2009-2014
BAB 6
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah kebijakan pembangunan daerah adalah turunan dari visi dan misi serta tujuan dan sasaran. Strategi adalah cara mewujudkan kemajuan
yang menggambarkan kerangka upaya yang terstruktur dengan kaidah rasional dan fungsional serta proporsional. Arah kebijakan pembangunan sebagai haluan
dari proses yang terancang dan terpadu untuk mencapai tujuan pembangunan melalui program aksi yang diupayakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
bersama mitra kerjanya. Prioritas yaitu pilihan program aksi yang dikembangkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah bersama pelaku pembangunan lainnya
karena bersifat strategis dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran sebagai metropolitan.
Strategi, arah kebijakan dan prioritas telah mengarah kepada proses peletakan dasar sebagai metropolitan dalam kebijakan bersifat komprehensif dan
integratif. Strategi pembangunan yang meliputi konsolidasi dan reorganisasi serta revitalisasi dan redistribusi diharapkan dapat memicu dan memacu pembangunan
di kawasan tersebut. Prioritas pembangunan dalam kerangka metropolitan mulai dari pengembangan organisasi pemerintahan sampai kepada kerja sama dan
kemitraan dalam mewujudkan metropolitan tersebut. Kebijakan, strategi dan prioritas dari pemerintah daerah yang terlibat dalam proses metropolitan ini harus
bersifat terpadu dan terkendali, sehingga percepatan terwujudnya Padang Kota Metropolitan dapat dicapai.
6.1. Strategi Pembangunan
Strategi pembangun dirumuskan berdasarkan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman seterusnya prospek dalam jangka
waktu perencanaan. Ada 6 enam strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran yang meliputi aspek internal dan eksternal serta
silang sehingga masalah pembangunan dapat diatasi oleh pemerintah bersama masyarakat. Strategi internal berkait dengan organisasi dan budaya kerja serta
reorganisasi sedangkan strategi eksternal menyangkut revitalisasi fungsi kelembagaan sosial dan strategi silang berkaitan dengan sinkronisasi kebijakan
dalam kerja sama pembangunan. Keenam strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Revitalisasi fungsi dan peran dari kelembagaan sosial dan budaya Fungsi dan peran lembaga sosial dan budaya dianggap makin melemah
dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun sehingga perlu revitalisasi. Revitalisasi fungsi lembaga agama, adat, sosial-
budaya untuk menaikkan daya rekat bangsa sehingga terhindar dari konflik, krisis, bencana melalui pengembangan forum interaksi sosial-budaya yang
melibatkan tigo tungku sajarangan. Revitalisasi peran melalui kebijakan ‘kembali bernagari’ sebagai basis pembangunan sosial-budaya.
2. Meningkatkan Disiplin dan perbaikan budaya kerja
RPJM Kota Padang 2009-2014
102
Perbaikan kinerja dan citra terkait dengan pelayanan umum amat bergantung kepada adanya kedisiplinan seluruh aparatur negara. Untuk itu diperlukan
adanya sistem pengendalian kepegawaian yang lebih baik dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung untuk meningkatkan budaya kerja. Selain
itu perbaikan budaya kerja yang dipengaruhi oleh faktor pembinaan, pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Faktor kepemimpinan yang
amanah dan berwibawa sebagai panutan amat berperan dalam konsolidasi dan perbaikan kinerja
3. Mengembangkan dan meningkatkan teknologi informasi Pengembangan dan peningkatan penerapan teknologi dan informasi
merupakan sarana yang efektif dalam upaya penyebarluasan informasi kepada pemangku kepentingan. Kecepatan informasi sangat membutuhkan
adanya penerapan teknologi yang memadai sehingga informasi yang disampaikan merupakan informasi yang terbaru dan dapat digunakan secara
cepat dan tepat.
4. Reorganisasi dan desentralisasi kewenangan dan urusan Peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan umum dipengaruhi
jarak dan waktu serta biaya sehingga penentuan titik pelayanan sangat menentukan. Proses ini berkait dengan reorganisasi seterusnya
desentralisasi kewenangan dalam kerangka efektivitas pelayanan dan optimalitas kepuasan. Dukungan sistem komputer memberi nilai tambah
terhadap proses desentralisasi kewenangan dan urusan tersebut.
5. Meningkatkan jiwa kepemimpinan dan menciptakan harmonisasi hubungan antar lembaga.
Terlaksananya fungsi-fungsi pemerintahan sangat ditentukan adanya harmonisasi hubungan antar kelembagaan. Selain itu adanya konsistensi
dan integritas kepemimpinan akan memberikan dorongan bagi pelaksanaan tugas-tugas pelayanan masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, sehingga dapat dikendalikan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
6. Pelaksanaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang murah bagi masyarakat.
Masalah pendidikan dan kesehatan merupakan masalah paling mendasar yang menjadi fokus perhatian dalam melaksanakan pelayanan publik. Sektor
pendidikan dan kesehatan juga merupakan suatu sub sistem dari sistem pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi
tantangan global yang semakin kuat. Oleh karena itu penciptaan pendidikan dan kesehatan yang murah dan terjangkau oleh masyarakat memiliki arti
penting dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
7. Menyiapkan perangkat pendukung pelaksanaan penertiban di tengah masyarakat
Untuk terciptanya ketertiban di tengah masyarakat maka ketersediaan perangkat pendukung untuk pengaturannya sangatlah diperlukan. Untuk itu
perlu dipersiapkan berbagai produk hukum sebagai perwujudan adanya kepastian hukum serta upaya pengawasan dalam pelaksanaannya di
tengah-tengah masyarakat.
