Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

1.2 Identifikasi Masalah

Proses pembelajaran berbicara khususnya bercerita menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan jelas, urut, dan lengkap sesuai dengan isi cerita, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya keterampilan berbicara khususnya bercerita siswa kelas VII I SMP Negeri 3 Kudus. Adapun identifikasi masalah yang mempengaruhi rendahnya keterampilan berbicara khususnya bercerita siswa kelas VII I SMP Negeri 3 Kudus disebabkan beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal lahir dalam diri siswa sendiri, sebagai berikut. 1 Siswa kurang percaya diri berbicara di depan umum, karena siswa tidak pernah berlatih bercerita di depan kelas, siswa akan malu jika harus bercerita di depan kelas. Bercerita di depan umum merupakan hal yang menakutkan, sehingga siswa kurang terampil bercerita di depan umum. 2 Siswa kurang berminat dalam pembelajaran bercerita, menurut siswa pembelajaran bercerita merupakan pembelajaran yang membosankan. Siswa sering menunjukkan perilaku aneh ketika pembelajaran bercerita. Mereka menganggap bercerita di depan umum sangat sulit dan menakutkan. 3 Siswa tidak menguasai materi yang diceritakan. Masalah ini terjadi karena selama ini hal-hal yang diceritakan oleh siswa adalah hal-hal yang belum diketahui oleh siswa atau kurang dikuasai siswa sehingga menyebabkan siswa kesulitan untuk menyampaikan cerita kepada pendengar. Selain itu siswa merasa tidak percaya diri karena tidak menguasai materi yang akan diceritakan. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari guru. Guru kurang melakukan variasi dalam pembelajaran bercerita sehingga siswa merasa jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, guru juga kurang variatif menggunakan teknik dan media pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian , masalah yang akan diatasi adalah kurangnya keterampilan bercerita siswa yang disebabkan oleh tingkat percaya diri siswa yang rendah, kurangnya minat dalam pembelajaran bercerita, dan siswa tidak menguasai materi yang diceritakan yang disebabkan guru kurang melakukan variasi dalam pembelajaran.

1.4 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

11 21 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

(ABSTRAK) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 189

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13