2.2.1 Hakikat Cerita
Cerita merupakan salah satu bentuk karya sastra. Cerita dapat berupa tulisan maupun tuturan. Di dalam sebuah cerita terdapat unsur-unsur pembangaun sebuah
cerita yang saling terkait satu sama lain. Berikut akan dijelaskan tentang pengertian bercerita dan unsur-unsur cerita.
2.2.1.1 Pengertian Cerita
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:210 dipaparkan bahwa cerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal peristiwa,
kejadian, dan sebagainya; karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang, kejadian dan sebagainya baik dengan sungguh-sungguh maupun
hanya rekaan belaka. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tuturan sebuah kisah atau kejadian, baik yang benar-benar terjadi ataupun hanya rekaan
belaka. Subyantoro 2007:10 mengemukakan bahwa cerita adalah salah satu bentuk
sastra yang bisa dibaca atau didengar oleh orang yang tidak bisa membaca. Cerita dapat berbentuk tulisan maupun tuturan yang disampaikan secara lisan. Berdasarkan
pendapat tersebut dapat diketahui bahwa cerita dapat berbentuk tulisan sehingga dapat dibaca oleh pembaca dan cerita dapt berupa tuturan sehingga dapat didengar
oleh pendengar.
Bimo 2011: 20 menjelaskan bahwa cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan kepada orang lain, baik berasal dari kejadian nyata non-fiksi ataupun
tidak nyata fiksi. Kata cerita satu makna dengan kisah, babad, stori, riwayat, berita, atau kabar.
Subyantoro 2007:9 menambahkan bahwa cerita adalah narasi pribadi setiap orang, dan setiap orang suka menjadi bagian suatu peristiwa, bagian dari satu
peristiwa, bagian dari satu cerita, dan menjadi bagian dari sebuah cerita adalah hakikat cerita. Otak manusia juga disebut alat narasi yang bergerak dalam dunia
cerita. Semua pengetahuan yang disimpan dalam otak dan bagaimana akhirnya setiap orang dapat mengingat dan mengenal dunia adalah karena keadaan cerita itu. Kalau
semua pengetahuan itu tidak disimpan dalam bentuk cerita, tidak akan bisa diingat. Itulah sebabnya segala yang disimpan dalam bentuk cerita jauh lebih bermanfaat dan
bermakna daripada yang dijejalkan ke dalam otak hanya dalam bentuk fakta-fakta atau sekuen-sekuen yang sama sekali sulit dicari hubungannya.
Majid 2008: 8 mengemukakan bahwa cerita merupakan salah satu bentuk sastra yang memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri. Akan menyenangkan bagi
anak-anak maupun orang dewasa, jika pengarang, pendongeng, dan penyimaknya sama-sama baik. Cerita adalah salah satu bentuk sastra yang bisa dibaca atau hanya
didengar oleh orang yang tidak bisa membaca.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cerita adalah suatu bentuk tuturan sebuah kisah yang benar-benar terjadi ataupun tidak, dan cerita
merupakan salah satu bentuk sastra yang berupa tulisan maupun tuturan.
2.2.1.2 Unsur-unsur Cerita