Visi dan Misi RPJP Kota Padang 2004-2020

RPJM PADANG 2009-2014 BAB 5 VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi serta tujuan dan sasaran pembangunan merefleksikan apa yang diharapkan terwujud melalui proses yang terencana dan terpadu serta terkendali dan berkelanjutan. Proses perumusan melibatkan seluruh pemangku kepentingan sebagai aktor atau pelaku pembangunan sehingga apa yang dihasilkan merupakan representasi keinginan berbagai kelompok kepentingan

5.1 Visi dan Misi RPJP Kota Padang 2004-2020

Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Kota Padang tahun 2004- 2020 sebagaimana telah ditetapkan melalui Perda No. 18 Tahun 2004 pada tanggal 3 Agustus 2004 telah menetapkan visi dan misi dan kerangka kebijakan Pembangunan Kota Padang Jangka Panjang periode 2004-2020. Visi dan misi serta kerangka kebijakan tersebut dijadikan acuan dalam tahapan-tahapan pembangunan baik jangka menengah maupun jangka panjang. Berdasarkan kondisi yang ada serta dalam rangka menghadapi tantangan ke depan maka telah ditetapkan secara bersama visi pembangunan jangka panjang Kota Padang 2004- 2020 yaitu : Terwujudnya Masyarakat Madani yang berbasis Industri, perdagangan dan jasa yang unggul berdaya saing tinggi dalam kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur. Dari visi jangka panjang tersebut terkandung maksud suatu masyarakat sejahtera yang bergantung kepada aplikasi budaya perkotaan yang proaktif dan produktif untuk mendorong perekonomian Daerah. Masyarakat madani yang peduli dan penyayang serta tindakan yang ramah dan bertanggung jawab yang hidup dalam suatu kota. Sebagai masyarakat yang hidup dalam suasana perkotaan dengan aktivitas ekonomi sekunder dan tersier yaitu industri, perdagangan dan jasa yang relevan dengan konsep perkotaan sesuai fungsi dan peran kota terhadap pembangunan daerah. Perdagangan merupakan kegiatan utama perkotaan yang tumbuh akibat adanya bangunan simpul-simpul permintaan dan penawaran atau pasar sebagai media transaksi antara konsumen atau konsumen atau antar produsen. Industri dalam hal ini adalah kegiatan ekonomi pendukung perdagangan atau sebagai efek dari perdagangan yang terbangun dalam simpul proses produksi dan distribusi seperti pengolahan dan infrastruktur. Jasa kegiatan ekonomi pendukung kegiatan perdagangan dan industri dalam berbagai bentuk pelayanan fisik maupun non fisik, baik bernilai ekonomi maupun non ekonomi. Aktivitas industri, perdagangan dan jasa yang diwujudkan adalah aktivitas yang memiliki keunggulan dan daya saing tinggi, baik dari sisi harga maupun kualitas. Semua aktivitas tersebut diwujudkan dalam suatu kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur. Kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur RPJM Kota Padang 2009-2014 79 dalam artian suatu perkotaan dengan ciri keheterogenan yang dapat memacu persaingan sehat. Persaingan yang sehat akan terwujud dengan adanya ketertiban dan keteraturan perkotaan melalui upaya penegakan dan supremasi hukum. Berdasarkan Visi tersebut maka Misi jangka panjang yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pemahaman adat dan agama dan pengamalan nilai- nilainya dalam kehidupan bermasyarakat ke arah komunitas kota yang peduli. Adat dan agama harus dipahami sebagai pedoman bagi keseimbangan kehidupan individu dan bermasyarakat serta dengan pencipta. Pemahaman terhadap adat dan agama sangat penting agar pengamalan dapat dilakukan lebih baik karena pemahaman termasuk keyakinan iman dan pengetahuan ilmu untuk berbakti amal. Pembinaan individu ke arah komunitas kota yang peduli dimulai dari anak balita dan remaja Pembinaan dimulai dari lingkungan keluarga seterusnya dalam lingkungan sekolah dan kehidupan bermasyarakat sehingga terbentuk komunitas kota yang peduli. Dengan konsep kepedulian itu maka berbagai persoalan dapat diatasi bersama atas dasar kesadaran ke arah kehidupan perkotaan yang lebih baik termasuk kerukunan