Tahap perencanaan dilakukan sebagai upaya memecahkan segala permasalahan yang ditemukan pada refleksi awal, dan segala hal yang perlu
dilakukan pada tahap tindakan. Dengan adanya perencanaan, tindakan yang dilakukan akan lebih terarah dan sistematis.
Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pembelajaran bahasa Indonesia. Hal-hal yang didiskusikan berhubungan
dengan koordinasi tersebut adalah mengenai kolaborasi guru mata pelajaran dengan peneliti.
3.1.1.2 Tindakan
Pada tahap tindakan, hal yang dilakukan yaitu proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perencanaan pembelajaran yang sudah disusun dengan matang.
Sebelum melakukan tindakan berupa kegiatan pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek, dengan proses pembelajaran pada
penelitian siklus I yang sudah direncanakan, sebagai dasar siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan cara ini, guru mengetahui arah kegiatan dalam pembelajaran. Proses
pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. 1
Pendahuluan Tahap pendahuluan merupakan tahap untuk mempersiapkan mental siswa
sebelum pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Pada tahap ini hal-hal yang akan dilakukan peneliti adalah: 1 Guru menyiapkan
siswa agar siap mengikuti pembelajaran; 2 Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman siswa bercerita; 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
kegiatan yang akan dilakukan; 4 Guru dan siswa bertanya jawab tentang pentingnya bercerita dalam kehidupan sehari-hari.
2 Inti
Tahap ini terwujud dalam bentuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru dan siswa. Kegiatan ini merupakan tahap melaksanakan kegiatan bercerita
melalui teknik cerita berangkai dan media wayang golek. Materi pembelajannya adalah bercerita. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan peneliti adalah: 1 Guru
menjelaskan tentang langkah-langkah bercerita; 2 Guru memberikan contoh cara bercerita yang baik dengan menggunakan media wayang golek; 3 Guru
mengenalkan media wayang golek, teknik cerita berangkai dan penerapan langkah- langkah pembelajaran dengan teknik cerita berangkai; 4 Guru menjelaskan tentang
aspek-aspek yang akan dinilai 5 Guru menyuruh siswa membentuk lima kelompok, tiap kelompok terdiri atas 6-7 anak; 6 Siswa mengambil gulungan kertas yang
berisikan cerita; 7 Secara berkelompok, siswa mempelajari cerita yang telah didapat; 8 Siswa membuat pokok-pokok cerita; 9 Siswa diminta untuk berlatih
bercerita secara berangkai sesuai dengan cerita yang dipilih. Kerja kelompok dibatasi 20 menit; 10 Guru mengundi kelompok untuk tampil menyajikan hasil kerjanya
untuk dipertunjukkan pada kelompok lain; 11 Satu kelompok maju ke depan kelas untuk bercerita dengan alat peraga wayang golek di depan kelas secara bergantian,
yaitu dengan melanjutkan cerita dari temannya dan begitu seterusnya; 12 Kelompok lain menilai hasil kerja kelompok yang maju; 13 Perwakilan kelompok memberikan
komentar terhadap kelompok lain yang dinilai dan diberi penguatan oleh guru. 3
Penutup Pada tahap ini bersama guru, siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar
hari itu dan membuat kesimpulan terhadap pembelajaran bercerita. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam siklus ini. Kemudian guru memberikan
kesempatan untuk menanggapi pembelajaran keterampilan bercerita yang baru saja dilaksanakan, lalu guru menutup pertemuan hari itu. Selanjutnya guru meminta siswa
mengisi jurnal yang telah dipersiapkan.
3.1.1.3 Observasi