2.2.2.2.1 Faktor kebahasaan
1 Ketepatan ucapan
Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang kurang tepat dapat mengalihkan
perhatian pendengar. Hal ini akan mengganggu keefektifan berbicara. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang kurang tepat atau cacat akan menimbulkan kebosanan,
kurang menyenangkan, kurang menarik atau setidaknya dapat mengalihkan perhatian pendengar Arsyad dan Mukti 1998: 17
2 Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai
Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai akan menyebabkan masalahnya mendai
menarik. Tapi jika nada, tekanan pembicaraan biasa dan datar-datar saja maka masalah kejemuan akan muncul dalam pembicaraan tersebut. Arsyad dan Mukti
1998: 17
3 Pilihan kata diksi
Mustakim 1994: 41 berpendapat bahwa agar dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, dan pikiran secara tepat, dalam berbahasa baik lisan maupun tulis,
pemakai bahasa hendaknya dapat memenuhi beberapa kriteria dalam pemilihan kata,
yaitu ketepatan, kecermatan, dan keserasian. Pilihan kata adalah hasil dari proses atau tindakan tersebut.
4 Ketepatan sasaran pembicaraan
Ketepatan sasaran pembicaraan ini menyangkut pemakaian kalimat. Seorang pembicara harus mampu menyusun kalimat efektif, kalimat yang mengenai sasaran
sehingga mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan atau menimbulkan akibat. Kalimat yang efektif memilih keterampilan atau menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar. Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri keutuhan, kesatuan gagasan, perpautan, pemusatan, perhatian, dan kehematan.
Arsyad dan Mukti 1998: 19 Mustakim 1994: 56 berpendapat berkenaan dengan faktor lawan bicara, hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah, 1 siapa lawan bicara, 2 bagaimana kedudukan atau status sosialnya, 3 seberapa dekat hubungan pembicara dan lawan bicara akrab
atau tidak akrab
2.2.2.2.2 Faktor nonkebahasaan