hidup beragama dan antar umat beragama. Konsep keimanan dan ketakwaan tentang keikhlasan yang didukung konsep keselarasan dalam adat dan budaya Minangkabau melandasi konsep kepedulian yang mewarnai kehidupan komunitas kota melalui akulturasi sesuai falsafah dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Pendidikan, budi pekerti, yang mengajarkan tentang etika disamping pendidikan agama tentang moral dimasukkan ke dalam kurikulum pembinaan, pendidikan dan pelatihan sehingga berbagai kemungkinan penyimpangan dari nilai-nilai luhur dalam adat dan agama dapat terhindarkan. Pemerintah membuat regulasi tentang pokok-pokok pembinaan kehidupan komunitas perkotaan yang peduli dan mengatur pembangunan sarana beribadah dan mengendalikan perkembangannya. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan sektor permukiman, pendidikan dan kesehatan ke arah pemberdayaan masyarakat. Kualitas sumber daya manusia diukur dari kompetensi dasar yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap dibangun mulai dari pembangunan permukiman sebagai wahana pembinaan kehidupan bermasyarakat seterusnya melalui pembinaan pendidikan seumur hidup dan kesadaran tentang norma hidup sehat. Kualitas sumber daya manusia diarahkan kepada standar mutu kehidupan yang tinggi yaitu kreativitas, produktivitas dan profesionalitas untuk mengembangkan keandalan secara optimal. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan melalui pembangunan permukiman sebagai wadah untuk pendidikan keluarga dan persamaan budaya ke arah peningkatan insan mandiri, Seterusnya, RPJM Kota Padang 2009-2014 80 pembinaan lembaga pendidikan untuk semua seumur hidup ke arah pemberdayaan insan. Selain itu, pengelolaan kesehatan lingkungan ke arah kesadaran tentang norma hidup sehat. Kualitas sumber daya manusia juga melalui pembangunan prasarana untuk menunjang permukiman yang sehat dan kelancaran proses pembelajaran. Pembentukan insan yang produktif dan profesional menuju peningkatan kesejahteraan dalam kerangka mewujudkan manusia insan yang berdaya dan mandiri. 3. Meningkatkan produktivitas sektor-sektor perekonomian melalui formalisasi usaha dan profesionalisme ke arah pengelolaan usaha yang berdaya saing. Produktivitas adalah kata kunci untuk mencapai kemakmuran didukung oleh profesionalisme dalam pengelolaan usaha yang bersifat formal. Mengubah usaha dari bersifat informal dan nonformal kepada formal dimulai dari pendataan dan pendaftaran untuk pembinaan. Formalisasi usaha membuka akses terhadap bantuan keuangan dan pembinaan Kewirausahaan melalui pola kemitraan usaha kecil dan menengah dengan usaha besar. Kebijakan pembinaan yang berakar kepada formalisasi usaha akan meningkatkan kemampuan usahawan kecil dan menengah dalam pengelolaan usaha terutama dihubungkan dengan persaingan global yang dapat mengancam usaha lokal jika tidak menyesuaikan diri dengan karakter global yang serba formal. Usaha yang formal amat kuat kaitan dengan peningkatan produktivitas karena semua kegiatan terencana, tercatat, terukur, dan terkendali sehingga kelangsungan usaha lebih terjamin. Profesionalisme berkaitan dengan pandangan, sikap dan tindakan yang terarah dan terkendali sesuai dengan karakteristik formalisasi usaha. oleh sebab itu, pemerintah perlu mendorong upaya perubahan usaha ke arah formalisasi dan profesionalisme yang dikaitkan dengan kebijakan pembinaan usaha termasuk perlindungan terhadap kemungkinan degradasi sebagai akibat persaingan global. Sistem administrasi yang mendukung regulasi dapat membantu upaya pembinaan usahawan kecil dan menengah ke arah usaha yang menguntungkan secara berkelanjutan. Pembinaan usahawan kecil dan menengah terarah kepada upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap berusaha sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang unggul dan berdaya saing. Pembinaan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan seterusnya memasuki