Wawancara Dokumentasi Instrumen Nontes

terhadap cara mengajar guru peneliti, 6 Saran siswa untuk pembelajaran bercerita yang telah dilakukan.

3.4.2.3 Wawancara

Selain menggunakan pedoman observasi, jurnal, pengambilan data dalam penelitian menggunakan instrument pedoman wawancara. Pedoman wawancara dipakai untuk mengambil data menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin, yaitu teknik wawancara yang merupakan teknik kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Wawancara dilakukan pada semua siswa, dilakukan dengan semua siswa yang pandai, siswa yang sedang, dan siswa yang kurang dalam keterampilan bercerita dengan alat peraga, kemudian wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan mendiskusikannya. Informasi secara langsung dapat dilihat melalui wawancara dengan siswa. Dalam wawancara, siswa ditanya tentang tanggapan atau pendapat yang bekaitan dengan materi dan pembelajaran bercerita menggunakan alat peraga media wayang golek melalui teknik cerita berangkai. Sehingga peneliti tahu apa yang menjadi hambatan atau kesulitan siswa dalam pembelajaran bercerita menggunakan alat peraga yang baru saja berlangsung. Aspek-aspek yang diwawancarakan adalah 1 Perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran bercerita. 2 Penyebab kesulitan siswa dalam bercerita. 3 Perasaan siswa ketika tampil bercerita menggunakan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek. 4 Hambatan kesulitan yang dialami siswa ketika bercerita menggunakan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek. 5 Pendapat siswa tentang pembelajaran bercerita menggunakan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek.

3.4.2.4 Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan belajar mengajar di kelas pada waktu proses penelitian berlangsung. Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini berupa dokumentasi foto. Pengambilan data dengan dokumentasi foto ini digunakan untuk memperoleh gambaran secara visual tentang pembelajaran yang dilakukan. Pengambilan dokumentasi difokuskan pada aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 1. Aktivitas siswa pada waktu pembelajaran; 2. Aktivitas siswa pada waktu diskusi kelompok; 3. Aktivitas siswa pada waktu bercerita di depan kelas secara kelompok.

3.5 Uji Instrumen

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

11 21 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

(ABSTRAK) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 189

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13