Tindakan Prosedur Tindakan Siklus I .1 Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan sebagai upaya memecahkan segala permasalahan yang ditemukan pada refleksi awal, dan segala hal yang perlu dilakukan pada tahap tindakan. Dengan adanya perencanaan, tindakan yang dilakukan akan lebih terarah dan sistematis. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pembelajaran bahasa Indonesia. Hal-hal yang didiskusikan berhubungan dengan koordinasi tersebut adalah mengenai kolaborasi guru mata pelajaran dengan peneliti.

3.1.1.2 Tindakan

Pada tahap tindakan, hal yang dilakukan yaitu proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perencanaan pembelajaran yang sudah disusun dengan matang. Sebelum melakukan tindakan berupa kegiatan pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek, dengan proses pembelajaran pada penelitian siklus I yang sudah direncanakan, sebagai dasar siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan cara ini, guru mengetahui arah kegiatan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. 1 Pendahuluan Tahap pendahuluan merupakan tahap untuk mempersiapkan mental siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Pada tahap ini hal-hal yang akan dilakukan peneliti adalah: 1 Guru menyiapkan siswa agar siap mengikuti pembelajaran; 2 Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman siswa bercerita; 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan; 4 Guru dan siswa bertanya jawab tentang pentingnya bercerita dalam kehidupan sehari-hari. 2 Inti Tahap ini terwujud dalam bentuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru dan siswa. Kegiatan ini merupakan tahap melaksanakan kegiatan bercerita melalui teknik cerita berangkai dan media wayang golek. Materi pembelajannya adalah bercerita. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan peneliti adalah: 1 Guru menjelaskan tentang langkah-langkah bercerita; 2 Guru memberikan contoh cara bercerita yang baik dengan menggunakan media wayang golek; 3 Guru mengenalkan media wayang golek, teknik cerita berangkai dan penerapan langkah- langkah pembelajaran dengan teknik cerita berangkai; 4 Guru menjelaskan tentang aspek-aspek yang akan dinilai 5 Guru menyuruh siswa membentuk lima kelompok, tiap kelompok terdiri atas 6-7 anak; 6 Siswa mengambil gulungan kertas yang berisikan cerita; 7 Secara berkelompok, siswa mempelajari cerita yang telah didapat; 8 Siswa membuat pokok-pokok cerita; 9 Siswa diminta untuk berlatih bercerita secara berangkai sesuai dengan cerita yang dipilih. Kerja kelompok dibatasi 20 menit; 10 Guru mengundi kelompok untuk tampil menyajikan hasil kerjanya untuk dipertunjukkan pada kelompok lain; 11 Satu kelompok maju ke depan kelas untuk bercerita dengan alat peraga wayang golek di depan kelas secara bergantian, yaitu dengan melanjutkan cerita dari temannya dan begitu seterusnya; 12 Kelompok lain menilai hasil kerja kelompok yang maju; 13 Perwakilan kelompok memberikan komentar terhadap kelompok lain yang dinilai dan diberi penguatan oleh guru. 3 Penutup Pada tahap ini bersama guru, siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar hari itu dan membuat kesimpulan terhadap pembelajaran bercerita. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam siklus ini. Kemudian guru memberikan kesempatan untuk menanggapi pembelajaran keterampilan bercerita yang baru saja dilaksanakan, lalu guru menutup pertemuan hari itu. Selanjutnya guru meminta siswa mengisi jurnal yang telah dipersiapkan.

3.1.1.3 Observasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

11 21 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136

(ABSTRAK) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 189

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13