proses inkubasi sebagai wadah pembentukan karakter berusaha yang positif melalui transformasi pengalaman antar pelaku usaha. Pembinaan lainnya dalam bentuk bantuan keuangan untuk menambah modal melalui berbagai pola yang disepakati cara pengembaliannya yang seterusnya digulirkan kepada usahawan lainnya sesuai prioritas. Kemitraan usaha dalam proses produksi, distribusi dan pemasaran adalah pilihan kebijakan pembinaan usahawan yang difasilitasi oleh pemerintah. pembinaan mengarah kepada kemandirian usahawan sehingga bantuan langsung dan tidak langsung lebih terarah bahkan makin lebih banyak RPJM Kota Padang 2009-2014 81 usahawan yang memperoleh bantuan karena pola bantuan yang lebih baik untuk mengembangkan usaha. 4. Membangun jejaring usaha melalui pengembangan sistem informasi dan komunikasi bagi peningkatan akses dan interaksi kearah persaingan global. Konsekuensi dari usaha yang makin maju dan berkembang adalah meningkatkan jejaring usaha sehingga terbangun usaha yang semakin besar dan memberi manfaat besar kepada pembangunan ekonomi daerah. Jejaring dapat dibangun melalui keterlibatan dalam sistem informasi dan komunikasi yang menyalurkan berbagai peluang usaha termasuk kemungkinan bekerja sama dengan berbagai pola yang saling menguntungkan . jejaring dapat pula dibangun melalui forum komunikasi yang mempertemukan para usahawan sejenis ataupun saling terkait sehingga kerja sama usaha dapat ditingkatkan. Sistem informasi dan komunikasi dapat meningkatkan akses terhadap peluang global dan berinteraksi atas dasar kebutuhan bersama. Pra syarat bagi pengembangan usaha melalui kemitraan yang dibangun dalam forum komunikasi ataupun melalui akses informasi adalah bentuk usaha yang formal dan pola pengelolaan yang profesional. Akses dan interaksi dalam media informasi dan komunikasi global juga mensyaratkan kedua faktor tersebut bagi kepastian hukum tentang hak dan kewajiban diantara mitra. Artinya, formalisasi dan profesionalisme merupakan kata kunci yang amat penting untuk menjamin kelangsungan dan perkembangan usaha mencapai tujuan yaitu menjadi sumber pendapatan keluarga dan penerimaan daerah pemerintah amat berkepentingan terhadap perkembangan usaha karena menyangkut ketahanan ekonomi yang berpengaruh pula kepada ketahanan sosial. apabila usaha berkembang maka peningkatan pendapatan dapat tercapai seterusnya pengangguran dapat pula dikurangi yang diikuti oleh melemahnya perbedaan distribusi kekayaan diantara pelaku usaha khususnya. pembangunan usaha sangat menentukan kemajuan ekonomi daerah sehingga pemerintah perlu bersikap proaktif membina usaha yang terarah kepada formalisasi usaha dan profesionalisme disampingi fasilitasi dalam bentuk pembangunan prasarana dan sarana serta penciptaan lingkungan usaha yang kondusif bagi peningkatan investasi oleh dunia usaha. 5. Menata ruang dan meningkatkan prasarana dan sarana melalui pendekatan pembangunan berbasis kawasan berbasis kawasan ke arah keseimbangan pembangunan. Ini bagian terpenting dalam konteks pembangunan wilayah dimana tata ruang dan ketersediaan prasarana dan sarana menjadi salah satu faktor terpenting dalam pemilihan lokasi usaha. Kegagalan dalam menata ruang akan membuat situasi tidak menguntungkan bagi semua pihak investasi pemerintah dalam tata ruang tidak memberi peluang yang menguntungkan. RPJM Kota Padang 2009-2014 82 Oleh sebab itu, kebijakan perwilayahan pembangunan atau pembangunan kawasan menjadi amat penting untuk dikembangkan bagi mengatasi kesesakan yang berlebihan ke satu pusat. Kesesakan meningkatkan biaya operasi kendaraan dan kerusakan lingkungan oleh komunitas lokal sebagai biaya tambahan. Penataan ruang beserta pembangunan prasarana dan sarana akan mengubah wujud fisik dan lingkungan kota sehingga sumber daya lokal dapat termanfaatkan secara optimal. Penataan ruang akan menumbuhkan ekonomi pusat-pusat pertumbuhan baru sebagai pemicu perkembangan usaha kecil dan