Menentukan Nilai Akhir Belajar Individual Siswa Menentukan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Menentukan Persentase Tuntas Belajar Klasikal Menentukan Skor Keaktifan Belajar Siswa Menentukan penilaian performansi guru

51 4 belajar mendengarkan pengumuman, serta 5 model pembelajaran kooperatif tipe STAD . Lembar angket respon siswa dapat dibaca pada lampiran 4.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian yaitu sebagai berikut:

3.8.1 Menentukan Nilai Akhir Belajar Individual Siswa

Rumus: Keterangan: NA = Nilai Akhir SM = Skor Maksimal SP = Skor Perolehan Poerwanti dkk. 2008: 6-6

3.8.2 Menentukan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas

Rumus: Keterangan: NR = Nilai Rata-Rata NA = Nilai Akhir Siswa SN = Jumlah Siswa Keseluruhan Sudjana 2009: 109

3.8.3 Menentukan Persentase Tuntas Belajar Klasikal

52 Keterangan: TK = Tuntas Klasikal

3.8.4 Menentukan Skor Keaktifan Belajar Siswa

Penentuan skor keaktifan belajar siswa dapat menggunakan rumus di bawah ini: Skor keaktifan yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan skor dan kriteria menurut Poerwanti dkk. 2008: 7-8. Skor dan kriteria tersebut tercantum pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Rentang Skor dan Kriteria Aktivitas Siswa No. Rentang Skor Kriteria 1. 80 – 100 Sangat Aktif 2. 60 – 80 Aktif 3. 40 – 60 Cukup Aktif 4. 20 – 40 Kurang Aktif 5. 0 - 20 Sangat Kurang Aktif

3.8.5 Menentukan penilaian performansi guru

Penilaian performasi guru diperoleh dengan instrumen Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG yang terdiri dari APKG 1, APKG 2, dan APKG 3. APKG 1 digunakan untuk menilai kemampuan guru merencanakan pembelajaran, APKG 2 digunakan untuk menilai kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan APKG 3 digunakan untuk menilai kompetensi kepribadian dan sosial guru. Rumusnya ialah sebagai berikut: Keterangan: 53 N1 = Nilai Penyusunan Perencanaan Pembelajaran N2 = Nilai Pelaksanaan Pembelajaran N3 = Nilai Kompetensi Kepribadian dan Sosial Persyaratan lulus untuk nilai penyusunan perencanaan pembelajaran yakni skor terendah 23 dengan nilai 71. Sedangkan persyaratan lulus untuk nilai pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial yakni skor terendah 28,4 dengan nilai 71. Skor yang telah diperoleh dikonversikan ke nilai dengan menggunakan tabel konversi dan nilai kemampuan guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan kompetensi kepribadian dan sosial guru. Tabel konversi skor dan nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3. Tabel 3.2. Konversi Skor dan Nilai Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran Skor Nilai Skor Nilai 1 3 17 53,125 2 6,25 18 56,25 3 9,375 19 59,375 4 12,5 20 62,5 5 15,625 21 65,625 6 18,75 22 68,75 7 21,875 23 71, 875 8 25 24 75 9 28,125 25 78, 125 10 31,25 26 81, 25 11 34, 375 27 84,375 12 37,5 28 87,5 13 40,625 29 90,625 14 43,75 30 93,75 15 46,875 31 96, 875 16 50 32 100 Tabel. 3.3. Konversi Skor dan Nilai Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran dan Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Skor Nilai Skor Nilai 1 2,5 21 52,5 2 5 22 55 3 7,5 23 57,5 54 4 10 24 60 5 12,5 25 62,5 6 15 26 65 7 17,5 27 67,5 8 20 28 70 9 22,5 29 72,5 10 25 30 75 11 27,5 31 77,5 12 30 32 80 13 32,5 33 82,5 14 35 34 85 15 37,5 35 87,5 16 40 36 90 17 42,5 37 92,5 18 45 38 95 19 47,5 39 97,5 20 50 40 100 Setelah nilai akhir diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan sistem penilaian akademik Universitas Negeri Semarang 2008: 49, dengan menggunakan rentang penilaian sebagaimana tersaji pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Konversi Nilai Angka ke Nilai Huruf Nilai Angka Nilai Huruf 85 – 100 A 80 – 85 AB 70 – 80 B 65 – 70 BC 60 – 65 C 55 – 60 CD 50 – 55 D 50 E 55

3.9 Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Stad (Student Teams Achievement Division) Siswa Kelas IV SDN Kalikalong 01 Tahun 2012/2013.

0 0 16