Kesembilan hal di atas sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan ketika bercerita. agar dapat bercerita dengan baik diperlukan latihan dan dibutuhkan
pengalaman dalam waktu yang tidak singkat.
2.3 Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Rivai 2009: 2, media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan
dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: 1
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motifasi belajar.
2 Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
para siswa, dan memungkinkan siswa memahami tujuan pengajaran lebih baik. 3
Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. 4
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
2.4 Media Wayang Golek
Media merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu maksud tertentu kepada orang lain yang dimaksudkan agar orang lain dapat dengan
mudah menangkap isi atau pesan yang ingin kita sampaikan. Definisi lain mengenai media adalah sarana penyampaian informasi yang harus diserap pihak yang belajar.
Dari definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya media adalah suatu alat yang kita gunakan sebagai sarana komunikasi untuk menjelaskan arti atau
maksud pembicaraan kita kepada lawan bicara. Media sebagai sarana media penyampaian beragam macamnya, misalnya saja
sarana penyampaian yang tradisional dalam proses adalah kata-kata baik dalam bentuk tertulis dalam buku pelajaran, atau bentuk lisan yang diucapkan pengajar.
Sarana penyampaian dalam bentyk modern sekarang juga banyak digunakan dalam proses pembelajaran contohnya saja OHT, audiovisual, seperti TV dan tape recorder,
papan flanel, teks berita, LCD, dll. Dalam menyampaikan cerita atau bercerita, biasa pencerita selalu
menggunakan media, salah satunya adalah media wayang. Halimah 2008 mengemukakan bahwa wayang berasal dari kata yang berarti gerak, jadi wayang
berarti yang selalu gerak atau digerakkan, sebab ia digerakkan oleh Dalang. Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang
golek merupakan perkembangan dari wayang kulit.
Ganjar Kurnia 2003 menjelaskan bahwa di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua
macam diantaranya wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan
rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material. Hal demikian dapat kita
lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan pesta kenduri dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi
dengan pertunjukan wayang golek. Wayang golek biasa terbuat dari kayu. Cara pembuatannya adalah dengan
meraut dan mengukirnya, hingga menyerupai bentuk yang diinginkan. Untuk mewarnai dan menggambar mata, alis, bibir dan motif di kepala wayang, digunakan
cat duko. Cat ini menjadikan wayang tampak lebih cerah. Pewarnaan wayang merupakan bagian penting karena dapat menghasilkan berbagai karakter tokoh.
Adapun warna dasar yang biasa digunakan dalam wayang ada empat yaitu: merah, putih, prada, dan hitam. Tokoh yang diangkat penulis bebas, tetapi pencerita sanggup
bercerita dengan mudah. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wayang golek adalah seni
pertunjukan rakyat yang berasal dari Jawa Barat yang biasa terbuat dari kayu dan digerakkan oleh seseorang yang disebut dalang.
2.5 Teknik Cerita Berangkai