menengah yang sejalan dengan pengembangan sistem pasar yang hierarkis. sektor angkutan yang mendukung akses antar ruang akan meningkat fungsi dan perannya jika penataan ruang sekaligus mengembangkan prasarana dan sarana dalam pola pembangunan kawasan. Intensitas interaksi intra dan antar kawasan akibat dari pertumbuhan ekonomi yang dirangsang perkembangannya oleh perwilayahan akan mendorong perkembangan sektor angkutan dan efek baliknya. Pendekatan pembangunan kawasan yang diiringi dengan pelimpahan sebagian kewenangan kepada satuan kerja perangkat daerah kecamatan akan memberi kemudahan dalam pengarahan, pengerahan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya. Selain itu juga dalam pembinaan kelembagaan ekonomi dan sosial dengan pengaturan tentang tugas, fungsi dan peran dalam proses yang berkait dengan fungsi operasi, pemeliharaan dan perbaikan atau peningkatan sehingga keseimbangan lingkungan dalam jangka panjang dapat dipertahankan. 6. Membangun kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur melalui penegakan supremasi hukum ke arah aplikasi teknologi dengan sistem lingkungan. Kata kunci untuk ketertiban dan keteraturan adalah penegakan supremasi hukum dan sistem kontrol sosial dengan dukungan teknologi lingkungan. Lingkungan kehidupan perkotaan yang tertib dapat dicapai melalui dua pendekatan yang berbasis regulasi dan teknologi dengan sistem lingkungan. Regulasi dimajukan berdasarkan kajian tentang jumlah dan jenis serta mutu kerusakan lingkungan karena sikap dan tindakan manusia. Selain itu, regulasi dapat dimajukan berkait dengan pelimpahan kewenangan penjagaan dan pemeliharaan lingkungan oleh komunitas danatau kelembagaan sosial setempat. Konsekuensi dari pelimpahan kewenangan adalah memberi penguatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang relevan dengan pelimpahan tersebut sehingga tujuan dapat dicapai. Penegakan supremasi hukum berkait dengan berbagai kelembagaan lain di luar keseimbangan pemerintah daerah yaitu polisi dan kejaksaan sehingga diperlukan komunikasi yang intensif dalam kerangka membangun kerja sama khususnya terhadap kasus-kasus tertentu yang berdampak besar terhadap pembangunan. Penegakan supremasi produk hukum daerah harus dilakukan secara simultan yang melibatkan informasi masyarakat dan dukungan terhadap para pelanggar sehingga penegakan RPJM Kota Padang 2009-2014 83 supremasi hukum menjadi sebuah kebutuhan bersama. jika masyarakat tidak melanggar hukum dan undang-undang dan proaktif bagi penegakan supremasi hukum maka hasil pembangunan dapat di tingkatkan. Aplikasi teknologi dengan sistem lingkungan berdasarkan kepada satu standar yang baku sehingga mutu lingkungan dapat diukur dan dikendalikan. Aplikasi teknologi lingkungan tersebut sangat penting agar pelanggar dapat mengetahui tingkat pelanggaran dan efeknya terhadap sistem lingkungan sosial. Aplikasi teknologi akan melindungi individu dan keluarga khususnya dari pencemaran limbah ataupun kemungkinan kerusakan organ karena bunyi yang berlebihan seperti suara musik bis kampus dan orgen tunggal dalam acara pesta. Dalam proses pembangunan dapat timbul berbagai kerawanan dan konflik yang berpangkal dari benturan kebutuhan dan kepentingan sehingga hukum berperan sebagai pencegah dan penyelesaian konflik sehingga keterlibatan dan keamanan dapat diwujudkan Hukum menjadi tool of social engineering yang mengarahkan kegiatan dan perilaku masyarakat ke arah tujuan yang diinginkan. Kesadaran hukum dapat meningkat jika pengetahuan tentang hukum dan konsekuensi bagi pelanggar menjadi bagian dari proses pembangunan melalui media pendidikan. Kesadaran hukum dapat meningkat jika terjadi perlakuan hukum yang adil dan memberikan dorongan kepada perbaikan perilaku sosial pembangunan hukum tidak hanya menyangkut pembentukan peraturan dan norma namun meliputi perencanaan, penegakan, pelayanan, pendidikan, persediaan serta penyebarluasan dokumentasi dan informasi hukum. 