INVESTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL •฀ Programs/activities฀of฀Community฀Development฀Rp19฀billion.

INVESTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL •฀ Programs/activities฀of฀Community฀Development฀Rp19฀billion.

•฀ Environmental฀costs฀Rp69.32฀billion. Penyelenggaraan program dan kegiatan tanggung jawab sosial Antam pada tahun 2010 menyerap dana sebesar Rp283,65 miliar. Jumlah ini naik dibanding total dana pada tahun 2009 sebanyak Rp161,31 miliar. Secara rinci, besaran dana untuk membiayai tanggung jawab sosial selama tahun 2010, terdiri dari: (SO1)

•฀ Program/kegiatan฀pengembangan฀masyarakat฀Rp163฀miliar. •฀ Program/kegiatan฀Program฀Kemitraan฀Rp32,33฀miliar.฀ •฀ Program/kegiatan฀Bina฀Lingkungan฀Rp19฀miliar. •฀ Biaya฀lingkungan฀Rp69,32฀miliar.

95

www.antam.com ANTAM 2010 Sustainability Report

96

Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010 www.antam.com

Rekaman Peristiwa

Card Record

Sambutan Dewan Komisaris

Message from the Board of Commissioners

Sambutan Direksi

Message from the Board of Directors

Profil Antam

Our Profile

Pengantar Laporan Keberlanjutan

Sustainability Report Introduction

Tata Kelola Antam

Governance of Antam

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Responsibility Towards Environment

K egiatan penambangan nikel di Pulau Gebe dimulai tahun 1979 dengan pasar utama adalah ekspor ke negeri matahari terbit, Jepang. Kehadiran kegiatan operasi tambang pada satu

sisi mampu menggerakkan perekonomian setempat, namun pada sisi lain membuat persoalan baru karena warga setempat cenderung meninggalkan mata pencaharian tradisional sebagai petani dan nelayan. Mereka memilih mengandalkan penghasilan dari kegiatan operasi tambang.

Kian menipisnya cadangan nikel di Pulau Gebe, serta beralih fungsinya sebagian kawasan Pulau Gebe menjadi hutan lindung, memaksa Antam menghentikan kegiatan operasi tambang dan menutup tambang pada tahun 2004. Tentu saja putusan ini disertai berbagai kegiatan pasca-tambang, yang bermuara pada upaya memandirikan kemampuan ekonomi warga dengan mengembalikan potensi lokal yang ada di Pulau Gebe.

Hanya saja hal tersebut menghadapi kendala, yakni karakteristik dan kondisi sosial-geografis Pulau Gebe, yang berujung pada rasa tidak puas sejumlah warga di beberapa desa, dan berakhir dengan aksi unjuk rasa pada bulan Februari 2010 yang dimotori elemen mahasiswa setempat. Namun dengan dialog intensif, akhirnya diperoleh kesepahaman bahwa Antam tidak akan pernah membiarkan begitu saja Pulau Gebe dan warganya menjadi terlantar pasca penutupan tambang.

Sebagai tindak lanjut, Antam melaksanakan berbagai kegiatan yang intinya ditujukan untuk mempercepat pemulihan kondisi lingkungan di bekas lokasi tambang dan memberdayakan perekonomian warga. Salah satu kegiatan adalah kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Khairun di Ternate untuk memberikan pendampingan pada warga sehingga benar-benar mampu menciptakan dan menjalankan peluang kerja maupun usaha baru demi kehidupan yang lebih berkualitas.

Adapun bentuk-bentuk kegiatan yang sudah dijalankan adalah: •฀ Pelaksanaan di bidang perikanan dalam bentuk pelatihan

perikanan bagan apung, gyop dan rumput laut. •฀ Pelaksanaan di bidang peternakan adalah pelatihan budidaya sapi dan kambing. •฀ Pelaksanaan di bidang pertanian meliputi budidaya tanaman hortikultura dan tanaman pangan. •฀ Untuk pengolahan hasil produk adalah dengan persiapan izin perusahaan industri rumah tangga (PIRT) dan pendampingan pengolahan hasil produk.

•฀ Persiapan pendirian koperasi. •฀ Pelaksanaan kecakapan hidup (kegiatan perbengkelan)

meliputi pelatihan/magang.

N ickel mining activities on Gebe Island began in 1979 with the main market is exports to Japan. The presence of mining operations on the one hand is able to move the local economy,

but on the other hand create new problems for local residents who tend to leave the traditional livelihood as farmers and fishermen. They chose to rely on mining operations for their source of income.

Worsening depletion of nickel on Gebe Island, as well as the conversion of function in some parts of Gebe Island as protected forests, have forced Antam to halt operating the mine and closed it in 2004. This decision was followed by a variety of post- mining activities, which led to the efforts to create the residents’ independent economic capacity by restoring local potentials on Gebe Island.

However, the efforts faced several obstacles, namely the characteristics and socio-geographical conditions of Gebe Island, which led to dissatisfaction of some residents in several villages, and ended with a rally in February 2010 which mobilized by elements of the local students. But with intensive dialogue, an understanding had been reached that Antam will never abandon Gebe Island and its people after mine closure.

As a follow-up, Antam has carried out various activities which essentially aimed to accelerate the recovery of environmental conditions in the former mine site and empower people’s economy. One of the activities is cooperation with the Bogor Institute of Agriculture (IPB) and the Khairun University in Ternate to provide assistance to the residents to enable them to create and run a new business and employment opportunities for

a better quality of life. The activities that have been carried out are as follows: •฀ The implementation of the fisheries sector in the form of

floating fish culture training, gyop and seaweed. •฀ Implementation of training for cow and goat farming. •฀ Implementation of agriculture sector including horticulture

and food crops cultivation. •฀ For product processing by processing permit of domestic

industries preparation (PIRT) and facilitation of product processing.

•฀ Preparation for the establishment of cooperatives. •฀ Implementation of life skills (workshop activities) including

training/apprenticeship.