PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI TNGHS: TERBESAR DI ASIA TENGGARA TNGHS BIODIVERSITY CONSERVATION CENTER: THE BIGGEST IN SOUTHEAST ASIA
PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI TNGHS: TERBESAR DI ASIA TENGGARA TNGHS BIODIVERSITY CONSERVATION CENTER: THE BIGGEST IN SOUTHEAST ASIA
K ntam’s commitment in maintaining biodiversity in
esungguhan Antam menjaga keanekaragaman
A Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) has been
hayati di Taman Nasional Gunung Halimun
Salak (TNGHS) diwujudkan dalam kerjasama dengan realized in cooperation with the Forestry Ministry through Kementerian Kehutanan, melalui peresmian TNGHS
the inauguration TNGHS as the Biodiversity Conservation sebagai Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati.
Center. The inauguration was conducted on December Peresmian dilakukan pada 27 Desember 2010 oleh
27, 2010 by Forestry Minister Zulkifli Hasan and Antam Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Direktur Utama
President Director. TNGHS Biodiversity Conservation Antam. Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS
Center includes the development of various facilities, meliputi pembangunan berbagai sarana, seperti Pusat
such as the Center for Research and Education of Native Penelitian dan Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli
Trees and Plants (P4TA), the Indigenous Tree Seeding and (P4TA), Pusat Pembenihan dan Penanaman Pohon Asli,
Planting Center, and nursery facilities. Additionally, a serta sarana pembibitan. Selain itu akan dibangun Pusat
Center of Reclamation and Land Restoration will be built. Reklamasi dan Restorasi Lahan. Nantinya Pusat Konservasi
The TNGHS Biodiversity Conservation Center will be the Keanekaragaman Hayati TNGHS akan menjadi pusat
largest biodiversity center in Southeast Asia. (EN14) keanekaragaman hayati terbesar di Asia Tenggara. (EN14) Along with the inauguration TNGHS Biodiversity Bersamaan peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman
Conservation Center, released endemic endangered Hayati TNGHS, dilakukan pelepasan ke alam satwa
species Javan hawk eagle (Spizaetus bartelsi) to its natural langka endemik yang populasinya terancam punah
habitat around UBP Gold Pongkor. The Javan hawk eagle, (endangered) yakni Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) di
according to some references, is considered identical with sekitar UBP Emas Pongkor. Elang Jawa menurut sejumlah
the Indonesia state symbol of Garuda. Although their referensi dianggap identik dengan lambang negara RI
existence is spread from the western tip to the eastern yakni Garuda. Meski tersebar dari ujung barat hingga
tip of Java island, this species is increasingly rare as the ujung timur Pulau Jawa, namun keberadaan satwa ini
primary forest and hilly areas, which are their habitat, kian langka seiring menyusutnya luasan hutan primer
are shrinking. The number of Javan hawk eagle is now dan daerah perbukitan yang menjadi habitatnya. Jumlah
estimated between 600-1,000 in the wild. Besides Javan Elang Jawa kini diperkirakan berkisar antara 600-1.000
hawk eagle, another endangered species Javan gibbons ekor saja di alam liar. Selain Elang Jawa, di TNGHS ini juga
(Hylobates moloch) also live within TNGHS. (EN15) terdapat Owa Jawa (Hylobates moloch) yang termasuk satwa yang harus dilindungi. (EN15)
37
www.antam.com ANTAM 2010 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010 www.antam.com
Rekaman Peristiwa
Card Record
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi
Message from the Board of Directors
Profil Antam
Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan
Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam
Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Responsibility Towards Environment
Antam melakukan identifikasi serta inventarisasi flora/fauna langka yang dilindungi, baik oleh daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List maupun perundang-undangan
Indonesia. Ada beberapa spesies fauna dilindungi yang ditemukan di lokasi operasi pertambangan di unit bisnis Antam. Spesies ini dikonservasi melalui penangkaran, bekerjasama dengan pihak lain.
Spesies Langka dan Dilindungi (EN15)
No Nama Spesies Name of Species
Lokasi Location
Status 1. Anoa (Bubalus depressicornis)
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
Terancam punah Endangered
2. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
UBP Emas Pongkor
UBP Gold Pongkor
Terancam punah Endangered
3. Kepiting Kenari (Birgus latro) UBP Gebe UPT Gebe
Data Kurang Data Defecient
4. Owa Jawa (Hylobates moloch)
UBP Emas Pongkor
UBP Gold Pongkor
Terancam punah Endangered
Kegiatan lain adalah pembibitan dan penanaman tanaman asli yang selama ini tumbuh di kawasan TNGHS. Sampai akhir tahun 2010, sudah ditanam 1.108 pohon di lahan seluas 0,5 ha di lokasi Kopo, terdiri dari pohon rasamala (Altingia axelsa Noronha), pohon puspa (Schima walichii), pohon manglid (Manglietia glauca BI) dan pohon ganitri (Elaeocarpus ganitrus).