RPJM Kota Padang 2009-2014
103
8. Memberikan dorongan untuk terciptanya kepedulian masyarakat terhadap kebencanaan.
Sebagai suatu Kota yang letak dan posisinya memiliki potensi terjadinya berbagai bencana maka warga Kota sudah seharusnya menyadari atas
kondisi tersebut. Oleh karena itu penyadaran dan partisipasi terhadap kebencanaan bagi masyarakat sangat diperlukan agar kesiagaan terhadap
kebencanaan tersebut menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.
9. Melaksanakan Rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca gempa tahun 2009 Kesepakatan yang telah ditandatangani bersama antara Pemerintah Kota
Padang dengan DPRD Kota Padang menjadi sangat prioritas untuk diwujudkan, agar normalisasi suasana kehidupan Kota Pasca gempa tahun
2009 dapat tercipta.
10.Pengendalian pemanfaatan tata ruang Kota. Pemanfaatan ruang kota akan selalu dipengaruhi oleh potensi dan
permasalahan internal dan eksternal Kota. Daya dukung dan daya tampung ruang adalah faktor utama yang mempengaruhi kebijakan pengembangan
Kota. Oleh karena itu pengendalian terhadap pemanfaatan ruang sangatlah diperlukan agar dapat lebih bermanfaat dan berdaya guna bagi
pengembangan kota sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah kota yang telah ditetapkan.
11. Penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan Perhubungan merupakan urat nadi dari kehidupan perkotaan khususnya
dalam mendukung aktivitas perekonomian masyarakat. Perhubungan tersebut sangat ditentukan oleh adanya fasilitas sarana dan prasarana jalan
yang baik, sehingga mampu memobilisasi berbagai aktivitas masyarakat. Oleh karena itu penyempurnaan fasilitas umum, prasarana jalan dan
perhubungan tersebut merupakan strategi yang memiliki nilai tinggi dalam menciptakan kehidupan perkotaan yang tertib serta dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi kota kepada tingkat yang lebih baik.
12.Pengelolaan wilayah strategis dan peningkatan kerja sama antar daerah Pengembangan Wilayah-wilayah strategis kota sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam RTRW merupakan strategi untuk mendorong aktivitas hinterland wilayah sekitarnya. Melalui penanganan wilayah strategis tersebut
diharapkan akan dapat mendorong pemerataan pembangunan dan sekaligus menggerakkan berbagai potensi Kota sehingga memberikan peranan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
13. Redistribusi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan kawasan Pemerataan pembangunan kawasan pinggiran melalui pengembangan
satelit-satelit sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial dalam kerangka menuju metropolitan. Pembangunan prasarana dan sarana
sebagai pemicu dan pemacu bagi redistribusi pertumbuhan dan pemerataan untuk keadilan dimana keberhasilannya amat bergantung kepada partisipasi
masyarakat terutama penyediaan lahan.
14. Sosialisasi dan komunikasi serta persuasi untuk berpartisipasi
RPJM Kota Padang 2009-2014
104
Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dipengaruhi faktor informasi dan komunikasi melalui proses sosialisasi rencana dan mekanisme
partisipasi. Selain itu dipengaruhi faktor persuasi atau pengajakan oleh para pemimpin melalui mekanisme interaksi sosial. Faktor kesesuaian rencana
dan kebutuhan amat menentukan tingkat keberhasilan sehingga intensitas interaksi terutama kualitasnya perlu ditingkatkan
15.Meingkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan
Keberhasilan penanganan kemiskinan sangat tergantung kepada adanya partisipasi masyarakat, dunia usaha dan aktivitas Pemerintah daerah.
Simbiosis ketiga peran tersebut akan dapat memberikan dorongan terhadap upaya-upaya pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu kepedulian dan
partisipasi ketiga peran tersebut sangat diperlukan agar percepatan dalam pengentasan kemiskinan dapat dicapai.
16.Mendorong peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat Peningkatan perekonomian Kota sangat ditentukan oleh 9 sembilan sektor
lapangan usaha, yaitu Pertanian, Pertambangan penggalian, industri pengolahan, Listrik, air dan gas, bangunan, perdagangan, hotel dan
restoran, Pengangkutan dan komunikasi, Keuangan persewaan dan jasa perusahaan, Jasa-jasa. Stimulus terhadap sektor-sektor tersebut sangatlah
diperlukan agar aktivitas dari masing-masing sektor tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini lebih lanjut akan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi Kota.
17.Koordinasi dan sinkronisasi dalam upaya pemberdayaan komunitas miskin Kemiskinan bersifat multi dimensi sehingga pengentasannya melalui
pemberdayaan komunitas miskin dari pendekatan ekonomi-keuangan dan sosial-budaya. Koordinasi antar pelaku dalam kebijakan melalui penetapan
kelompok sasaran dan pola stimulus yang dikembangkan. Sinkronisasi menyangkut keterpaduan program sehingga tidak ada kelompok sasaran
yang terabaikan sebaliknya menjadikan kebijakan lebih efektif.
18. Mendorong meningkatnya investasi Daerah Investasi merupakan bagian terpenting dalam aktivitas perekonomian Kota.
Adanya investasi akan menimbulkan terciptanya lapangan usaha sehingga akan sangat berperan bagi peningkatan penyerapan tenaga kerja. Hal ini
lebih lanjut akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang secara multiplier efek akan memberikan dorongan terhadap aktivitas ekonomi
masyarakat. Sejalan dengan itu peningkatan investasi tersebut akan dapat memberi dampak kepada pengurangan angka pengangguran dan sekaligus
dapat menjadi salah satu bagian dalam upaya pengentasan kemiskinan.
6.2. Arah Kebijakan Pembangunan