33 diarahkan untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar dapat meningkat.
2.2 Kajian Empiris
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah banyak digunakan dalam berbagai penelitian, baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian eksperimen. Salah
satu penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan oleh Rizkiyana Prihdayanti. Judul penelitiannya adalah ”Penerapan
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Memainkan Lagu dengan Alat Musik Melodis di SD Negeri Kalinyamat Wetan
3 Kota Tegal”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada siklus I
ketuntasan belajar baru mencapai 62,22 dengan nilai rata-rata kelas 72,45, aktivitas belajar siswa 63,33 dengan nilai performansi guru 75,03. Sedangkan pada siklus II
ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 87,12, dengan nilai rata-rata kelas 77,94. Aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 91,66. Performansi guru dalam
pembelajaran mencapai nilai 90,77. Penelitian lain dengan model kooperatif tipe STAD dilakukan oleh Mutaslimah
dengan judul “Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada Mata Pelajaran IPS di SD Negeri 2
Pasir Pemalang”. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil
penelitian pada siklus I, persentase ketuntasan belajar mencapai 66,92 dengan nilai rata-rata kelas 67,92. Persentase aktivitas belajar siswa 68,54 dan nilai performasi
34 guru 73,61. Pada siklus II, persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 87,50
dengan nilai rata-rata kelas 73,75. Persentase aktivitas belajar 81,04 dan nilai performansi guru 83,84. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I
ke siklus II. Persentase ketuntasan belajar meningkat sebesar 20,83, rata-rata nilai meningkat sebesar 5,83, sedangkan persentase aktivitas belajar siswa meningkat sebesar
12,50 dan nilai performansi guru meningkat sebesar 10,23. Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya merupakan penelitian
yang relevan dengan penelitian ini karena masing-masing penelitian menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran.
Penelitian yang akan dilakukan peneliti dikhususkan untuk mengatasi masalah pembelajaran Bahasa Indonesia materi Mendengarkan Pengumuman pada kelas IV SD
Negeri 2 Karangpucung Purbalingga. Menurut peneliti, model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga dapat diterapkan untuk mengatasi masalah pembelajaran Bahasa
Indonesia pada materi mendengarkan pengumuman kelas IV SD Negeri 2 Karangpucung Purbalingga.
2.3 Kerangka Berpikir