur   kreatif   dan   reaktif   serta   disiplin   terhadap   uraian tugas   dan   petunjuk   pelaksanaan   pekerjaan   oleh   atasan   langsung.
Kerangka   kerja   peningkatan   kapasitas   aparatur   diupayakan   melalui koordinasi   dan   sinkronisasi   dari   perencanaan   sampai   pengendalian
sehingga   keterpaduan   dan   konsistensi   terhadap   pencapaian   tujuan   dan sasaran   dapat   tercapai.   Selain   itu,   menata   kembali   pola   kerja   yang
dikaitkan dengan strategi aliansi sehingga peningkatan kinerja pemerintah kota   dapat   dicapai   sebagai   usaha   bersama   diri   berbagai   satuan   kerja
perangkat daerah. oleh sebab itu, alokasi anggaran bagi belanja aparatur diarahkan kepada investasi sistem dan aparatur sebagai suatu kesatuan
untuk   meningkatkan   keandalan   dalam   pelayanan.   Perbaikan   tingkat kesejahteraan   dapat   diupayakan   jika   sistem   dan   aparatur   bekerja
sistematis.   Peralihan   paradigma   karena   perubahan   sistem penyelenggaraan   pemerintahan   di   daerah   berdasarkan   pokok-pokok
pemerintahan   dengan   otonomi   dan   desentralisasi   menuntut   perubahan yang   sistemik   termasuk   aplikasi   teknologi   untuk   meningkatkan   kinerja
aparatur   dalam   pelayanan   publik.   Dalam   jangka   pendek   dapat dikembangkan metode kerja yang interaktif berbasiskan teknologi madya
yang   selaras   antara   biaya   dan   manfaat.   Dalam   jangka   panjang   perlu disiapkan perangkat keras dan lunak bagi pengendalian penyelenggaraan
pemerintahan   daerah   berbasis   sistem   komputer   yang   kapasitasnya ditentukan oleh kebutuhan masyarakat dan kemampuan pemerintah dalam
penyelenggaraannya.
8. Meningkatkan   kapasitas   wakil   rakyat   melalui   berbagai   forum pembentuk   wacana   pembangunan   ke   arah   penguatan   peran   serta
publik. Wakil-wakil rakyat dalam lembaga legislatif dapat meningkat kapasitasnya
melalui berbagai forum pembentuk wacana pembangunan. Melalui forum
RPJM Kota Padang 2009-2014
85
tersebut   dapat   diserap   berbagai   informasi   yang   relevan   dengan kebutuhannya dalam pembahasan dan pengesahan produk hukum daerah
bagi meningkatkan peran serta publik dalam proses pembangunan. Forum pembentuk   wacana   dapat   berlangsung   di   ruang   sidang   dalam   bentuk
dengar   pendapat   atau   terlibat   dalam   penelitian   beberapa   kasus   tertentu atau observasi ke lapangan untuk melihat fenomena sosial atau melakukan
kajian perbandingan sebagai verifikasi terhadap kebijakan tertentu. Dalam meningkatkan   kapasitasnya,   wakil-wakil   rakyat   dapat   melibatkan   pihak
ketiga   seperti   institusi   pendidikan   tinggi,   organisasi   profesi,   organisasi sosial   dan   sebagainya   sesuai   kebutuhan.   Bahkan   dapat   membentuk
kelompok asistensi untuk pendampingan dalam pemajuan produk hukum daerah atau memberikan penilaian terhadap kinerja aparatur berdasarkan
konsep   akademik   yang   terus   mengalami   perkembangan   dalam pemikirannya. Peningkatan kapasitas wakil-wakil rakyat dapat pula melalui
lokakarya baik sifatnya pembekalan terutama bagi wakil-wakil rakyat yang baru   atau   peningkatan   pemahaman   berdasarkan   isu-isu   penting     yang
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu.
9. Meningkatkan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam ke arah aplikasi   konsep   pembangunan   yang   terpadu,   berkeseimbangan   dan
berkelanjutan. Pemanfaatan   sumber   daya   alam   harus   dikendalikan   sehingga   dapat
diwariskan   kepada   generasi   masa   datang.   Pengendalian   pemanfaatan berdasarkan   norma   yang   didukung   oleh   sistem   pengukuran   sehingga
pengendalian dapat dipercaya sebagai satu upaya untuk perbaikan sistem dan   mekanisme   pengendalian   itu.   Untuk   mewujudkan   norma   baku
lingkungan   sesuai   konsep   pembangunan   yang   berkeseimbangan   antar kawasan dan antar sektor serta berkelanjutan antara generasi masa kini
dan masa datang maka kebijakan pembangunan dilakukan secara terpadu dan terkendali.  Pengendalian pemanfaatan sumber daya terutama sumber
daya alam sebagai wadah bagi umat amat penting karena sumber daya tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan lahan berstatus tanah ulayat untuk
pembangunan   prasarana   dan   sarana   dapat   mengaplikasikan   konsep konsolidasi yang  sifatnya  menguntungkan  pemilik lahan karena nilai  jual
objek pajak itu makin meningkat karena akses atau ketersediaan sarana publik.   pemanfaatan   lahan   berstatus   tanah   ulayat   untuk   kegiatan   bisnis
dapat   mengaplikasikan   konsep   sewa   ataupun   penyertaan   modal   dalam bentuk lahan tersebut sehingga status pemilikan tidak berubah. Pemerintah
dapat menjadi mediator bahkan dapat pula menyerahkan hak pengurusan kepada   pemerintah   terutama   dalam   masa   transisi.   Pengelolaan   sumber
daya   dalam   kerangka   pengendalian   pemanfaatan   sesuai   konsep keseimbangan   dan   keberlanjutan   sangat   penting   terutama   dihubungkan
dengan   kebutuhan   investasi.   pengembangan   kawasan   yang   dikaitkan dengan   pelimpahan   kewenangan   dalam   pengendalian   pemanfaatan
sumber   daya   lokal   diharapkan   dapat   membantu   pemerintah   dalam
RPJM Kota Padang 2009-2014
86
pengelolaan   administrasi   bagi   kegiatan   investasi.   Peran   pemerintah sebagai mediator antara komunitas lokal dan investor amat menentukan
bagi   kelancaran   dan   percepatan   pembangunan   daerah   yang   sangat bergantung kepada peningkatan investasi.
