kelangsungan kehidupan masyarakat dalam jangka menengah dan panjang. Kesejahteraan terwujud jika peluang usaha makin meningkat terutama
peningkatan kemakmuran dimana pengangguran makin berkurang. Kesejahteraan juga merefleksikan makin berkurangnya tingkat kemiskinan sehingga konflik sosial
sebagai akibat kualitas kemiskinan juga menurun. Oleh sebab itu upaya peningkatan investasi daerah sebagai unsur terpenting dalam perekonomian
harus diupayakan melalui proses pengembangan kapasitas aparatur dalam mengurus investasi mulai dari perizinan sampai pengawasan dan pengendalian
secara terpadu dan berkelanjutan.
Kondisi kehidupan masyarakat yang religius, aman, sejahtera sudah selaras dengan visi RPJP 2004-2020, ”terwujudnya masyarakat madani yang
sejahtera berbasis industri, perdagangan dan jasa-jasa yang berdaya saing tinggi dalam kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur”. Penggal kedua dari proses
panjang yang berkelanjutan ini terus diupayakan dengan melanjutkan visi RPJM 2004-2009 yaitu terwujudnya Kota Padang sebagai pusat perekonomian dan pintu
perdagangan terpenting di Indonesia bagian barat tahun 2008. Dengan masuknya unsur metropolitan maka target semakin diperbesar dan diperluas dalam kerangka
mengakomodasi perubahan orientasi ekonomi economic shifting baik pada skala regional dan nasional maupun global.
5.4 Misi Pembangunan Kota Padang Tahun 2009-2014
Berdasarkan visi tersebut maka dirumuskan misi pembangunan daerah yang memberi tekanan kepada tiga elemen utama dari visi yaitu mewujudkan
kondisi yang religius, aman dan sejahtera. Misi sebagai upaya yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan visi maka misi ini akan menguraikan secara
ringkas tentang rencana dan kebijakan serta strategi dan prioritas yang perlu dikembangkan. Dengan demikian visi dan misi sebagai hak dan kewajiban serta
tanggung jawab dari semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan pembangunan. Menjadi hak sebagai hakikat kebersamaan sedangkan kewajiban
sebagai wujud kesadaran tentang proses dan tanggung jawab sebagai bentuk kepedulian untuk bersikap proaktif. Misi pembangunan Kota Padang tahun 2009 -
2014 adalah :
a. Mewujudkan Kota Padang yang Religius b. Mewujudkan Kota Padang yang Aman
c. Mewujudkan Kota Padang yang Sejahtera dalam kerangka menuju
Padang Metropolitan
Uraian misi menjadi arah kebijakan dan strategi serta prioritas per satuan kerja memberikan pemahaman tentang keterkaitan antar pelaku dalam proses
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Keterkaitan itu dirangkai oleh masing-masing misi dimana setiap satuan kerja yang terlibat dan terkait serta
berkepentingan akan terakomodasi rencana dan kebijakan serta strategi dan prioritasnya dalam upaya perwujudan misi tersebut. Oleh sebab itu keterpaduan
yang diwujudkan melalui koordinasi dan keterkendalian melalui monitoring dan evaluasi akan memberi kemudahan dalam mewujudkannya. Jika proses ini dapat
berlangsung dibawah kepemimpinan yang amanah dan berwibawa maka tujuan dan sasaran pembangunan dapat diwujudkan secara efektif dan efisien.
RPJM Kota Padang 2009-2014
91
Kota Padang yang Religius dapat dicapai melalui peningkatan
kemampuan aparatur pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dibawah kepemimpinan yang amanah dan berwibawa dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang kuat dan bersih. Selain itu juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam beragama, beradat, berbudaya serta membangun kehidupan
sosial budaya bagi terwujudnya masyarakat yang tanggap dan peduli. Keseluruhan proses ini melibatkan upaya keterpaduan kebijakan antar lembaga
dengan cara mengupayakan kerja sama dan kemitraan antara pelaku pembangunan sehingga hakikat religius sebagai falsafah kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dapat diwujudkan melalui peningkatan kompetensi publik dalam rangka mencerdaskan bangsa.
Kota Padang yang Aman dapat dicapai melalui peningkatan kesadaran
tentang hakikat hidup bersama dan kebersamaan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban sebagai prasyarat bagi kelangsungan kehidupan tersebut. Rasa
aman hanya dapat diwujudkan apabila seluruh pemangku kepentingan membutuhkan sekaligus merasakan nikmatnya suasana yang aman dan tertib
tersebut sehingga menjadikannya sesuatu yang amat penting. Oleh sebab itu dukungan masyarakat dalam membangun sangat menentukan terutama
keterlibatan dalam pengadaan tanah untuk pembangunan prasarana dan sarana melalui proses penataan ruang dan pengembangan kawasan. Selain itu terlibat
dalam memelihara prasarana dan sarana serta lingkungan hidup dan penanggulangan bencana.
Kota Padang yang Sejahtera dapat dicapai melalui peningkatan investasi
dan kegiatan ekonomi sehingga terbuka peluang usaha dan kesempatan kerja yang semakin besar. Diharapkan dapat mengurangi pengangguran dan
kemiskinan sehingga tingkat kesejahteraan sosial dapat meningkat secara signifikan secara berkelanjutan. Selain itu mewujudkan daya saing daerah melalui
pengembangan sektor unggulan dan kawasan-kawasan andalan sehingga terjadi akumulasi pertumbuhan untuk mempercepat proses menuju metropolitan. Oleh
sebab itu perlu dikembangkan kerja sama pembangunan antar lembaga dan antar daerah terutama untuk mengarahkan dan mengendalikan urbanisasi dalam
rangka mewujudkan kota yang tumbuh cepat namun terkendali perkembangannya.
Berdasarkan karakteristik metropolitan yang mengandung 5 lima unsur yaitu demografi, geografi, ekonomi keuangan, sosial budaya dan politik
pemerintahan maka wilayah yang termasuk kawasan metropolitan yaitu sebagian wilayah di Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok dan Kabupaten Pesisir
Selatan. Kerja sama dengan wilayah Hinterland maupun dengan daerah lainnya akan dapat mendorong berkembangnya Kota Padang menuju Kota Metropolitan.
Pola metropolitan yang mengakomodasi kelima bagian wilayah yang bertetangga ini dapat disingkat menjadi PAdang, AroSUka, PariaMAN Dan painAN yaitu
PASUMANDAN. Pengertian pasumandan sebagai pendamping mempelai atau raja dapat berarti posisi Kota Padang sebagai pintu gerbang yang menjaga posisi
daerah Sumatra Barat dalam menerima kedatangan turis atau aliran investasi.
Upaya mewujudkan Kota Padang yang Religius, Aman dan Sejahtera sangat bergantung kepada komitmen atau kesungguhan semua pemangku
kepentingan termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Jika dewan dapat melaksanakan fungsi legislasi dan
RPJM Kota Padang 2009-2014
92
anggaran serta pengawasan dengan baik maka misi ini dapat diwujudkan dengan membentuk dan mengubah peraturan daerah untuk mendukung proses
pembangunan. Selain itu melalui fungsi anggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran akan mendorong percepatan proses pembangunan
sektoral khususnya pengembangan kawasan dalam kerangka metropolitan sehingga keselarasan gerak antara pihak legislatif dan eksekutif dapat
diwujudkan.
5.5 Tujuan Pembangunan Kota Padang