Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bercerita

moral pada anak karena beberapa sebab. Pertama, mengahadapkan anak pada situasi yang sedapat mungkin mirip dengan yang dihadapi anak dalam kehidupan. Kedua, cerita dapat memancing ank menganilisis sesuatu. Ketiga, cerita mendorong anak untuk menelaah perasaannya sendiri. Keempat, cerita mengembangkan rasa konsiderasi Manfaat yang kelima dari kegiatan bercerita yaitu menanamkan motivasi dan proses identifikasi yang positif. Melalui aktivitas bercerita atau membacakan buku cerita kepada anak, akan tercipta suatu perubahan. Anak-anak dapat meniru keteladanan dari cerita-cerita yang disampaikan. Oleh karena itu, penokohan dalam sebuah cerita sangatlah diperlukan unutuk menanamkan motifasi berprestasi dalam berbuat baik Agus 2009: 57. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bercerita sangat bermanfaat. Bercerita dapat memperkaya pengetahuan anak dan dapat melatih keberanian anak untuk berbicara. Bercerita juga dapat merangsang pembentukan pribadi yang positif bagi anak.

2.2.3.3 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bercerita

Saat bercerita, pencerita harus dapat memperhatikan hal-hal penting pada saat bercerita. Hal ini bertujuan agar pendengar dapat mengerti apa yang diceritakan dan dapat menangkap isi cerita dengan baik. Menurut Majid 2001:47-54 yang perlu diperhatikan dalam bercerita, yaitu 1 Tempat bercerita, bercerita tidak selalu dilakukan di dalam ruangan, tetapi boleh juga di luar ruangan yang dianggap baik oleh pencerita agar anak bisa duduk dan mendengarkan cerita; 2 posisi duduk, sebelum cerita dimulai, pendengar dalam posisi duduk santai tetapi terkendali, posisi duduk pencerita juga harus diperhatikan agar tidak terkesan monoton dan menarik perhatian pendengar; 3 bahasa cerita, pencerita menggunakan bahasa yang dekat dengan bahasa pendengar sehingga pendengar dengan mudah memahami isi cerita yang telah diceritakan oleh pencerita; 4 intonasi pencerita, perubahan naik turunnya cerita harus sesuai dengan peristiwa dalam cerita, intonasi harus diatur agar cerita yang disampaikan dapat menarik; 5 pemunculan tokoh-tokoh, dalam bercerita pencerita harus dapat menggambarkan setiap tokoh dengan gambaran yang sesungguhnya, dan memperlihatkan karakternya seperti dalam cerita; 6 penampakan emosi, saat bercerita pencerita harus dapat menampakkan keadaan jiwa dan emosi para tokohnya dengan memberi gambaran kepada pendengar seolah-olah hal itu adalah emosi pencerita sendiri; 7 peniruan suara, pencerita diharapkan dapat menirukan suara sesuai dengan cerita, agar cerita lebih menarik dan tidak monoton; 8 penguasaan terhadap siswa yang tidak serius, perhatian siswa di tengah cerita haruslah dibangkitkan sehingga mereka bisa mendengarkan cerita dengan senang hati dan berkesan; 9 menghindari ucapan spontan, mengucapkan kata yang tidak perlu harus dihindari pada saat bercerita, karena bisa memutuskan rangkaian peristiwa dalam cerita. Kesembilan hal di atas sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan ketika bercerita. agar dapat bercerita dengan baik diperlukan latihan dan dibutuhkan pengalaman dalam waktu yang tidak singkat.

2.3 Media Pembelajaran

Menurut Sudjana dan Rivai 2009: 2, media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: 1 Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motifasi belajar. 2 Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa memahami tujuan pengajaran lebih baik. 3 Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. 4 Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

11 21 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

(ABSTRAK) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 189

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13