5.2  Visi dan Misi Pembangunan Nasional 2010-2014 dan Visi dan Misi Pembangunan Propinsi Sumatra Barat Tahun 2010-2014
Rencana   Pembangunan   Jangka   Menengah     Nasional   RPJMN tahun 2010-2014 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden  No. 5 Tahun
2010   tanggal   20   Januari   tahun   2010.   Dalam   RPJMN   tersebut   telah ditetapkan Visi Indonesia tahun 2014 adalah  Terwujudnya Indonesia yang
Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan.
Berdasarkan visi  tersebut  Misi yang ditetapkan adalah:
1. Melanjutkan   Pembangunan   Menuju   Indonesia   yang   sejahtera
dengan   mempertahankan   ketahanan   pangan,   ketahanan   energi, pengarusutamaan   maslah   lingkungan,   melakukan   koreksi   terhadap
kebebasan   pasar   yang   tanpa   batas   dan   melakukan   regulasi   dan pengawasan yang cukup, penciptaan  pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
sehat, yang dibangun diatas prinsip tata kelola yang baik, efisien dan adil serta penciptaan keseimbangan pembangunan antar perkotaan.
2. Memperkuat   Pilar-pilar   Demokrasi  melalui   penyempurnaan   struktur
politik dengan menitik beratkan   pada pelembagaan demokrasi dengan menata hubungan  antara kelembagaan politik dan lembaga pertahanan
dan   keamanan   dalam   kehidupan   bernegara.   Selain   itu   peningkatan kinerja   lembaga-lembaga   penyelenggara   negara   dalam   menjalankan
kewenangannya   dan   fungsi-fungsi   yang   diberikan   oleh   konstitusi   dan peraturan   perundang-undangan.     Selanjutnya   dalam   pelaksanaan
otonomi daerah   peningkatan seleksi publik yang terbuka bagi pejabat publik dan politik terus dilakukan
3. Memperkuat   dimensi   keadilan   di   semua   bidang,  melalui
pembangunan merata di semua bidang, percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah     strategis   dan cepat tumbuh sehingga
dapat   melahirkan   rasa   keadilan   bagi   masyarakat.   Oleh   karena   itu wilayah-wilayah   perbatasan   dan   pulau-pulau   kecil   terluar   perlu
dikembangkan. Percepatan pembangunan kota-kota kecil khususnya di luar   pulau   Jawa   perlu   dilakukan   sehingga   dapat     berperan   dalam
menggerakkan   pembangunan   wilayah.     Dalam   rangka   pembangunan berkeadilan   tersebut   perhatian   yang   lebih   diberikan   kepada   masalah
ketenagakerjaan, masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil,   tertinggal   dan   wilayah   bencana.   Sedangkan   dalam
mewujudkan   keadilan   dan   kesetaraan   gender   peningkatan   akses   dan partisipasi   perempuan   akan     ditingkatkan,   begitu   juga   perlindungan
terhadap perempuan dan anak akan terus dilanjutkan.
RPJM Kota Padang 2009-2014
87
Untuk   mewujudkan   visi   dan   misi     tersebut   maka   prioritas   pembangunan tahun 2010-2014 adalah :
1. Reformasi Birokrasi dan tata Kelola melalui pemantapan 2. Pendidikan
3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8. Energi
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan Bencana 10. Daerah tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik
11. Kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi
Selanjutnya melihat kepada Rencana Pembangunan  Jangka Menengah di tingkat Propinsi, Propinsi Sumatra Barat telah menetapkan visinya yaitu :
Terwujudnya Sumatra Barat Madani Yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat
Sedangkan misi yang ditetapkan adalah 1.
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang agamais dan berbudaya berdasarkan ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”;
2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional;
3. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan
berkualitas tinggi; 4.
Mewujudkan ekonomi masyarakat yang sejahtera, sehat, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regional dan global;
5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut maka prioritas pembangunan Propinsi
Sumatra Barat lebih diarahkan kepada : 1. Pengamalan ABS-SBK Dalam Kehidupan Masyarakat.
2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan. 3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan.
4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat. 5. Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan dan Komoditi Unggulan.
6. Pengembangan Industri Pengolahan,Jasa dan Perdagangan. 7. Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya
8. Percepatan Penurunan Tingkat Kemiskinan. 9. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat.
10. Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Alam. 11. Pelestarian Lingkungan Hidup.
5.3 Visi  Pembangunan Kota Padang Tahun 2009-2014