Pedoman Observasi Jurnal Instrumen Nontes

Tabel 3 Pedoman Penilaian Tes No. Kategori Rentang skor 1. 2. 3. 4. 5. Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang 100-80 79-70 69-60 59-50 49-0 Melalui pedoman penilaian di atas peneliti dapat mengetahui keterampilan bercerita berhasil mencapai kategori sangat baik dengan nilai 100-80, hasil baik mencapai nilai 79-70, kategori cukup mencapai nilai 69-60, kategori kurang mencapai 59-50, kategori sangat kurang mencapai 49-0. Peneliti menetapkan target keberhasilan pembelajaran bercerita menggunakan media wayang golek pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I peneliti mengukur kemampuan siswa dalam bercerita menggunakan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek. Pada siklus II peneliti akan memperbaiki pembelajaran yang kurang pada siklus I. Tingkat pembelajaran pada siklus II dapat tercapai apabila siswa mencapai rata-rata nilai berkategori baik. Siklus II dikatakan berhasil apabila siswa sebanyak 70 dari keseluruhan jumlah siswa di kelas dapat mencapai nilai tersebut.

3.4.2 Instrumen Nontes

Instrumen nontes dalam penelitian ini berbentuk pedoman observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi.

3.4.2.1 Pedoman Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung melalui pengamatan, diantaranya mengamati tingkah laku siswa, keaktifan siswa, interaksi kelompok dalam berdiskusi dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disediakan. Unsur-unsur yang diobservasi meliputi 1 Perhatian serta antusiasme siswa terhadap penjelasan guru. 2 Keaktifan siswa terhadap kegiatan pembelajaran. 3 Respon siswa terhadap teknik dan media yang digunakan peneliti. 4 Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. 5 Keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran Dalam pedoman observasi, terbagi atas 5 aspek penilaian. Pada aspek 1 Perhatian serta antusiasme siswa terhadap penjelasan guru, yang dimaksud dalam aspek ini adalah bagaimana perhatian dan konsentrasi siswa ketika guru memberikan materi pembelajaran. 2. Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran., yang dimaksud dalam aspek ini adalah siswa aktif mengikuti pembelajaran bercerita dengan menggunakan media wayang golek melalui teknik cerita berangkai, 3 Respon siswa terhadap media wayang golek dan teknik cerita berangkai, yang dimaksud dalam aspek ini adalah tanggapan siswa tentang media wayang golek dan teknik cerita berangkai yang digunakan untuk pembelajaran bercerita. 4 Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, yang dimaksud dalam aspek ini adalah siswa aktif dalam bertanya kepada guru serta aktif menjawab ketika guru memberikan pertanyaan. 5 Keseriusan siswa ketika mengikuti pembelajaran bercerita menggunakan media wayang golek melalui teknik cerita berangkai, yang dimaksud pada aspek ini adalah siswa yang sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir.

3.4.2.2 Jurnal

Jurnal merupakan catatan yang memuat hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian tindakan kelas. Jurnal dibuat untuk guru dan untuk siswa. Jurnal untuk guru berisi tentang pengamatan guru terhadap belajar siswa pada pembelajaran. Aspek yang terdapat dalam jurnal guru adalah 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran bercerita, 2 Keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran, 3 Kesan guru terhadap pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek, 4 Respon siswa terhadap penggunaan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek, 5 Perkembangan keterampilan bercerita siswa setelah menggunakan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek, 6 Kesan guru terhadap penampilan siswa. Setelah proses pembelajaran, siswa membuat jurnal. Jurnal yang dibuat siswa mengungkap bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek. Aspek yang terdapat dalam jurnal siswa adalah 1 Bagaimana perasaanmu selama mengikuti pembelajaran bercerita, 2 Kesulitan yang dialami ketika mengikuti pembelajaran bercerita, 3 Pendapat siswa terhadap penggunaan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek pada pembelajaran bercerita, 4 Peningkatan bercerita siswa setelah menggunakan teknik cerita berangkai dengan media wayang golek, 5 Pendapat siswa terhadap cara mengajar guru peneliti, 6 Saran siswa untuk pembelajaran bercerita yang telah dilakukan.

3.4.2.3 Wawancara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

11 21 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

(ABSTRAK) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 189

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13