19 Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap siswa,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia. Kompetensi sosial dijelaskan sebagai kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional
dinyatakan sebagai penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat kompetensi yang menentukan kualitas performansi guru, yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi itu dapat dilihat pada kegiatan guru dalam pengelolaan proses pembelajaran.
2.1.7 Hakikat Mengajar di SD
Mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan guru ketika membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran
. Sugandi 2008 : 1 menyatakan bahwa “mengajar adalah
suatu kegiatan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan profesional, sebab apa yang harus dikerjakan guru di dalam maupun di luar kelas melibatkan berbagai
keputusan edukatif yang perlu dilakukan secara cermat.” Keputusan edukatif yang dimaksud yaitu seperti mengorganisasikan bahan ajar yang tepat, berkomunikasi dengan
anak baik secara individu maupun secara kelompok, menentukan pendekatan pembelajaran yang efektif, mengelola waktu dan lain sebagainya.
Menurut Sudjana 2010: 29, “mengajar adalah suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar.”
20 Berdasarkan pengertian mengajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa mengajar
di SD adalah suatu proses yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan profesional untuk mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa
dalam proses pembelajaran di SD.
2.1.8 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Guru merupakan suatu profesi yang tidak hanya mengutamakan kemampuan mengajar, tetapi juga kemampuan memahami kepribadian siswa. Oleh karena itu,
penting bagi guru mengetahui karakteristik siswa, baik secara umum maupun individu. Piaget 1988 dalam Kurnia 2007:3-6 membagi tahap-tahap perkembangan
kognitif sebagai berikut: 1 Tahap Sensorimotor 0-2 tahun
Pada tahap ini bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengordinasikan pengalaman indera, seperti melihat dan mendengar
sensori serta dengan gerakan motorik, seperti menggapai dan menyentuh.
2 Tahap Pra-Operasional 2-7 tahun Pada tahap ini anak secara mental sudah mampu mempresentasikan
objek yang tidak tampak dan penggunaan bahasa mulai berkembang ditunjukan dengan sikap bermain. Anak juga mulai menggunakan
penalaran primitif dan ingin tahu dari semua jawaban pertanyaan.
3 Tahap Operasional Konkret 7-11 Pada tahap ini anak sudah mampu mengoperasionalkan berbagai logika,
tetapi masih dalam bentuk benda konkret. 4 Tahap Operasional Formal 11 tahun-dewasa
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari tahap-tahap perkembangan kognitif manusia. Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak,
idealis, dan logis. Pemikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan problem verbal, seperti anak dapat memecahkan
masalah walau disajikan secara verbal.
Berdasarkan tahap-tahap perkembangan kognitif yang diungkapkan oleh Piaget, maka anak usia SD berada dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini, anak mulai
menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis. Anak mulai berpikir dengan menggunakan model kemungkinan dalam melakukan kegiatan tertentu. Selain itu. anak
21 sudah dapat belajar dari pengalaman yang diperoleh sebelumya. Namun, pada tahap ini
anak masih memiliki masalah mengenai berpikir abstrak.
2.1.9 Hakikat Bahasa Indonesia