7. Meningkatkan kapasitas aparatur dan kewibawaan pemerintah melalui pembinaan pendidikan dan pelatihan ke arah keandalan dalam pelayanan. Salah faktor terpenting dalam pembangunan yang dimotori oleh pemerintah adalah kapasitas aparatur. Peningkatan kapasitas aparatur adalah sebagian dari upaya peningkatan kewibawaan pemerintah yang berkait dengan minat masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan. Peningkatan kapasitas diarahkan untuk menjadikannya aparatur yang andal yaitu mampu melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan melaksanakan fungsi dan peran. Minat untuk berperan serta atau respons masyarakat terhadap kebijakan pemerintah antara lain dipengaruhi oleh keandalan aparatur dalam pelayanan publik yang berkait dengan citra pemerintah sebagai administrator dan regulator. Artinya, citra itu mempengaruhi minat masyarakat untuk berperan serta yang akan berdampak kepada penerimaan pemerintah dari pajak dan retribusi. Kemampuan aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkait dengan kompetensi dasar bagi aparatur yaitu pengetahuan tentang bidang tugas dan wilayah kerja seterusnya keterampilan yang menyangkut pelaksanaan fungsi dan peran termasuk teknik dan metode dalam perencanaan, koordinasi, RPJM Kota Padang 2009-2014 84 pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi serta pelaporan termasuk membuat berbagai perkiraan sebagai unsur telaahan terhadap masalah dan alternatif pemecahannya. Selain itu berkaitan dengan sikap dan tindakan terutama berkait dengan kepuasan dalam pelayanan publik. Peningkatan kapasitas melalui pembinaan. pendidikan dan pelatihan serta pengembangan baik dalam bentuk penjenjangan fungsional maupun struktural. Salah satu bentuk pembinaan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan adalah komunikasi dan interaksi antar bidang melalui rapat koordinasi secara periodik. Otonomi tidak memberi arti bagi pembangunan daerah tanpa kesiapan aparatur karena hakikat otonomi adalah pelimpahan sebagian Kewenangan. Peningkatan kapasitas dalam pengelolaan bidang pekerjaan menuntut keandalan yang makin meningkat. Peningkatan kapasitas aparatur sebagai strategi internal dan menjadi program prioritas yang sifatnya berterusan selaris dengan dinamika perubahan. Peningkatan kapasitas harus didukung oleh sistem dan standar serta prosedur sehingga penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat berjalan secara efektif dan efisien karena aparatur kreatif dan reaktif serta disiplin terhadap uraian tugas dan petunjuk pelaksanaan pekerjaan oleh atasan langsung. Kerangka kerja peningkatan kapasitas aparatur diupayakan melalui koordinasi dan sinkronisasi dari perencanaan sampai pengendalian sehingga keterpaduan dan konsistensi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran dapat tercapai. Selain itu, menata kembali pola kerja yang dikaitkan dengan strategi aliansi sehingga peningkatan kinerja pemerintah kota dapat dicapai sebagai usaha bersama diri berbagai satuan kerja perangkat daerah. oleh sebab itu, alokasi anggaran bagi belanja aparatur diarahkan kepada investasi sistem dan aparatur sebagai suatu kesatuan untuk meningkatkan keandalan dalam pelayanan. Perbaikan tingkat kesejahteraan dapat diupayakan jika sistem dan aparatur bekerja sistematis. Peralihan paradigma karena perubahan sistem penyelenggaraan pemerintahan di daerah berdasarkan pokok-pokok pemerintahan dengan otonomi dan desentralisasi menuntut perubahan yang sistemik termasuk aplikasi teknologi untuk meningkatkan kinerja aparatur dalam pelayanan publik. Dalam jangka pendek dapat dikembangkan metode kerja yang interaktif berbasiskan teknologi madya yang selaras antara biaya dan manfaat. Dalam jangka panjang perlu disiapkan perangkat keras dan lunak bagi pengendalian penyelenggaraan pemerintahan daerah berbasis sistem komputer yang kapasitasnya ditentukan oleh kebutuhan masyarakat dan kemampuan pemerintah dalam penyelenggaraannya. 