Keterangan: 1. Aspek keruntutan cerita
2. Aspek ketepan ucapan 3. Aspek sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku
4. Aspek volume suara 5. Aspek kelancaran pengujaran
Berdasarkan diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi bercerita pada aspek keruntutan cerita mendapat nilai paling tinggi yaitu sebesar 71,51 dan
aspek sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku memperoleh nilai paling rendah yaitu 55,15 Apabila ditinjau dari tiap aspek, masih perlu ditingkatkan lagi karena belum
mencapai nilai tuntas yaitu 70 dalam kategori baik.
4.1.1.3 Hasil Nontes
Hasil penelitian nontes pada siklus I diperoleh melalui observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Berikut pemaparan data nontes tersebut.
4.1.1.3.1 Hasil Observasi
Pengambilan data melalui observasi ini bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan
media wayang golek. Observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Objek yang diamati dalam kegiatan observasi siswa meliputi 5 aspek, yaitu: 1 Perhatian serta antusiasme siswa terhadap penjelasan guru; 2 Keaktifan siswa
terhadap kegiatan pembelajaran; 3 Respon siswa terhadap teknik dan media yang digunakan peneliti; 4 Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan;
5 Keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti dapat mendeskripsikan beberapa perilaku siswa selama pembelajaran
bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek. Berikut ini tabel dan deskripsi hasil observasi siklus I.
Tabel 11 Hasil Observasi Siklus I
No Aspek yang diamati
Frekuensi A
B C
D 1.
Perhatian serta antusiasme siswa terhadap penjelasan guru
- 29
4 -
2. Keaktifan siswa terhadap kegiatan
pembelajaran -
21 12
- 3.
Respon siswa terhadap teknik dan media yang digunakan peneliti
2 31
- -
4. Keaktifan siswa dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan -
11 22
- 5.
Keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran
1 21
11 -
Keterangan:
A= Sangat Baik B= Baik
C= Cukup D= Kurang
Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa dari 33 siswa, 29 siswa mendapat kriteria baik pada aspek perhatian serta antusiasme siswa terhadap penjelasan guru, dan 4
siswa mendapat kriteria cukup. Pada aspek keaktifan siswa terhadap kegiatan pembelajaran, 21 siswa mendapat kriteria baik, dan 12 siswa mendapat kriteria
cukup. Pada aspek respon siswa terhadap teknik dan media yang digunakan peneliti, 2 siswa mendapat kategori sangat baik, dan 31 siswa mendapat kategori baik. Pada
aspek keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan 11 siswa mendapat kategori baik, dan 22 siswa mendapat kategori cukup. Pada aspek keseriusan siswa
dalam mengikuti pembelajaran 1 siswa mendapat kategori baik, 21 siswa mendapat kategori baik, dan 11 siswa mendapat kategori cukup.
Pada awal pembelajaran siswa terlihat antusias sekali mengikuti pembelajaran. apalagi setelah peneliti menjelaskan bahwa mereka akan bercerita
menggunakan wayang golek. Bercerita dengan menggunakan wayang golek belum pernah mereka lakukan sehingga mereka sangat penasaran ingin memainkan wayang
golek tersebut. Hal ini dapat dilihat ketika peneliti membagikan wayang golek kepada kelompok, mereka ingin secepatnya mendapat wayang golek tersebut.
Mereka sangat memperhatikan ketika peneliti memberikan materi pembelajaran. Hanya saja ketika peneliti memberikan pertanyaan tidak ada yang
berani menjawab. Kemungkinan tersebut karena siswa merasa takut jika jawaban yang diberikan salah atau kurang tepat. Keseriusan siswa dalam mengikuti
pembelajaran terlihat ketika mereka mendapat tugas dari guru, mereka mengerti apa yang dimaksud oleh guru dan mengerjakannya dengan baik. Hanya ada beberapa
siswa yang kurang mengerti yang dimaksudkan oleh guru. Ketika berkelompok, mereka sangat aktif dalam berdiskusi. Mereka sangat
antusias dalam berlatih bercerita secara berangkai dengan menggunakan wayang golek. Suasana kelas saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang ramai
sendiri. Siswa tersebut tidak berlatih ataupun berdiskusi dalam kelompok, tetapi membicarakan hal lain di luar pembelajaran. Meskipun ada beberapa siswa yang
ramai sendiri pada pembelajaran, pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sampai akhir pembelajaran dan situasi kelas dapat terkendali.
Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan belum terlihat, karena hanya ada beberapa siswa saja yang mau bertanya dan menjawab pertanyaan.
Peneliti harus sedikit memaksa agar siswa mau bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
Sebagian siswa mengikuti latihan bercerita dalam kelompok dengan baik. Hal ini disebabkan, karena mereka senang dan tidak malu-malu dalam latihan bercerita
dalam kelompok. Dengan latihan ini siswa dapat memahami dan bercerita sesuai dengan cerita yang diperoleh. Namun, masih ada beberapa siswa yang malu-malu dan
grogi saat bercerita dalam kelompok kecil sehingga tidak dapat bercerita dengan baik.
4.1.1.3.2 Hasil Wawancara