Jurnal Guru Hasil Jurnal

sekelompok dapat menjadikan mereka percaya diri dan tidak takut untuk bercerita, karena mereka tidak bercerita sendiri, melainkan dengan teman sekelompoknya. Kesulitan yang dialami siswa ketika bercerita adalah dalam memperagakan wayang golek tersebut. Beberapa siswa menyatakan mengalami kesulitan ketika memperagakan wayang golek tersebut. Hal ini disebabkan karena wayang golek merupakan hal baru bagi mereka, dan mereka baru pertama kali memperagakan wayang golek. Menurut siswa teknik cerita berangkai dan media wayang golek dapat memudahkan mereka untuk bercerita. mereka dapat lebih percaya diri untuk bercerita, dan mereka dapat mengekspresikan cerita tersebut melalui gerak wayang golek. Selain itu, dengan menggunakan media wayang golek juga dapat melestarikan budaya Indonesia.

4.1.1.3.3 Hasil Jurnal

Jurnal dalam penelitian ini ada dua yaitu jurnal guru dan siswa. Kedua jurnal tersebut berisi ungkapan perasaan atau tanggapan guru dan siswa selama pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek.

4.1.1.3.3.1 Jurnal Guru

Pengisian jurnal guru dilakukan oleh peneliti sebagai guru kelas saat penelitian. Jurnal guru ini berisi segala hal yang dirasakan guru selama pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang terdapat dalam jurnal guru yaitu; 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran bercerita; 2 keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran; 3 kesan guru terhadap pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek; 4 respon siswa terhadap penggunaan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek; 5 perkembangan keterampilan bercerita siswa setelah menggunakan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek; 6 kesan guru terhadap penampilan siswa Berdasarkan objek yang diamati dan dirasakan oleh peneliti saat menjalankan pembelajaran siklus I, peneliti masih belum merasa puas terhadap pembelajaran yang berlangsung, karena masih ada beberapa siswa yang belum sepenuhnya mengikuti pembelajaran dengan serius dan baik. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran bercerita masih kurang. Kekurangsiapan tersebut terjadi karena pengetahuan siswa tentang tata cara bercerita dengan baik belum sepenuhnya dikuasai. Sebagian siswa terlihat aktif saat mengikuti pembelajaran, ini dapat terlihat pada waktu siswa berkelompok. Mereka sangat antusias berlatih bercerita dengan menggunakan wayang golek. Hanya terlihat beberapa siswa yang tidak berlatih dengan baik, ia terlihat mengobrol dengan temannya di luar materi bercerita. Pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan mengunakan wayang golek menurut peneliti sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran bercerita. Dengan teknik cerita berangkai dapat menghemat waktu pembelajaran dan guru dapat menilai kemampuan bercerita seluruh siswa. Media wayang golek dapat menambah antusiasme siswa dalam bercerita, karena wayang golek jarang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Dan mereka sangat senang karena dapat bercerita dengan menggunakan wayang golek. Siswa sangat senang ketika peneliti memperkenalkan wayang golek dan ketika peneliti mengatakan bahwa mereka akan bercerita dengan menggunakan wayang golek. Ditambah dengan teknik yang digunakan oleh peneliti, mereka sangat antusias sekali, dan merasa percaya diri karena mereka bercerita di depan kelas tidak sendirian tetapi bersama-sama dengan teman sekelompoknya. Bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek dapat menambah rasa percaya diri siswa, ini terlihat ketika mereka diminta untuk bercerita di depan kelas. Mereka berebutan agar dapat maju terlebih dahulu untuk bercerita. Penampilan siswa ketika bercerita sudah cukup baik. Mereka terlihat percaya diri dalam bercerita. hanya saja mereka masih perlu latihan agar mereka dapat bercerita dengan baik. Situasi kelas ketika ada kelompok yang maju juga belum kondusif. Masih ada siswa yang berbicara sendiri dan tidak menyimak kelompok yang maju. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran bercerita. pembelajarn bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan menggunakan media wayang golek dapat menambah minat siswa dalam pembelajaran bercerita. dengan teknik cerita berangkai siswa menjadi percaya diri untuk bercerita. Situasi kelas belum kondusif karena masih ada siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik.

4.1.1.3.3.2 Jurnal Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

11 21 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

(ABSTRAK) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 189

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13