8. Meningkatkan kapasitas wakil rakyat melalui berbagai forum pembentuk wacana pembangunan ke arah penguatan peran serta publik. Wakil-wakil rakyat dalam lembaga legislatif dapat meningkat kapasitasnya melalui berbagai forum pembentuk wacana pembangunan. Melalui forum RPJM Kota Padang 2009-2014 85 tersebut dapat diserap berbagai informasi yang relevan dengan kebutuhannya dalam pembahasan dan pengesahan produk hukum daerah bagi meningkatkan peran serta publik dalam proses pembangunan. Forum pembentuk wacana dapat berlangsung di ruang sidang dalam bentuk dengar pendapat atau terlibat dalam penelitian beberapa kasus tertentu atau observasi ke lapangan untuk melihat fenomena sosial atau melakukan kajian perbandingan sebagai verifikasi terhadap kebijakan tertentu. Dalam meningkatkan kapasitasnya, wakil-wakil rakyat dapat melibatkan pihak ketiga seperti institusi pendidikan tinggi, organisasi profesi, organisasi sosial dan sebagainya sesuai kebutuhan. Bahkan dapat membentuk kelompok asistensi untuk pendampingan dalam pemajuan produk hukum daerah atau memberikan penilaian terhadap kinerja aparatur berdasarkan konsep akademik yang terus mengalami perkembangan dalam pemikirannya. Peningkatan kapasitas wakil-wakil rakyat dapat pula melalui lokakarya baik sifatnya pembekalan terutama bagi wakil-wakil rakyat yang baru atau peningkatan pemahaman berdasarkan isu-isu penting yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. 9. Meningkatkan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam ke arah aplikasi konsep pembangunan yang terpadu, berkeseimbangan dan berkelanjutan. Pemanfaatan sumber daya alam harus dikendalikan sehingga dapat diwariskan kepada generasi masa datang. Pengendalian pemanfaatan berdasarkan norma yang didukung oleh sistem pengukuran sehingga pengendalian dapat dipercaya sebagai satu upaya untuk perbaikan sistem dan mekanisme pengendalian itu. Untuk mewujudkan norma baku lingkungan sesuai konsep pembangunan yang berkeseimbangan antar kawasan dan antar sektor serta berkelanjutan antara generasi masa kini dan masa datang maka kebijakan pembangunan dilakukan secara terpadu dan terkendali. Pengendalian pemanfaatan sumber daya terutama sumber daya alam sebagai wadah bagi umat amat penting karena sumber daya tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan lahan berstatus tanah ulayat untuk pembangunan prasarana dan sarana dapat mengaplikasikan konsep konsolidasi yang sifatnya menguntungkan pemilik lahan karena nilai jual objek pajak itu makin meningkat karena akses atau ketersediaan sarana publik. pemanfaatan lahan berstatus tanah ulayat untuk kegiatan bisnis dapat mengaplikasikan konsep sewa ataupun penyertaan modal dalam bentuk lahan tersebut sehingga status pemilikan tidak berubah. Pemerintah dapat menjadi mediator bahkan dapat pula menyerahkan hak pengurusan kepada pemerintah terutama dalam masa transisi. Pengelolaan sumber daya dalam kerangka pengendalian pemanfaatan sesuai konsep keseimbangan dan keberlanjutan sangat penting terutama dihubungkan dengan kebutuhan investasi. pengembangan kawasan yang dikaitkan dengan pelimpahan kewenangan dalam pengendalian pemanfaatan sumber daya lokal diharapkan dapat membantu pemerintah dalam RPJM Kota Padang 2009-2014 86 pengelolaan administrasi bagi kegiatan investasi. Peran pemerintah sebagai mediator antara komunitas lokal dan investor amat menentukan bagi kelancaran dan percepatan pembangunan daerah yang sangat bergantung kepada peningkatan investasi. 5.2 Visi dan Misi Pembangunan Nasional 2010-2014 dan Visi dan Misi Pembangunan Propinsi Sumatra Barat Tahun 2010-2014 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN tahun 2010-2014 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tanggal 20 Januari tahun 2010. Dalam RPJMN tersebut telah ditetapkan Visi Indonesia tahun 2014 adalah Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Berdasarkan visi tersebut Misi yang ditetapkan adalah:

1. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang sejahtera

dengan mempertahankan ketahanan pangan, ketahanan energi, pengarusutamaan maslah lingkungan, melakukan koreksi terhadap kebebasan pasar yang tanpa batas dan melakukan regulasi dan pengawasan yang cukup, penciptaan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehat, yang dibangun diatas prinsip tata kelola yang baik, efisien dan adil serta penciptaan keseimbangan pembangunan antar perkotaan.

2. Memperkuat Pilar-pilar Demokrasi melalui penyempurnaan struktur

politik dengan menitik beratkan pada pelembagaan demokrasi dengan menata hubungan antara kelembagaan politik dan lembaga pertahanan dan keamanan dalam kehidupan bernegara. Selain itu peningkatan kinerja lembaga-lembaga penyelenggara negara dalam menjalankan kewenangannya dan fungsi-fungsi yang diberikan oleh konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya dalam pelaksanaan otonomi daerah peningkatan seleksi publik yang terbuka bagi pejabat publik dan politik terus dilakukan

3. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang, melalui

pembangunan merata di semua bidang, percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh sehingga dapat melahirkan rasa keadilan bagi masyarakat. Oleh karena itu wilayah-wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar perlu dikembangkan. Percepatan pembangunan kota-kota kecil khususnya di luar pulau Jawa perlu dilakukan sehingga dapat berperan dalam menggerakkan pembangunan wilayah. Dalam rangka pembangunan berkeadilan tersebut perhatian yang lebih diberikan kepada masalah ketenagakerjaan, masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal dan wilayah bencana. Sedangkan dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender peningkatan akses dan partisipasi perempuan akan ditingkatkan, begitu juga perlindungan terhadap perempuan dan anak akan terus dilanjutkan. RPJM Kota Padang 2009-2014 87 Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut maka prioritas pembangunan tahun 2010-2014 adalah : 1. Reformasi Birokrasi dan tata Kelola melalui pemantapan 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8. Energi 9. Lingkungan hidup dan pengelolaan Bencana 10. Daerah tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik 11. Kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi Selanjutnya melihat kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah di tingkat Propinsi, Propinsi Sumatra Barat telah menetapkan visinya yaitu : Terwujudnya Sumatra Barat Madani Yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat Sedangkan misi yang ditetapkan adalah 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang agamais dan berbudaya berdasarkan ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”; 2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional; 3. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berkualitas tinggi; 4. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang sejahtera, sehat, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regional dan global; 5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut maka prioritas pembangunan Propinsi Sumatra Barat lebih diarahkan kepada : 1. Pengamalan ABS-SBK Dalam Kehidupan Masyarakat. 2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan. 3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan. 4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat. 5. Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan dan Komoditi Unggulan. 6. Pengembangan Industri Pengolahan,Jasa dan Perdagangan. 7. Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya 8. Percepatan Penurunan Tingkat Kemiskinan. 9. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat. 10. Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Alam. 11. Pelestarian Lingkungan Hidup.

5.3 Visi Pembangunan Kota Padang Tahun 2009-2014